“Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah….” (QS. al-Baqarah [2]: 276)
Ada sebagian orang yang tega melakukan riba dengan harapan akan mendapatkan keuntungan. Padahal, yang terjadi sesungguhnya adalah upaya menuju kerugian. Sungguh, Allah Swt. akan memusnahkan riba, dalam arti memusnahkan harta itu atau meniadakan berkahnya. Sebaliknya, apabila ingin agar hartanya berkembang biak semakin banyak atau dilipatgandakan berkahnya, jalan yang paling mudah dan tiada hambatan adalah dengan melakukan sedekah. Sebagai orang yang beriman, tentu kita harus yakin akan hal ini.
Al-Faqir ila Rahmatillah,
Akhmad Muhaimin Azzet
salam silaturrahim pak..baru mulai aktif lg nih..
alhamdulillah baru seminggu yg lalu di pengajian bedah buku ttg 22 manfaat sedekah..subhanallah sangat pak.. 🙂
salam silaturahim juga, makasih banyak ya…
memang betul, sedekah memang banyak sekali manfaatnya; semoga kita termasuk orang yang senang bersedekah.
Sungguh ini membuat saya menjadi sadar akan apa yg ada didunia ini 🙂
Semoga kesadaran kita membuat kebahagiaan di dunia dan akhirat ya Mas.
Semoga kita ikhlas dalam bersedekah pak ustadz, sehingga benar-benar karena Allah. insyaAllah dilipatgandakan. Amin.
Mari kita terus belajar ya, Mas. Allaahumma aamiin…
izin baca-baca.
Indahnya bersedeqah.
salam silaturahmi
Silakan, Mas Odisumantri, senang sekali saya dikunjungi, dan salam silaturahmi…
bersedekah itu membuat kita kaya, iya kan?
insya Allah memang demikian.
mantab pk ustadz Blockquote-nya . . . 🙂
btw emang betul kita harus bisa menyisihkan sebagian harta kita untuk tabungan masa depan . . . 🙂
terimakasih telah mengingatkan . . .
iya, mas, makasih banyak ya atas tipsnya…
sama-sama, mas, makasih juga atas silaturahimnya…
Ya Allah…
ampunilah hamba….
masih bergelimang riba….
keluarkanlah hamba dari putaran riba….aamiin…
Allaahumma aamiin….
makasih nge post ini ustadz
sama-sama, makasih juga telah berkunjung ya….
Asslalamualaikum, Ikut komentar ya, Zaman sekarang yang saya rasakan menjadi abu-abu arti riba, Riba hanya diidentikan dengan lintah darat (mungkin), padahal seperti bunga bank misalnya, itu Riba kan pak Ustadz ? Untung saja masih ada Ulama-ulama seperti Pak Ustadz masih memberi dan membagi ilmunya kepada kami 🙂
wa’alaikumusalam wr.wb.
Sesungguhnya saya masih perlu belajar dan belajar, dan melalui blog inilah mari kita saling mengingatkan untuk hidup yang lebih baik. Makasih banyak ya….
assalammualaikum..
artikel yg bagus pak ustad.
mau tanya beda hibah dg sedekah.?
wa’alaikumusalam wr.wb.
hibah dan sedekah sama-sama pemberian, cuma bedanya sedekah dilakukan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala; hibah hukumnya mubah, sedangkan sedekah sunnah.
thanks sharingnya …merasa diingatkan…:) semoga selalu dijaga dan dijauhkan dari riba…
makasih juga buat mamanya Kinan ya…
semoga doa kita dikabulkan dan dengan demikian hidup ini semakin penuh dengan keberkahan dari Allah Ta’ala.
Bersedekah selain membersihkan harta, menabung untuk akhirat, juga membahagiakan orang yang membutuhkan. Kita tak boleh pamrih saat bersedekah, entah minta balasan pahala atau doa, sedekah ya sedekah..Ini adalah sebentuk sumbangan kebaikan pada kehidupan. Jika pernah melakukannya, lupakan…Begitu bukan, Pak Ustad?
Jika kita berbuat baik, mari segera kita lupakan. Namun, jika kita telanjur berbuat salah, mari kita ingat selalu agar kita terus-menerus mohon ampun kepada Allah Ta’ala dan berusaha menghapusnya dengan berbuat baik yang lebih banyak lagi. Barangkali demikian ya Bu Evi.
sedekah kalau bisa tanpa pamrih, dan kalau bisa juga nggak ada orang lain yg tahu 🙂
semoga kita bisa bersedekah yang demikian…
jmari bersedekah..
🙂
salam kenal gan…
iya, jemari bersedekah…
salam kenal juga ya gan…
Kelak semua harta yang kita miliki akan kita tinggalkan, kecuali harta yang kita sedekahkan. 🙂
Demikianlah, Mas Nando, semoga kita senantiasa tersadarkan.
Makasih banyak ya, Mas.
sekarang banyak orang yg tidak amanah dengan harta yg dimilikinya 😦
semoga kita tidak termasuk ya Mbak Mila….
Mas Ustad, saya mau tanya, akhir-akhir ini sedang gencar propaganda sedekah untuk kekayaan, sedekah untuk blablabla. Yah, pokonya agak berbau duniawi dan mengharapkan balasan atas sedekah tersebut. Misalnya, saya sedekah setengah harta saya dengan harapan salah satu keinginan saya terkabul. Nah, apakah hal itu diperbolehkan? Bukankah pada akhirnya timbul rasa tidak ikhlas dan mengharap sesuatu? Apakah sebenarnya harta yang dikembalikan oleh Allah tersebut (setelah kita sedekah) mempunyai nilai keberkahan? Atau sebenarnya hanya batu penguji untuk manusia?
Mbak Oma yang baik, memberikan sesuatu kepada orang lain, termasuk sedekah, memang akan diberi ganti oleh Allah Ta’ala dengan ganti yg lebih baik dan bahkan berlipat dalam kehidupan di dunia ini. Dalam masalah ini tidak ada urusannya dg ikhlas atau tidak ikhlas; bahkan orang yang tidak beriman pun, jika ia suka memberi kepada orang lain, maka kehidupannya bukan bertambah miskin, tapi semakin kaya. Mengenai hal ini sudah banyak buktinya. Namun, bila seseorang juga menginginkan balasan tidak hanya di dunia, tetapi juga di akhirat, tentu ia harus ikhlas karena Allah Ta’ala. Di samping itu, dengan ikhlas, insya Allah harta atau kehidupannya akan mendapatkan keberkahan dari Allah Ta’ala.