Meluangkan waktu untuk Allah Swt. merupakan amalan yang sangat penting agar kita dianugerahi kekayaan dan terhindar dari kemelaratan. Meluangkan waktu yang dimaksudkan di sini adalah dalam rangka beribadah kepada-Nya.
Dalam sebuah hadits qudsi, Nabi Muhammad Saw. menyampaikan bahwa Allah Swt. telah berfirman sebagai berikut:
“Hai anak Adam, luangkan waktu untuk beribadah kepada-Ku, niscaya Aku penuhi dadamu dengan kekayaan dan Aku menghindarkan kamu dari kemelaratan. Kalau tidak, Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan kerja dan Aku tidak menghindarkan kamu dari kemelaratan.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Iilah amalan yang mesti dilakukan bagi siapa saja yang ingin dipenuhi kekayaan dalam hidupnya; inilah amalan yang luar biasa untuk dilakukan agar hidup terhindar dari kemelaratan. Ya, meluangkan waktu untuk beribadah kepada Allah Swt.
Apakah meluangkan waktu untuk beribadah kepada Allah Swt. mengharuskan seseorang pada siang dan malam sepenuhnya untuk beribadah, sehingga tak ada waktu lagi untuk bekerja? Sudah barang tentu tidak demikian. Meluangkan waktu yang dimaksudkan di sini adalah menyediakan waktu dalam keseharian kita untuk beribadah dan tidak habis untuk bekerja. Ketika ada panggilan untuk beribadah, shalat lima waktu misalnya, segera mengutamakan untuk menghadap-Nya.
Ketika dahulu masih kuliah, saya pernah tinggal di sebuah masjid di Yogyakarta. Ada seorang yang sangat rajin mengikuti shalat berjamaah lima waktu. Salah satu kebiasaannya yang berbeda dengan orang lain adalah, setelah shalat maghrib dengan berjamaah, ia tidak pulang ke rumahnya sampai menunaikan shalat isya dengan berjamaah. Waktu antara maghrib sampai isya ia gunakan untuk berdzikir kepada Allah dan membaca Al-Qur’an. Selalu begitu. Bahkan, sekian tahun setelah penulis lulus kuliah dan menyambangi masjid tersebut, lelaki shalih itu masih istiqamah dalam meluangkan waktunya untuk Allah Swt. Subanallâh! Tahukah pembaca bagaimana keadaan keluarganya ketika beberapa kali penulis berkunjung ke rumahnya? Betapa damai dan membahagiakan.
Oleh karena itu, bagi kita yang menginginkan hidup bahagia, dipenuhi kekayaan, dan jauh dari kemelaratan, sangat perlu mewajibkan diri untuk melakukan amalan ini. Namun, satu hal yang harus digarisbawahi, yakni ketika mengamalkan ini hendaknya yang ada dalam hati kita adalah ikhlas beribadah karena Allah Swt. Bukan karena harta atau kekayaan. Kita sudah tak perlu memikirkan masalah ini lagi karena hal ini sudah menjadi janji dan kekuasaan-Nya. Luangkan waktu dan beribadah—begitu saja—karena Allah semata.
Namun, apabila ingin mengungkapkan kebutuhan kita kepada Allah Swt. berkaitan dengan rezeki dan kekayaan, mari mengungkapkan ketika mengangkat kedua tangan saat berdoa kepada-Nya. Sungguh, Allah Swt. adalah Dzat Yang Mahakaya dan Mahakuasa atas segala sesuatu.
Al-Faqir ila Rahmatillah,
Akhmad Muhaimin Azzet
Alhamdulillah,.. nikmat yang paling luar biasa pabila kita selalu dekat dengan Allah,,. Amiin ya Robb,.
Alhamdulillah…
Semoga kita termasuk hamba yang dianugerahi bisa dekat dengan-Nya ya, Mas.
subhanalloh….
Ya Allah…..hamba sangat membutuhkan MU…..
untuk itu mudahkan hamba untuk selalu dpt meluangkan waktu bersama MU ya…rahman ya rahim….
subhanalloh walhamdulillah….
hamba juga, ya Allah, betapa hamba teramat sangat membutuhkan-Mu, maka berilah anugerah kepada hamba untuk bisa mendekati-Mu.
Allaahumma aamiin….
subhanallah, sungguh terasa nyaman hati saat kehadiran Allah ada dihati, tp jika kita menjauh dari_Nya, begitu gersang dan gelisah hati ini, ya Allah aku selalui merindui_Mu, tp aku malu mengatakan ini karena kehadiranku tuk menyapamu hanya disela-sela waktu luangku… 🙂
subhanallah walhamdulillah, benar sekali, betapa indah dan bahagianya bila bisa mengingat Allah Swt., menghadap-Nya, meski hanya di waktu luang, maka… semoga waktu luang kita semakin banyak untuk-Nya.
aamiin….
subhanallah, Allah memang Maha Besar yaa pak.. rugi sekali mereka-mereka yang dengan sengaja melalaikan perintahNya, rugi sekali mereka-mereka yang jarang mengadahkan tangannya untuk meminta kepada Dzat yang Maha Memberi.. semoga kita selalu dalam lindungan Islam dan Iman pak 🙂
aamiin…..
Benar, Mbak Dhenok, semoga kita bukan termasuk orang yang merugi; semoga kita termasuk hamba Allah Swt. yang senantiasa mendapatkan rahmat-Nya.
Saya merasa… ibadah saya masih kurang…. 😥
Saya juga, Bro. Maka dari itu mari saling mengingatkan agar lebih bersemangat lagi dalam memperbaiki diri. Makasih ya….
Subhanallah…
Ternyata Allah telah mengingatkan agar kita tak melulu mengurus dunia. Semoga kita bukan termasuk orang-orang yang lalai dan melupakan-Nya…
Subhanallah walhamdulillah…
Benar sekali, semoga kita tidak termasuk orang yang lalai dan silau dunia; duh… betapa penting meluangkan waktu untuk-Nya; lagi pula, seluruh waktu ini hakikatnya milik siapa? Tentu milik Allah Swt.
jadi ingat teori memberi makan kucing,, kebiasaan orang memberi makan kucing dengan makanan sisa,,
begitukah juga kita memberi waktu untuk beribadah (mendekati Allah), dengan sisa2 waktu,,sungguh bukan ciri hamba yang bersyukur…
ya Allah jadikan kami jd hamba yang bersyukur, jangan Kau jadikan kami hamba yg lalai…aamiin..
duh…, betapa tersentak jiwa ini akan gambaran memberi makan kucing tersebut; makasih banyak ya, Mbak; semoga diri ini termasuk hamba yang bisa bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala…
di saat-saat meluangkan waktu untuk Allah saja saya masih dan sering mengingat yang lain… astaghfirullah… 😥
duh… betapa tidak mudah membangun kesadaran dalam mengingat-Nya ya, Mas Aziz, sungguh…. betapa diri ini juga demikian; semoga Allah Ta’ala mengampuni dosa kita dan menganugerahi kemampuan untuk mendekati-Nya.
Hiks… Saya sendiri masih sering susah untuk ikhlas
hiks… hiks…. saya juga…
maka mari kita saling mendoakan agar bisa ikhlas ya….
subhanallah…. kapan kita bisa kayak orang tersebut ya sob…..
salam persahabatan selalu dr MENONE
subhanallah walhamdulillah….
orang tersebut bernama Mbah Prawoto, hingga tulisan ini dibuat, betapa beliau masih istiqamah dalam beribadah di masjid, meski usia telah renta.
Semoga kita mempunyai semangat yang demikian besar dalam beribadah. Allaahumma aamiin….
kunjungan dan komentar balik ya gan
salam perkenalan dari
diketik wordpress com
sekalian tukaran link ya…
semoga semuanya sahabat blogger semakin eksis dan berjaya.
makasih banyak ya, Mas Abed Saragih atas kunjungannya, dan senang sekali dg link tersebut agar di antara kita dapat bersilaturahim lebih lanjut.
Allah memang telah mengatur segalanya sehingga kita tidak terlalu disibukkan dengan pekerjaan dan dunia pada umumnya. Namun kita sendiri yang terlalu menyibukkan diri dengan hal-hal yang bersifat keduniaan sehingga melupakan kewajiban kita dan hak-hak Allah.
Semoga kita tetap mampu meluangkan diri untuk beribadah kepada Allah dalam kondisi apapun dan dimanapun pak.
ya, benar sekali, betapa penting meluangkan diri untuk beribadah kepada Allah Swt. Sungguh, semoga kita bisa melakukannya ya….
Luar biasa bisa istiqamah beribadah.
semoga kita bisa ya, Pak.
Allaahumma aamiin….
seandainya bisa menyadarkan diri ya pak ustadz, bahwa ibadah kepada Allah itu tidak semata sebagai pengugur kewajiban, namun sebagai suatu kebutuhan,
benar sekali, Mas Mabruri, betapa indahnya; untuk itulah penting bagi kita untuk saling mengingatkan…. Makasih banyak ya, Mas!
salam kenal yaa..thanx infonya…
salam kenal juga….
sama-sama, makasih juga atas kunjungannya ya….
sangat bermanfaat sekali pak, untuk orang seperti saya yang tidak tertib beribadah… 😀
alhamdulillah…
makasih banyak Mas Ryan, mari saling mengingatkan dalam memperbaiki diri…
subhanallah tulisan – tulisan ini sangat bermanfaat pak..
terimakasih banyak atas ilmu – ilmu nya 🙂
subhanallah walhamdulillah…
makasih banyak ya mbak, semoga semakin hari kita kian baik….
subhanallah. tulisannya sangat menginspirasi. terima kasih mas azzet.
Subhanalloh walhamdulillah…
Terima kasih banyak, Mas M. Alaika Salamulloh, lama sekali kita tak jumpa ya, Mas. Pripun kabare? Mugi tansah sae.