Tidak setiap orang Islam terkena kewajiban untuk mengerjakan puasa di bulan Ramadhan. Hanya orang-orang yang memenuhi syarat wajib saja yang harus mengerjakannya, yakni sebagai berikut:
- Berakal sehat; orang yang berakal sehat adalah orang yang mempunyai kesadaran atau tidak gila.
- Telah memasuki usia baligh; usia baligh dapat diketahui melalui salah satu tanda sebagai berikut: (1) bermimpi bersetubuh; (2) keluar air mani bagi laki-laki; (3) keluar darah haid bagi perempuan; (4) berusia lima belas tahun.
- Kuasa atau mampu untuk mengerjakan puasa; orang yang tidak mampu untuk mengerjakan puasa, misalnya sakit atau sudah berusia sangat lanjut, maka tidak terkena kewajiban untuk mengerjakan puasa. Orang yang demikian akan terkena kewajiban lain sebagai pengganti puasa, mengenai hal ini semoga di lain waktu dapat kita bahas.
Demikian, dan semoga bermanfaat.
jadi ingat pelajar fiqih pas madrasah dulu pak, hehe.. selamat menunaikan ibadah puasa yaa pak.. semoga kita yang masih mampu berpuasa ini, bisa memaksimalkan mengisi ramadhan dengan ibadah-ibadah yang mendatangkan pahala 🙂
Iya, Mbak Dhe, ini pelajaran fiqih saat di madrasah ibtidaiyah dulu. Selamat menunaikan ibadah puasa juga ya, Mbak. Semoga mendapatkan ridha-Nya.
owh, jadi begitu toh. baru mengerti … pantas saja saat kecil boleh 1/2 hari … terima kasih infonya …
Iya, anak kecil boleh juga berpuasa dalam rangka latihan. Makasih banyak ya….
Nggak ditulis sumbernya, Tad? Kifayatul Akhyar atau…?
Ohya, tulisan tersebut saya kutip dari buku saya yang berjudul “Dahsyatnya Ramadhan; Panduan Meraih Keutamaan di Bulan Suci” yang diterbitkan Darul Hikmah. Sedang tulisan dalam buku tersebut merujuk kepada beberapa kitab. Makasih banyak ya, Mas.
Berbagi itu ibadah
Yup! Benar sekali. Makasih banyak ya…