Saat Berdoa

ada yang diam-diam jebol dalam dadaku
serupa magma yang bergejolak
menyentak sunyi, mengurai desahan

ya, saat berdoa manusiaku berlepasan
serupa puing di jalanan bencana
menuntaskan beban, berhamburan

Bumidamai, Yogyakarta.

12 Komentar

Filed under Jiwa Merindu

12 responses to “Saat Berdoa

  1. puisix sarat makna.. ini buah sakin khusukx berdoa ya mas?

  2. Puisinya bagus mas … terinspirasi dari mana biasanya mas ???

    • Hmm…, begitu ya… ini masih belajar bagaimana sih menulis puisi yang bagus itu. Makasih ya… Biasanya ya terinspirasi dari apa yang kita lakukan, membaca, atau kejadian di sekitar kita. Makasih banyak ya… telah singgah kemari.

  3. sayyidahali

    Subhanallah..

  4. fi

    awalnya ana agak bingung menangkapnya, insting sastra masih kurang, hhe..

    tp ternyata tentang adab berdoa penuh harap dan rasa takut ya, akh?
    semoga ALLAH mengabulkan yang baik untuk kita, AAmiiin..

  5. salaam kang…
    saya itu kurang bisa memahami bahasa puisi… tp seneng kalau ada puisi… 🙂

  6. Pak Ustadz, ajarin saya bikin puisi dong. Ya? Lagi jatuh Cinta nih, hehe. Kalau kayak begini kira2 sudah benar belum, Pak?

    ayah pisang berpesan kepada putrinya
    anakku, hormatilah manusia yang berdoa
    mengapa harus, ayah?
    sebab merekalah, kita sempurna

    😉

Tinggalkan Komentar

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s