Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah Saw. bersabda, “Sedekah itu tidak akan mengurangi harta. Allah Swt. akan menambah kemuliaan kepada hamba-hamba-Nya yang pemaaf. Dan bagi hamba yang tawadhu’ karena Allah Swt., Allah Swt. akan mengangkat (derajatnya).” (HR. Muslim)
Ini adalah rahasia agar harta yang dimiliki seseorang tidak berkurang, akan tetapi justru bertambah. Pada saat yang bersamaan, ketika seseorang memberikan sedekah dari hartanya, secara materi memang berkurang. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, hartanya bukan berkurang, melainkan bertambah; termasuk dalam hal ini adalah bertambah barakah. Sebagaimana seseorang mengambil satu biji saja dari segenggam padi yang dipunyainya untuk ditanam, maka satu biji padi itu akan tumbuh dan membuahkan banyak biji padi untuknya. Demikian pula dengan sedekah.
Al-Faqir ila Rahmatillah,
Akhmad Muhaimin Azzet
ketika kita hendak berbuat baik, jangan pake otak, pakailah hati 🙂
Majalah Masjid Kita, makasih banyak ya… atas tambahan ilmunya.
matur nuwun nggih kak. . . 🙂
alkhamdulillaah. . .
sampai kesini juga?
salam knal dari idah. . .
link udah dipasang. . .bisa di cek. . 🙂
Alhamdulillah…., sampai ke sini juga ya, Mbak Idah, makasih banyak ya… atas kunjungannya. Oke, salam kenal dan makasih telah dah memasang link saya; insya Allah link Mbak Idah jg stelah ini sy pasang.
subhanallah,,
namun sayangnya, masih banyak yang belum paham ttg keajaiban dari sedekah ini ya, Ustadz..
subhanallah walhamdulillah…
Iya mas, kalo begitu, mari kita mulai dari diri kita, keluarga, dan kita ajak sodara dan teman kita; makasih banyak ya mas… telah singgah kemari.
Rata-rata orang tidak memiliki kesabaran dalam niat dan proses… .coba kalau tidak perlu rentang waktu untuk pembuktian barokah harta yang disodaqohkan… .alias tunai…, tapi itulah manusia, ia diciptakan dengan membawa sifat kikir yang keterlaluan… .
#sambil menunduk malu melihat diri sendiri#
iya, Mas Johar Manik, karena kikir, akhirnya harus diming-imingi akan dapat ganti yang lebih banyak lagi…., tapi, seiring dengan bertambahnya usia, semoga kita semakin memahami betapa pentingnya ikhlas hanya karena Allah Ta’ala….
sedekah itu seperti menabung, yang hasilnya bisa diambil…
iya Cak, demikian juga dengan segala amal shalih lainnya…
makasih banyak ya, Cak Bas.
Assalaamu’alaikum wr.wb, mas Amazzet…
Amat rugi jika kita mengabaikan konsep sedekah dalam kehidupan ini. Bersedekah bukan sekadar dengan harta sahaja, mas. Jalan bersedekah sangat banyak antaranya dengan wang, senyum, masa, tenaga dan apa sahaja yang bisa kita hulurkan bagi membantu sesama manusia bagi meringankan beban mereka.
Semua harta dan segala yang kita miliki dari kekayaan di dunia ini, bukan milik kita. Semuanya milik Allah yang dipinjam sementara. ia harus dikongsi bersama sebagai rasa syukur atas nikmat yang dikurniakan. Semakin kita bersedekah semakin banyak rezeki yang bakal melimpahi kehidupan kita.
Semoga kita menjadi insan yang suka memberi bukan menerima.
Salam mesra dan ceria dari Sarikei, Sarawak. 😀
Wa’alaikumusalam wr.wb.
Benar sekali, Mbak Fatimah, sedekah tidak hanya berupa harta saja, segala apa yang kita berikan kepada orang lain, baik itu tenaga, nasihat yang baik, memberikan semangat, bahkan senyum pun termasuk sedekah. Dengan demikian, semoga kita bisa bersedekah sesuai dengan kemampuan kita masing-masing. Sungguh, inilah sebuah jalan yang tidak saja membuat bahagia orang lain, melainkan juga kita yang melakukannya. Makasih banyak ya, Mbak Fatimah, atas tambahan ilmunya. Salam hangat selalu dari Jogja ya…
mungkin kadar keimanan kita yang lemah, yang membuat mereka takut bersedekah, Allahu a’lam
iman kita kadang naik, kadang turun, oleh karena itu, penting bagi sesama kita untuk saling menerima nasihat dan terus menyukai belajar, sehingga kita senantiasa semangat dalam beribadah, termasuk dalam bersedekah ini; makasih banyak ya mbak…
mau nanya ni pak ustadz..
sekarang sudah ada pihak yg memanfaatkan sedekah sbgai tempat meraih keuntungan.
mreka membentuk klompok yg berkedok org kumuh untuk menarik simpati kita.
padahal itu cuma topeng, brarti itu kn sudah menipu namanya.
gmna cara kita menaggapi kejadian sperti itu pak ustadz.?
mohon pencerahan nya 🙂
jika jelas-jelas kita tahu bahwa meminta sedekah itu hanya sebagai kedok, kita sebagai sesama muslim perlu untuk mengingatkannya, dengan cara yang baik tentunya, namun jika tidak punya kemampuan untuk itu, ya kita tak perlu memberikan sedekah kepadanya; tapi kalo itu hanya praduga kita saja, sungguh, kita mesti menghindarkan diri dari hanya sekedar praduga yang tidak baik…
wahh.
mkasih ni penjelasan ny pak ustadz.
🙂
tapi kenapa ya pk ustadz banyak orang yang kurang menyadari akan hikmah dibalik kita rajin bersedekah …. ? 😦
berarti kita keimanan kita perlu dibangun kembali, baik dengan cara terus-menerus menambah ilmu, memaksa diri untuk beramal shalih, maupun berkumpul dg saudara2 yang shalih…
salah satu sedekah yang tidak mengurangi harta adalah senyum tulus dari sesama untuk indahnya persaudaraan 🙂
di masyarakat kita kadang itu di balik..
klo kita sedekah kan otomatis harta kita pindah ke orang lain..
bagaimana cara menyadarkan mereka ustadz ?
harta memang berpindah ke orang lain, tapi Allah memberikan ganti kepada kita yg bersedekah; pemahaman bahwa Allah memberikan ganti ini memang perlu dibangun dengan keimanan terhadap Allah dan Rasul-Nya yang telah menyampaikan hal yang serupa lewat ayat dan hadits Nabi Saw.
subhanallah….
semoga kita adalah orang2 yang menyedekahkan harta di jalanNya
subhanallah walhamdulillah….
makasih banyak ya, Mbak Mila, Allaahumma aamiin…
Betul itu pak, bahkan bukan hanya tidak berkurang, namun di gantikan oleh Allah dengan berlipat ganda sampai 700 kali lipat (Al-Baqarah:261).
Maha besar dan Maha kaya Allah…
benar sekali, Saudaraku, benar sekali
makasih banyak ya….
subhanallah, makasi sudah diingatkan 🙂
subhanallah walhamdulillah….
sama-sama ya Mas, makasih pula telah singgah kemari….
Alhamdulillah… semoga dengan bersedekah akan menjadikan kita orang2 yang bersyukur…
Alhamdulillah….
Allaahumma aamiin….
Makasih banyak ya, Mbak Yunie…
Itu bukan uang kita. Itu bukan harta kita. Itu juga bukan kekayaan kita. jadi, mengapa tangan kita begitu kukuh menggenggamnya? Tak bisakah sedikit rezeki kita, kita luluskan kepada mereka?
Benar sekali, Mas Irham, benar sekali,
duhai jiwa yang merindukan bahagia
sadarlah segera…