Agar rezeki semakin bertambah dan barakah, hendaknya seseorang menempuh jalan taubat kepada Allah Swt. Ini adalah solusi yang sering dianggap aneh oleh sebagian orang. Mereka beranggapan bahwa sama sekali tidak ada kaitan antara bertambahnya rezeki dengan bertaubat. Baiklah, dalam risalah sederhana ini, saya ingin mengajak pembaca untuk memahami bahwa ada kaitan erat antara bertambahnya rezeki dengan taubat. Apalagi, bagi seorang muslim, yang diharapkannya bukan hanya bertambahnya rezeki semata, tetapi juga ada nilai barakah dari Allah Swt.
Dalam hal ini, marilah kita perhatikan hadits Nabi Saw. berikut, “Tiada sesuatu yang dapat menolak takdir kecuali doa, dan tiada yang dapat menambah umur kecuali amal kebajikan. Sesungguhnya seorang diharamkan rezeki baginya disebabkan dosa yang diperbuatnya.” (HR. Tirmidzi dan Hakim).
Berdasarkan sabda Rasulullah Saw. tersebut, kita menjadi tahu bahwa perbuatan dosa yang dilakukan oleh seseorang bisa menyebabkan rezeki haram baginya. Hadits ini bila dipahami secara apa adanya, kita bisa menjadi bertanya, bukankah di dalam kehidupan dunia ini banyak sekali orang yang masih saja melakukan perbuatan dosa, tetapi rezekinya juga melimpah, bahkan semakin hari semakin saja bertambah kaya.
Saudaraku tercinta, dalam hal ini, kita dapat memahami bahwa rezeki yang dimaksud adalah rezeki yang diridhai-Nya, atau rezeki yang mengandung barakah. Sebab, bisa saja dengan cara menipu seseorang bisa mendapatkan keuntungan materi. Bisa saja seseorang korupsi lantas dia menjadi kaya; rumahnya bagus, mobilnya mewah, dan sebagainya. Tetapi, apakah rezeki yang diperoleh dengan tidak halal itu adalah rezeki yang diridhai-Nya, atau rezeki yang barakah? Tentu saja tidak.
Rasulullah Saw. bersabda, “Apabila kamu menyaksikan pemberian Allah dari materi dunia atas perbuatan dosa menurut kehendak-Nya, maka sesungguhnya itu adalah uluran waktu dan penangguhan tempo belaka.” Kemudian Rasulullah Saw. membaca firman Allah Swt. dalam surat al-An’aam ayat 44: “Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu kesenangan untuk mereka, sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” (HR. Ahmad dan Thabrani).
Sudah barang tentu, kita semua berharap agar rezeki yang kita terima adalah rezeki yang barakah. Untuk apa rezeki kita semakin melimpah, tapi kita jauh dari kebahagiaan yang sesungguhnya, yakni bahagia karena kita mendapat ridha-Nya. Bukankah rezeki yang kita peroleh di dunia, kita juga berharap agar bisa menjadi sarana untuk menggapai kebahagiaan di akhirat. Maka, jalan taubat adalah jalan yang mesti kita tempuh. Memohon ampun kepada Allah Swt. adalah jalan yang harus kita lalui agar kita mendapatkan rahmat dari Allah ‘Azza wa Jalla.
Al-Faqir ila Rahmatillah,
Akhmad Muhaimin Azzet
Alhamdulillah dapat pencerahan lagi dari pak ustadz…
ya namanya rezeki yg kita dapat, meskipun sedikit asal barokah tentu itu lebih besar maknanya daripada banyak tapi mudhorot…
semoga kita semua bisa menjadi diri yang ahli bertaubat.. aamiin
benar sekali, Mas Mabruri, hal terpenting dari rezeki adalah keberkahannya dari Allah Swt. makasih banyak ya, Mas.
subhanalloh…
subhanallah walhamdulillah….
kunjungan dan komentar balik gan
sekalian tukaran link
salam persahabatan
oke, gan, monggo, silakan….
link juga sudah saya pasang
makasih banyak ya…
Sepakat saya tentang keterkaitan antara rezeki dan taubat… Bahkan rezeki dapat pula dikaitak dengan berbagai hal-hal spritual lainnya seperti sedekah, zakat dan infak…
iya mas, sebab apa yang kita peroleh sesungguhnya secara nilai berkait erat dengan apa yang kita amalkan; makasih banyak ya….
bacaan yang bermanfaat pak 🙂
makasih banyak ya mas
smg bermanfaat bagi penulis dan pembacanya
ini yang tidak disadari banyak orang, berdoa tanpa diikuti pertaubatan… so, jika doa kita tak terkabul, jangan salahkan Allah. thanks sharenya Mas
nah, kalo soal nyalahin Allah, duh… kelas berat tuh, jangan sampai kita terpeleset tuk melakukannya ya, Bro!
yup…rezeki tak dapat dibatasi dalam materi/ekonomi.
sekalian sebarin undangan utk menghadiri acara bakar ikan di pantai diri dan telaga kalbu.
waktu dan tempat dipersilahkeun .
acara ada disini
https://isyfatihah.wordpress.com/2011/09/19/hijab-dan-sumur/
salam ukhuwah
Rezeki mungkin juga sesuai dengan kebaikan kita..
itulah rezeki yang barakah ya mas… makasih banyak ya telah singgah kemari…
Subkhanalloh, menarik sekali uraiannya mas. semoga Alloh swt membalas kebaikan dari artikel ini. Salam dari orang biasa
Subhanallah walhamdulillah…
Terima kasih banyak ya, semoga bermanfaat. Allaahumma aamiin….
alhamdulillah, syukron jazakumullah khoir atas tausyiaanya… Mengena sekali kepada saya. Doakan semoga segera di berikan jalan keluar setelah bertaubat…..
sama-sama, makasih banyak nggih…. semoga Allah Ta’ala senantiasa memberikan rahmat-Nya kepada kita semua.