aku memilih belajar pada gelombang
saat kedamaian telaga menyeretku
pada tangis oleh luka masa lalu
dengan gelombang sukma ini bergelora
menari riang tak pandang cuaca
melesatkan doa semenjak dari muara
aku memilih belajar pada gelombang
saat kerinduan menggelegak bersua
kepadanya, hanya kepadanya
by Akhmad Muhaimin Azzet
Filed under Jiwa Merindu
Beberapa tulisan pernah dimuat di Republika, Koran Tempo, Suara Pembaruan, Suara Karya, Elka Sabili, Ummi, Annida, Pikiran Rakyat, Kedaulatan Rakyat, Minggu Pagi, Koran Merapi, Bernas, Bakti, Kuntum, Yogya Post, Solo Pos, Suara Merdeka, Wawasan, Surabaya Post, Mimbar Pembangunan Agama (MPA), Lampung Post, Analisa, Medan Pos, Waspada, Pedoman Rakyat, dan beberapa media kalangan terbatas.
Menulis juga buku yang sudah diterbitkan oleh beberapa penerbit di Indonesia dan Malaysia, menjadi editor freelance, di samping tetap senang menulis untuk blog dan beberapa media sosial lainnya.
Jendela Pendidikan 
Assalaamu’alaikum Amazzet.
Nama anda sangat indah sekali. Cantuman nama Rasul terpilih dan asma Allah yang indah. Cuma azzet itu saya kurang tanggapi, pasti namanya juga indah dipadankan kedua2 nama tersebut.
Dengan nama itu menjadikan amazet -Hamba yang selalu dekat dengan dua kekasihnya.
salam kenal dn terima kasih sudah berkunjung.
Puisi nan indah, ditulis dengan makna ersirat yang terhasil dari relung hati yang terdalam. Selamat berkarya dan maju jaya selalu.
Salam mesra dari saya. 😀
Terima kasih saya ucapkan kepada Cik Siti Fatimah Ahmad. Indah sekali tanggapan Anda. Semoga kita bisa mencintai Allah dan Rasul-Nya. Sedangkan nama Azzet itu berasal dari nama kakek yang dirangkum sedemikian rupa menjadi demikian.
Salam kenal juga dan semoga silaturahim ini menjadikan kita semakin beriman dan bertakwa kepada Allah Swt.