Taubat Pendosa Besar

Orang yang berbuat syirik (menyekutukan Allah), membunuh, dan berzina adalah orang yang telah melakukan dosa besar. Mereka adalah para pendosa besar.

Allah Swt. berfirman:

“Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina.” (QS. Al-Furqaan [25]: 68-69)

Firman Allah Swt. sebagaimana tersebut sering dijadikan dalil bahwa betapa besar dosa syirik, membunuh, dan berzina. Sungguh, mereka akan kekal dalam azab dan dalam keadaan terhina.

Penggunaan dalil tersebut tidak salah; memang demikianlah pembalasan bagi orang-orang yang berbuat syirik, membunuh, dan berzina. Na’udzu billah tsumma nau’dzu billahi min dzalik. Akan tetapi, ayat tersebut masih ada lanjutannya, kecuali (illa…) bagi orang-orang yang bertaubat, beriman, dan beramal shalih. Selengkapnya, marilah kita perhatikan ayat selanjutnya sebagai berikut:

“Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman, dan mengerjakan amal shalih; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan orang-orang yang bertaubat dan mengerjakan amal shalih, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya.” (QS. Al-Furqaan [25]: 70-71)

Subhanallah, sungguh Allah Swt. adalah Dzat Yang Maha Penerima taubat bagi para hamba-Nya. Sebesar apa pun dosa manusia bila ia datang kepada Allah untuk memohon ampunan dan bertaubat maka tidak ada penghalang baginya.

Bila dahulu ia berbuat syirik maka ia datang kepada Allah memohon ampunan dan bertaubat untuk tidak berbuat syirik lagi; ia membersihkan hatinya dari noda syirik dan tidak akan berbuat syirik lagi. Demikian pula bila dahulu ia berzina atau membunuh, maka ia datang kepada Allah dengan memohon ampunan dan bertaubat untuk tidak berzina atau membunuh lagi.

Pintu taubat terbuka lebar untuk para pendosa selama ia mau bertaubat dan memohon ampunan. Senyampang nyawa belum di ujung tenggorokan; senyampang matahari belum terbit dari barat. Setelah bertaubat, amalannya adalah menebus kesalahan masa lalu dengan memperbanyak amal shalih.

Demikianlah, semoga kita termasuk orang yang bertaubat, beriman, dan beramal shalih.

Al-Faqir ila Rahmatillah,
Akhmad Muhaimin Azzet

13 Komentar

Filed under Menuju Cahaya

13 responses to “Taubat Pendosa Besar

  1. amin..
    selalu ada jalan taubat untuk orang2 yang meyakini cinta ALLAH untuk semua hambaNya

  2. Asw.wr.wb Seandainya sudah bertobat, terus melakukan dosa lagi bagaimaana ustad..?

    • Mengenai hal ini, ada sebuah hadits yang dapat kita renungkan, yakni dari Abu Hurairah r.a., “Aku mendengar Rasulullah bersabda, “Sesunggguhnya seorang hamba yang telah melakukan [perbuatan] dosa—dan mungkin ia berkata, “Aku telah melakukan dosa,”—lalu berkata, “Ya Tuhanku, aku telah berdosa,”—dan mungkin ia berkata, “Aku telah berdosa, maka ampunilah aku,”—maka Tuhannya berkata, “Apakah kamu tahu, wahai hamba-Ku, bahwa hamba itu mempunyai Tuhan yang mengampuni dosa atau menyiksa lantaran dosa itu, dan Aku mengampuni hamba-Ku.” Lalu ia tetap [berada dalam keadaan] sebagaimana yang dikehendaki Allah. Kemudian ia tertimpa dosa—atau ia melakukan [perbuatan] dosa—lalu berkata, “Wahai Tuhanku, aku telah berdosa—atau aku telah tertimpa dosa—lagi, maka ampunilah dosa tersebut,” maka Tuhan berkata, “Apakah kamu tahu, wahai hamba-Ku, bahwa hamba itu mempunyai Tuhan yang mengampuni dosa atau menyiksa lantaran dosa itu, dan Aku mengampuni hamba-Ku.” Lalu ia tetap [berada dalam keadaan] sebagaimana yang dikehendaki Allah. Kemudian ia melakukan dosa dan mungkin ia berkata, “Aku tertimpa dosa,” atau berkata, “Tuhanku, aku berdosa,” atau berkata, “Aku melakukan [perbuatan] dosa lagi, maka ampunilah aku,” maka Tuhan berkata, “Apakah kamu tahu, wahai hamba-Ku, bahwa hamba itu mempunyai Tuhan yang mengampuni dosa atau menyiksa lantaran dosa itu, dan Aku mengampuni hamba-Ku—Aku mengampuni hamba-Ku tiga kali—maka berbuatlah sekehendakmu.” (HR. Muslim 29/2758) Hadits ini juga disetujui oleh al-Bukhari (7507).

  3. masyhury

    Amin, semoga kita termasuk orang2 yg di terima taubatnya.. 😀

  4. dwiewulan

    subhanallah semoga kita dijauhkan dr hal itu…

    btw buku2nya di gramed sudah ada kah?? 🙂

    • Ya, benar sekali, Mbak, semoga kita dihindarkan oleh Allah Swt. dari dosa-dosa besar, dihindarkan pula dari sudah bertaubat lalu berdosa lagi, demikian berulang. Semoga kita bisa bertaubatan nasuha.

      Mengenai buku2 saya, insyaAllah semuanya sdh beredar di Gramedia. Namun, bila kesulitan mendapatkannya, silakan pesan ke: amazzet56@yahoo.com [insyaAllah tanpa tambahan biaya ongkos kirim]

  5. Amin, semoga taubat yang kita niatkan dapat mengakar dihati dan sebagai obat hati…..

    • Allahumma amin…
      Benar sekali, Mbak, taubat mesti berangkat dari kesadaran yang ada dalam hati. Semoga dengan demikian, kita dapat meraih kebahagiaan yang sesungguhnya. Makasih ya, Mbak Neni.

  6. Hmmmh…
    Alhamdulillah, saya dikenalin duluan sama Pak Ustadz. Sebelum benar2 kecemplung jadi preman kayak Bang Umar ‘Freddy’ Khattab.
    😉

Tinggalkan Balasan ke renungan Batalkan balasan