Kita sadar dan mengetahui bahwa anak-anak yang dianugerahkan oleh Tuhan kepada kita sudah dibekali dengan potensi-potensi yang sangat penting untuk dikembangkan demi kesuksesan kehidupannya di masa mendatang. Potensi yang diberikan Tuhan itu tidak bisa kita biarkan begitu saja agar sang anak berkembang dengan sendirinya. Atau, kita biarkan saja potensi yang dahsyat itu sehingga tidak berkembang dan akhirnya malah berakibat menjadi tidak berguna sama sekali bagi kehidupan anak kita.
Di sinilah sesungguhnya dirasa perlu adanya pengasuhan dan pendidikan bagi anak-anak kita. Di sinilah sesungguhnya dibutuhkan perhatian yang sungguh-sungguh bagi orangtua untuk bisa memberikan asuhan dan pendidikan yang terbaik bagi anak-anaknya. Asuhan dan pendidikan yang baik sudah barang tentu tidak hanya disekolah, tetapi juga dalam lingkungan keluarga. Di sinilah sesungguhnya juga perlu ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan keluarga. Keseimbangan dalam arti pengembangan kecerdasan dan penerapan nilai yang diterapkan di sekolah berbanding lurus dengan pendidikan yang dibangun dalam keluarga. Bukan tidak sesuai atau malah bertentangan; setidaknya bisa saling mengisi.
Di sekolah, misalnya, kecerdasan intelektual anak dikembangkan dengan memberikan tugas rumah agar anak lebih mengasah pengetahuannya; di rumah pun keluarga mendukung dengan memberikan suasana yang nyaman ketika jam belajar atau mendampingi sang anak mengerjakan pekerjaan rumah, bukan malah memutar televisi keras-keras atau hanya menunjukkan rasa marah ketika sang anak tidak bisa menyelesikan tugasnya. Di sekolah, misalnya, kecerdasan emosional dan sosial anak dikembangkan dengan cara berempati kepada temannya yang sedang susah dan memberikan bantuan; di rumah pun orangtua bisa mengajari hal yang sama, bukan malah menyuruh sang anak segera menutup pintu rapat-rapat ketika diketahui ada orang yang datang meminta sumbangan untuk pembangunan tempat ibadah atau untuk panti asuhan yatim piatu. Di sekolah, misalnya, kecerdasan spiritual anak dikembangkan dengan kesadaran sekaligus menunjukkan perilaku taat kepada Tuhan; di rumah pun semestinya orangtua melakukan hal yang sama, bukan hanya menyuruh anak untuk melakukan kewajiban kepada Tuhan, tetapi orangtua tidak memberikan teladan yang baik.
Oleh karena itu, peran orangtua memang tidak bisa dipandang ringan atau kecil dalam memberikan asuhan dan pendidikan bagi anak-anaknya agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Bukan hanya dipercayakan kepada sekolah yang favorit dan terbaik, tetapi di rumah pun perlu asuhan dan pendidikan yang baik. Di sekolah memang para guru bertanggung jawab mendidik anak-anak kita karena memang mendapatkan mandat dari kita selaku orangtua, namun ketika di rumah—dan hakikatnya—penanggung jawab bagi pendidikan anak-anak adalah kita, selaku orangtuanya. Sebab, yang mendapatkan amanat langsung dari Tuhan berkaitan dengan anak-anak adalah orangtuanya. Dengan demikian, hakikat diciptakannya manusia oleh Tuhan di muka bumi ini dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, sehingga dapat mengelola kehidupan ini dengan prestasi yang baik menuju kemakmuran dan kebahagiaan yang sesungguhnya.
Salam Keluarga Bahagia,
Akhmad Muhaimin Azzet
Sepakat pak ustadz, pendidikan itu tidak selalu disekolah, tapi pendidikan keluarga merupakan pendidikan yang tak kalah penting daripada disekolah.. 🙂
Bila pendidikan di keluarga telah dibangun dengan baik, maka pendidikan di sekolah hanya semacam tambahan atau penguat saja bagi anak ya, Ajo.
blue meresponnya
setuju sangat
salam hangat dari blue
senang membaca postinganmu bang
Terima kasih banyak ya, Mas Blue, semoga bermanfaat bagi kita bersama.
terus bgaimana memadukan peran orang tua dan guru d seklah agar sinergitas kedua bagian elemen ini bisa terjalin. dalam membangun anak yg cerdas dan berakhlak?..moga keluarga kt sll d beri rakmat kesehatan amien.!!!
Di antara caranya adalah membangun komunikasi yang baik antara orangtua dengan para guru. Bukan komunikasi yang sepihak, artinya yang satu hanya menyampaikan dan pihak lainnya hanya mendengarkan, Tapi saling mendengarkan pentingnya masalah ini.
malah pendidikan dari keluarga itu yang menjadi dasar ya Pak Ustadz….
semoga kita bisa menjadi orang tua yang membnggakan, dan anak2 kita menjadi sholeh dan sholehah…
Benar sekali, Mas, inilah dasar agar kita bersama keluarga dapat hidup bahagia, baik di dunia maupun di akhirat. Ya, pendidikan di keluarga.
semoga kita dijadikan keluarga yang bagian hingga berlanjut ke akhirat ya Pak..
Iya Mas. Allaahumma aamiin….
Mantaplah..
Makasih banyak ya, Sob.
Assalaamu’alaikum wr.wb, mas Amazzet…
Menjadi orang tua buat anak-anak bukan perkara mudah. Anak-anak adalah amanah yang mesti dididik dan dicerdaskan minda dengan mendalami ilmu dunia dan akhirat.
Orang tua adalah yang pertama masuk neraka sebelum anaknya. Mereka akan dipertanggungjawabkan atas segala amanah yang digalas kerana menjadi orang tua adalah pilihan kita sendiri.
Terima kasih mengingatkan dengan pesan-pesan yang bermanfaat. Semoga diredhai Allah dan dalam sihat sejahtera. Aamiin.
Salam ukhuwwah dari Sarikei, Sarawak. 😀
Wa’alaikumusalam wr.wb.
Alhamdulillah…, benar sekali, Mbak Fatimah, betapa kita tidak boleh gegabah dengan amanah yang membahagiakan ini. Semoga dengan demikian anak-anak kita dapat berkembang dengan baik, secara lahir dan batin, meniti jalan yang diridhai Allah ‘Azza wa Jalla.
Terima kasih banyak ya, Mbak, telah berkunjung kemari. Dan, salam ukhuwah dari Jogja Istimewa 🙂
moga kelak anak2 kita mnjadi manusia yg mnjunjung tinggi iman dan takwa…agar bisa mnjd anak yg mnbaggakan kedua orng tuanya…bisa menjadi khalifah…d muka bumi ini..amien
Walaupun belum berkeluarga dan belum mempunyai anak, idah mencoba untuk menjadi orang tua untuk ponakan2. 😀
Memang benar, Pak Ustadz. Jika orangtua tidak memperhatikan keseharian dan kegiatan anak2nya, kemungkinan besar akan terjadi hal yang tidak diinginkan ya, Pak Ustadz.
Iya, Mbak Idah Ceris, menjadi orangtua tidak harus anak kandung, bisa jadi ponakan2, anak asuh, anak-anak yang mengaji, dsb. Sebagai wahana latihan sekaligus memperbanyak amal shalih ya, Mbak 🙂
Betul sekali, kita perlu memperkuat pondasi pendidikan dan akhlak anak mulai dari lingkungan keluarga terkecil. Insya Allah jika dasar yang ditanamkan cukup mengakar pengaruh dari luar bisa tersaring dengan sendirinya.
Betapa penting dasar pendidikan yang baik dalam keluarga itu ya, Mas. Sebab, masa depan anak-anak kita tentu godaannya lebih berat dibanding kita yang saat ini sudah seperti ini.
semoga kita dapat menjaga dan mendidik dan mengarahkan titipan Tuhan ini dengan baik..
Iya, Mbak, penting sekali doa itu; Allaahumma aamiin….
Subhanallah…makasih banyak bang udah diingetin.. Memang anak itu amanah yang jadi tanggungjawab kita sebagai orangtua. Saya pernah baca disalah satu artikel, katanya klo pengen anaknya sholeh dan disiplin, maka orangtuanya juga harus mau untuk bisa sholeh dan disiplin, dalam arti ga bisa kita cuman memerintah anak begitu aja, tapi harus memberikan contoh dengan perilaku kita sebagai orangtua yang jadi panutan bagi anak2nya…
Subhanallah walhamdulillah…
Sama-sama ya, Mas, semoga kita bisa menjadi orangtua yang bisa mendidik dan mendampingi anak-anak kita dengan baik. Sebab, inilah amanah penting dari Allah yang kelak kita mesti mempertanggunjawabkan di hadapan-Nya.
Orang Tua adalah kunci awal keberhasilan ketika anak tersebut diasuh saat kecil dan ketika kelak dewasa apa yang diberikan orang tua menjadi jalan bagi kehidupan selanjutnya. 🙂
Benar sekali, Mas Abed. Setuju banget saya. Makasih banyak ya 🙂
Hehe Sama-sama Mas.
Yup, rumah adalah sekolah utama sebelum memasuki sekolah formal di luar sana. Hanya saja, kadang sebagai orang tua kita lupa sehingga membiarkan anak2 hanya dibesarkan di sekolah formal itu. Astaghfirullah …
Dengan demikian, semoga kita senantiasa menyadari betapa pentingnya kita sebagai orangtua untuk selalu bisa mendidik dan mendampingi anak-anak dengan baik ya, Bang.
salam kenal pak …
anak kenal pertama kali ya keluarga, pasti ortu berperan banget dalam mendidik anak
Ohya, salam kenal juga ya…
Benar sekali, ortu tentu sangat berperan dalam mendidikan anak-anaknya. Makasih banyak ya atas kunjungannya.