Kesalahan Sepenuh Langit dan Bumi

Sebesar apa pun dosa yang pernah dilakukan oleh seseorang, Allah Swt. tidak akan memedulikannya lagi, asal ia datang dengan bertaubat kepada-Nya, Allah akan menerima taubatnya dan memberikan ampunan. Asalkan ia datang dengan sepenuh hati untuk bertaubat dan tidak dalam keadaan berbuat syirik.

Dari Anas bin Malik Ra. berkata bahwa Rasulullah Saw. bersabda:

“Allah Swt. berfirman, ‘Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau berdoa dan berharap kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampunimu dan Aku tidak akan memedulikannya lagi. Wahai anak Adam, seandainya dosa-dosamu memenuhi seluruh langit, kemudian engkau memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampunimu. Wahai anak Adam, seandainya engkau datang kepada-Ku dengan kesalahan sepenuh bumi, kemudian engkau menjumpai-Ku dalam keadaan tidak berbuat syirik dengan apa pun niscaya Aku akan datang kepadamu dengan pengampunan sepenuh bumi pula.” (HR. Tirmidzi).

Maka, jangan pernah berputus asa terhadap rahmat Allah Swt. jika kita mau bertaubat kepada-Nya. Bahkan, seandainya kita datang untuk memohon ampunan dengan kesalahan sepenuh bumi, maka Allah Swt. akan berkenan memberikan pengampunan. Sekali lagi, jangan pernah berputus asa terhadap rahmat-Nya.

Allah Swt. berfirman, “Katakanlah: ‘Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. az-Zumar [39]: 53).

Sesungguhnya Allah Swt. akan mengampuni dosa-dosa semuanya, kecuali syirik. Dalam hal ini, mari kita perhatikan firman Allah Swt. berikut:

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. an-Nisaa’ [4]: 48).

Mengapa syirik dianggap sebagai dosa yang paling besar, sehingga Allah tidak berkenan mengampuninya? Karena syirik atau menyekutukan Allah Swt. bertentangan dengan ajaran mendasar di dalam Islam, yakni tauhid. Sungguh, syirik itu bisa menggugurkan keimanan seseorang; yang semestinya ia meyakini bahwa Allah Swt. itu Maha Esa, ternyata malah mengadakan sekutu selain-Nya. Esensi dari ajaran Islam adalah memurnikan keesaan Allah Swt., sedangkan syirik merusak yang esensi itu. Maka, dapat dipahami jika syirik dianggap dosa yang paling besar dan Allah tidak berkenan mengampuninya.

Lantas, timbul pertanyaan di sini, bagaimana jika seseorang yang pernah melakukan dosa syirik dan dia ingin bertaubat kepada Allah Swt.? Menurut sebagian ulama tafsir, dosa syirik yang tidak diampuni oleh Allah adalah kesyirikan yang dilakukan oleh seseorang sampai ia meninggal dunia. Artinya, sampai meninggal dunia, ia belum sempat bertaubat kepada Allah Swt.

Duhai, Saudaraku tercinta, pintu taubat Allah Swt. tak pernah tertutup bagi seseorang yang ingin bertaubat kepada-Nya; selama nyawa belum sampai di tenggorokan atau pada saat ajal telah menjemputnya, selama matahari belum terbit dari barat atau hari kiamat. Sungguh, Allah Swt. adalah satu-satunya Dzat Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. Sebagaimana firman-Nya berikut:

“…Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. al-Hujuraat [49]: 12).

Dengan demikian, marilah menjadi hamba yang bertaubat kepada-Nya dengan taubat yang sebenar-benarnya, kemudian kita tebus kesalahan yang sudah telanjur terjadi dengan memperbanyak amal shalih.

Al-Faqir ila Rahmatillah,
Akhmad Muhaimin Azzet

25 Komentar

Filed under Menuju Cahaya

25 responses to “Kesalahan Sepenuh Langit dan Bumi

  1. aamiin,,,,
    makasih pak ustadz pencerahannya,,,
    semoga kita kembali menjadi orang2 yang bertaubat kepadaNya, sehingga kelak ketika maut menjemput kita benar2 dalam keadaan beriman kepadaNya…

    • Sama-sama, Mas Mabruri, ini sesungguhnya juga mengingatkan diri sendiri agar senantiasa memohon ampunan dan bertaubat kepada Allah Swt. Ya, benar, semoga kelak ketika kembali kepada-Nya, kita dalam keadaan benar-benar beriman.

  2. Pengampunan besar Ramadhan bisa jadi omong kosong!
    Kalau anda sengaja menzalimi seseorang, kemudian anda tidak pernah minta maaf kepadanya dan tidak pernah dimaafkan olehnya, maka seribu ramadhan hanya jadi pepesan kosong.
    Silakan berkunjung ke tulisan saya di:
    Ramadhan, Pepesan Kosong

    • Mas Judhianto, benar sekali, sungguh… betapa penting bagi kita untuk berbuat baik kepada sesama manusia, jangan pernah menzhaliminya, apalagi tidak pernah meminta maaf. Makasih banyak ya, Mas, atas undangannya. Tulisan tsb sangat penting, apalagi bulan yang penuh dengan kemuliaan, Ramadhan, kan segera tiba.

  3. Nice Ustadz…
    kita harus mencontoh Rasullullah yang maksum saja minimal 70 kali Istighfar.. apalagi kita yang penuh dengan salah…

    • Benar sekali, Mas Taufiq, kita harus meneladani Rasulullah Saw. Beliau saja yang sudah dijamin masuk surga masih memohon ampunan atau beristighfar sehari lebih dari 70 kali, dalam riwayat lain sebanyak 100 kali, apalagi kita. Makasih banyak ya, Mas.

  4. Mohon ampun adalah jalan yang paling mudah ketika seseorang berbuat dosa atau kesalahan. Namun konsisten untuk tidak mengulang kesalahan ataua berbuat dosa lagi adalah sulit.

    Allah Maha Pengampun dan akan selalu menerima taubat dari hambaNya sekalipun sebanyak buih di lautan. Semoga kita termasuk orang2 yang selalu mendapat ampunan dari Allah.

    • Memohon ampunan dan taubat semestinya ditindaklanjuti dengan berbuat baik dan meninggalkan keburukan yang sudah pernah dilakukan. Ya, benar sekali, semoga kita termasuk hamba yang mendapatkan ampunan dari-Nya. Makasih banyak ya….

  5. aslm.ikut nibrung……bsa dijelaskan lagitentang mcm sirik’a………..

  6. Allah yang kusayangi, allah yang kucintai Allah selalu kupuja dan kutaati, begitu mudahnya kalimat itu terucap tpi kadang perbuatan begitu sulit diterapkan….

  7. sungguh sarat makna.. 🙂

  8. Berarti taubat itu terbuka luas, sebentar lagi Ramadhan….

    • Benar sekali, Cak Bas, pintu taubat itu terbuka luas sebelum nafas sampai di tenggorokan dan matahari belum terbit dari barat. Apalagi, sebentar lagi Ramadhan yang penuh dengan kemuliaan ‘kan datang….

  9. Mencerahkan…semoga kita selalu memohon ampunan selesai bersudjud kepada Nya. Sungguh Allah swt Maha Pengampun dan Maha Penyayang.

  10. Allah Maha Pemurah, sungguh pintu taubat selalu terbuka sebelum sakratul maut, tulisan pengingat jiwa2 yg ingin selalu dekat denganNYA 🙂

  11. Fariz Yudatama

    Terima kasih pak ustadz atas pencerahannya…. ^_^

Tinggalkan Balasan ke Akhmad Muhaimin Azzet Batalkan balasan