Barang siapa menginginkan hidupnya di dunia bahagia, dan sudah barang tentu menginginkan kehidupan yang bahagia pula di kehidupan yang abadi di akhirat kelak, bersegeralah bertaubat kepada Allah Swt.
Tidak ada alasan lagi bahwa dosa di masa lalu terlalu besar. Tak ada alasan lagi bahwa saat ini diri masih berkubang lumpur maksiat. Dan, tak ada alasan lagi untuk menunda lagi. Sebab, siapakah yang tahu bahwa jatah usia yang diberikan Allah kepadanya lebih lama lagi? Untuk itu, mari segera memohon ampun kepada-Nya dan bertaubat dengan kesungguhan hati.
Ada sebuah hadits Nabi Saw. yang kita dapat mengambil pelajaran berharga darinya, yakni dari Abu Said al-Khudri Ra. berkata bahwa Rasulullah Saw. bersabda:
“Di antara umat sebelum kamu sekalian terdapat seorang lelaki yang telah membunuh sembilan puluh sembilan orang. Lalu, dia bertanya tentang penduduk bumi yang paling berilmu, kemudian dia ditunjukkan kepada seorang pendeta. Dia pun mendatangi pendeta tersebut dan mengatakan bahwa dia telah membunuh sembilan puluh sembilan orang, apakah taubatnya akan diterima?
“Pendeta itu menjawab, ‘Tidak!’
“Lalu, dibunuhnyalah pendeta itu sehingga melengkapi seratus pembunuhan. Kemudian dia bertanya lagi tentang penduduk bumi yang paling berilmu, lalu ditunjukkan kepada seorang alim yang segera dikatakan kepadanya bahwa ia telah membunuh seratus jiwa, apakah taubatnya akan diterima?
“Orang alim itu menjawab, ‘Ya, dan siapakah yang dapat menghalangi taubat seseorang! Pergilah ke negeri Anu dan Anu karena di sana terdapat kaum yang selalu beribadah kepada Allah, lalu sembahlah Allah bersama mereka dan jangan kembali ke negerimu karena negerimu itu negeri yang penuh dengan kejahatan!’
“Orang itu pun kemudian berangkat. Pada saat ia telah mencapai setengah perjalanan, datanglah maut menjemputnya. Lalu, berselisihlah Malaikat Rahmat dan Malaikat Azab mengenainya.
“Malaikat Rahmat berkata, ‘Dia datang dalam keadaan bertaubat dan menghadap sepenuh hati kepada Allah.’
“Sementara Malaikat Azab berkata, ‘Dia belum pernah melakukan satu perbuatan baik pun.’
“Lalu, datanglah seorang malaikat yang menjelma sebagai manusia menghampiri mereka yang segera mereka angkat sebagai penengah.
“Ia berkata, ‘Ukurlah jarak antara dua negeri itu, ke negeri mana ia lebih dekat, maka ia menjadi miliknya.’
“Lalu, mereka pun mengukurnya dan mendapatkan orang itu lebih dekat ke negeri yang akan dituju, sehingga diambillah ia oleh Malaikat Rahmat.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Berdasarkan hadits tersebut, kita menjadi lebih mengetahui bahwa betapa Allah Swt. Maha Pengampun terhadap hamba-Nya yang bertaubat. Sebesar apa pun dosa yang pernah kita lakukan, mari segera bertaubat kepada-Nya. Sungguh, Allah Swt. Maha Pengampun dan Penerima taubat.
Al-Faqir ila Rahmatillah,
Akhmad Muhaimin Azzet
Assalamu’alaikum ..
penuh hikmah pak, makasih atas pencerahannya,,
sebagai manusia, pasti tak pernah luput dari dosa, tpi alangkah indahnya jika sesama muslim bisa saling mengingatkan untuk segera bertobat sebelum terlambat..
makasih pak..
salaam
wa’alaikumusalam wr.wb.
Terima kasih banyak, Mas Mabruri. Benar sekali, siapakah sih yang bisa luput dari salah dan dosa. Oleh karena itu, semoga kita senantiasa bisa memohon ampunan dan memperbaiki diri. Dan, di sinilah sesungguhnya penting bagi sesama kita untuk senantiasa juga saling mengingatkan. Bukankah begitu, Mas Mabruri. Sekali lagi terima kasih banyak, dan salam kompak persaudaraan.
Alhamdulillah, akhirnya dikasih tahu sama Pak Ustadz Azzet bahwa saya masih bisa bertaubat. Kirain tadinya sudah nggak boleh. Habis, sudah berapa kemarin2 pembunuhan saya, ya? Hehe. Makasih, Pak Ustadz.
🙂
Alhamdulillah, sesungguhnya saya dikasih tahu oleh Bang Andi, bahwa betapa bahagia bersama-Nya. Maka, langkah bertaubat ini harus ditempuh agar bisa mendekat dan mendekat. Makasih ya, Bang.
Subhanallah..itu indahnya bersaudara..bisa saling mengingatkn dn memotivasi..
Syukran akhi..jazakallah khairan katsira
Alhamdulillah…, demikianlah Ukti, semoga persaudaraan yang kita bangun (meski hanya melalui blog) ini menjadikan kita tak segan untuk saling mengingatkan dan berbagi dalam kebaikan. Sungguh, semoga dengan demikian, menjadikan kita senantiasa mendapatkan rahmat Allah Swt.
nice info Pak..
Balasan dariNya tergantung amal dan dosa kita.
Smga kita masih diberi kesempatan untuk memperbaiki diri.
Amiien..
Terima kasih banyak ya…. Ya, benar sekali, balasan dari-Nya tergantung amal dan dosa kita. Sungguh, semoga kita masih diberi kesempatan oleh Allah Swt. untuk memperbaiki diri sebelum menghadap-Nya. Allahumma amin….
SubhanAllah ……. betul betul ALLAH swt maha bijaksana
akupun manusia biasa yg tak luput dari dosa.
bagus pak Akhmad ,blognya dominan untuk siraman rohani
Subhanalla walhamdulillah…
Demikianlah, betapa Allah Swt. Maha Pengampun terhadap hamba-Nya, maka mari senantiasa memohon ampunan dan bertaubat kepada-Nya. Terima kasih ya, Bu Oma Eni atas kunjungannya ke blog sederhana ini.