Kali ini saya ingin berbagi dengan sahabat blogger tentang kerinduan saya terhadap seorang guru sekaligus sahabat yang bernama KH. Zainal Arifin Thoha. Saya dan banyak sahabat lainnya biasa memanggil dengan sebutan Gus Zainal. Sosok muda yang murah senyum sekaligus pendiri dan pelopor pesantren mandiri “Hasyim Asy’ari” Yogyakarta itu meninggal dunia pada 14 Maret 2007 sekitar pukul 22.00 WIB.
Hari ini, saya tiba-tiba rindu kepada penyair muda yang juga banyak menulis buku tersebut. Saya rindu kepada sosok yang membina banyak mahasiswa untuk menjadi penulis dan hidup mandiri tersebut. Maka, kali ini, izinkan saya membagi sepotong puisi yang saya tulis beberapa saat setelah Gus Zainal meninggal dunia…
KETUKAN PINTU
–Alm. Zainal Arifin Thoha
ketukan pintu itu
sungguh menyentakkanku
ternyata engkau, duhai
yang memasuki
taman itu
betapa aku termangu
saat mengantarmu
doaku kelu
air mataku jatuh satu-satu
membasahi jaket hitamku
ketukan pintu itu
tiba-tiba mengingatkanku
pada sajak perjalananmu
“aku hanya tahu bahwa
jika Tuhan berkehendak
maka tak satu makhluk pun
dapat mengelak.” *)
maka siapakah kini
yang berduka
bila melihat cahaya
ya, telah dibuka
ketukan pintu itu
sungguh memesonakanku
betapa semerbak wangi itu
menyambutmu
Maret, 2007
*) Dikutip dari sajak Alm. Zainal Arifin Thoha yang berjudul “Afjad Perjalanan” yang ditulis pada tahun 1997.
– – –
Semoga Allah menempatkan Alm. Gus Zainal pada tempat yang terbaik di sisi-Nya dan memberikan kekuatan dan hikmah kepada keluarga yang telah ditinggalkannya. Aamiin.
mengamini doanya pak ustadz,
turut mendo’akan dan semoga saja menjadi teladan bagi yang ditinggal. aamiin
terima kasih banyak, Mas Mabruri, di samping itu, marilah kita juga berdoa untuk diri kita dan keluarga semoga digolongkan oleh Allah Swt. ke dalam golongan orang-orang yang shalih, mencintai dan berkumpul dengan orang-orang yang shalih, baik di dunia maupun akhirat kelak. Allaahumma aamiin….
Semoga almarhum selalu dilapangkan kuburnya, dan ditempatkan ditempat yang paling mulia di sisi-Nya. Amin…
Allaahumma aamiin…..
Amin…
bisirril faatihah….
semoga Allah merahmati beliau..
kalau boleh tau.
“ketukan pintu itu
sungguh menyentakkanku
ternyata engkau, duhai
yang memasuki
taman itu” sosok engkau itu siapa ya? afwan..
Allaahumma aamiin….
ohya, sosok “engkau” yang memasuki taman seusai ruh berpisah dari raga adalah yang shalih. Makasih banyak ya….
aamiin, semoga Gus Zainal mendapatkan terbaik disisiNya ya pak.. kalo saya lihat sekilas, wajah Gus Zainal mirip sama salah satu aktor Indonesia pak, tapi saya gk tahu siapa namanya.. hehe
Allaahumma aamiin….
mirip siapa ya…. hmm…. sungguh makasih banyak telah singgah kemari.
hanya ingin mengikuti postingan agan .
postingan yang menarik
nice gan .
sempatkan mampir ke website kami
http://www.hajarabis.com