Pada postingan kali ini, saya ingin bercerita hal yang ringan saja. Yakni, pada suatu hari, salah satu ustadzah TPA Al-Muhtadin menikah. Saya diminta untuk menjadi MC dalam acara srah-srahan dan akad nikah di rumahnya. Ada kejadian menarik (lucu) sebelum rombongan dari calon besan datang ke rumah teman saya, sebagai berikut:
Setelah mendapatkan kabar bahwa tidak lama lagi tamu yang ditunggu-tunggu akan tiba, koordinator acara dengan mantap berbicara di depan para panitia, “Tolong bersihkan kursi lajur ini.” Perlu diketahui bahwa kursi untuk para undangan dibagi tiga lajur, nah untuk lajur tengah memang dipersiapkan untuk rombongan dari calon besan.
Setelah memerintahkan untuk membersihkan kursi lajur tengah, sang koordinator acara segera bergegas ke ujung gang demi melihat mobil rombongan calon besan sudah datang atau belum. Para panitia, khususnya seksi perlengkapan, dengan sigap membersihkan kursi di lajur tengah.
Setelah mendapatkan kepastian bahwa rombongan calon besan tak lama lagi akan datang, sang koordinator kembali lagi ke tenda depan rumah tempat acara pernikahan. Betapa kaget sang koordinator ketika mendapati ternyata deretan kursi di lajur tengah benar-benar sudah bersih: semua kursi telah dilipat dan diangkut ke tempat yang aman.
“Lho, ke mana kursinya?” tanya sang koordinator acara.
“Katanya tadi disuruh membersihkan. Kursinya telah dilipat dan ditaruh di sana,” jawab salah satu panitia.
“Maksudnya, dibersihkan itu jangan pada duduk di kursi itu karena khusus untuk rombongan dari calon besan,” tukas sang koordinator acara tampak keki.
Akhirnya, dengan tergesa-gesa sekaligus menahan tawa karena miss communication, para panitia menata kembali kursi yang sudah dilipat rapi. Saya sebagai MC yang siap-siap memimpin jalannya acara juga menahan-nahan tawa (tidak mungkin rasanya meledakkan tawa karena sebagian tamu yang lain sudah pada berdatangan, hehe…)
. . .
Selamat untuk Mbak Nia dan Mas Dwi (selamat pula untuk Mbak Dian dan Mas Taofik yang menikah pada malam sebelumnya); semoga dapat membangun keluarga yang penuh dengan kebahagiaan.
Selamat juga untuk seluruh panitia; khususnya untuk seksi perlengkapan yang kompak selalu. Hehehe….
wah keren nieh MC nya..blogger 🙂 hehehe kidding yah numpang ucapan selamat berbahagia untuk kawannya yah semoga menjadi keluarga yang sakinah mawadah dan warahmah *amien
hehe…, saya masih suka tertawa bila mengingat kejadian tersebut…
makasih banyak ya mamanya Kinan telah singgah kemari juga ucapan dan doanya, Allaahumma aamiin….
Terima ngemsi acara taon baru-an nggak ya??? he he he jaskiding. Soalnya abis baca ini akang ketawa sendiri ngebayangin kejadian tsb.
hehe…, akang bisa saja, tapi memang benar kok, saya juga masih ingin tertawa sendiri bila ingat kejadian tersebut, bayangkan… acara resmi dan seserius itu, tiba-tiba kursi yang sudah tertata rapi sejak semalam sebelumnya, eee giliran hari H malah dilipat dan “dibersihkan”…
p’Ustad Azzet memang serba bisa…..ngemsi juga jago, buktinya…bisa nahan ketawa….kalau saya pasti seperti itu sudah gak bisa konsen…wahahaha
Bekum jago, Mas Budi, masih belajar kok, hehe….
yang membuat saya semakin ingin tertawa, kok bisa panitia yang jumlah tidak sedikit itu kompak melipat kursi, kok tidak ada satu saja yang berpikir, misalnya, “Lho, tamunya akan segera datang, mengapa kursinya justru dilipat?”
Miss Communication rupanya, ya…
Lucu ceritanya, Pak Ustadz…
Iya, miss communication dan akhirnya malah jadi lucu…
makasih banyak ya gan, telah singgah kemari….
hahhahammm miskomunikasi ya kang..
tapi untung saja tidak mengganggu jalannya acara
hehehe…. sebenarnya nyaris saja mengganggu jalannya acara, karena para tamu sudah datang, tapi masih berdiri di ujung gang untuk berjalan bersama-sama menuju lokasi….
hha.
gag connect tu koordinator ny mas.
lucu lucu 😀
hehehe….
koordinator acara malah jadi tegang ketika mengetahui anak buah malah salah paham… ~makasih ya… telah singgah kemari~
nyehehe. pernikahan yak…
*mikir:kapan nikah yaak?*
hehe…. kapan ya….
makasih ya Mbak Veera, telah singgah kemari…
assalamu ‘alaikum (sambil ketawa 🙂 )
ringan namun menyegarkan..
wa’alaikumusalam wr.wb….. (ketawanya dah belum, hehe…)
makasih banyak nggih….
mas azzet saya iis istri andi bombang, bila berkenan saya ingin bicara dengan mas azzet, bisa sms ke no. 08138730XXXX, makasih yah mas
ohya, mbak iis, habis ini saya langsung SMS, matur nuwun….
Assalaamu’alaikum wr.wb, mas Amazzet…
Alhamdulillah, kembali menyapa di tahun baru 2012. Senang dapat bergabung semula. Semoga mas dan keluarga selalu sihat.
Hehehe.. sungguh terkadang kekeliruan dalam sesuatu penggunaan bahasa bisa memberi suatu kejadian yang tak terduga. Oleh itu, arahan harus jelas dan diketahui maksudnya.
Selamat pengantin baru juga buat teman mas Amazzet, semoga mereka diberkati Allah selalu.
Salam mesra dari Sarikei, Sarawak. 😀
wa’alaikumusalam wr.wb.
Alhamdulillah…, senang sekali rasanya dapat bersua kembali dengan Mbak Fatimah di blog. Apa kabarnya, Mbak? Semoga senantiasa baik dan mendapatkan rahmat Allah Swt.
Iya, Mbak, ini ceritanya tentang salah paham. Benar sekali, di sinilah pentingnya komunikasi yang benar dan tepat sasaran, sehingga apa yang disampaikan tidak disalahpahami.
Makasih ya, Mbak Fatimah, selamat hadir kembali di dunia blog sebagai sarana untuk bersilaturahim dan berbagi.
Salam hangat persaudaraan dari Jogja.
salam persaudaran Pak,
miskomunikasyen, 🙂
ndak kebayang kalo kordinatornya bilang,
“tolong bersihkan kursi pengantinnya”….. hehehe
tapi.. kapan2 kalo ada nikahan menggunakan konsep lesehan bagus juga tuh sepertinya…
salam persaudaraan juga…
hehehe…. iya ya mas, gimana kalo juga dibersihkan kursi pengantinnya…
tapi, boleh juga tuh acara nikahan menggunakan konsep lesehan
#hehe, jadi ingat ketika dulu saya menikah, acara walimatul ursynya diadakan di masjid, dibuka dengan khatmil Qur’an bil ghaib, lalu doa dan pengajian; dan tentu saja seluruh yang hadir duduk di karpet alias lesehan…
Bapa yg satu ini emang multitalenta yah 😀
kasihan bener ya panitianya
hehe… ngemsi itu juga masih belajar kok mas
iya, panitianya jadi tergopoh-gopoh mengembalikan kursi yang sudah dibersihkan….
untungnya saya cuma bisa baca, jadi tidak apa saya sedikit ketawa ya Ustadz 😀
hehehe…. iya ga apa, mari kita tertawa…. makasih banyak ya….
Intermezo yang menyegarkan… .
Iya, Mas Johar Manik; tapi pas kejadian yang sesungguhnya, menyegarkan sekaligus menegangkan, hehehe….
lalu pak ? Pasti semua pada tergesa-gesa angkat kursi. . . Xixixi. . . .
iya, semua anggota seksi perlengkapan pada tergesa-gesa mengangkat kursi lagi untuk ditatat di tempat semula, hehehe….
Untung dibersihinnya ngga dicuci dulu pake sabun ya, Pak Ustadz. Ngelap-nya pasti agak lama tuh… 🙂
hehehe…., kalo dibersihinya pake dicuci dulu, tentu lebih seru ya Mas Nando, hehehe….
Jyaah.. gubrak!
pertama kali saya baca, yang saya tangkep ‘membersihkan sampah-sampah yang ada di lajur tiga’.. hehe. ternyata bukan itu maksudnya ;D
hehehe…., ternyata malah kursinya ya Mbah, yang dibersihkan oleh seksi perlengkapan; brarti sama-sama salah tangkep neh…. ohya, makasih banyak ya atas kunjungannya…