Berdzikir adalah menyebut asma Allah dengan membaca kalimah thayyibah, seperti basmalah, tahmid, hauqalah, hasbalah, istighfar, tasbih, taqdis, tahlil, takbir (mengenai hal ini insya Allah akan dibahas pada bab tersendiri dalam blog ini), membaca al-Qur’an, maupun doa-doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw.
Menyebut asma Allah Swt. dalam berdzikir sudah barang tentu harus dibarengi dengan ingatan atau kesadaran terhadap Allah Ta’ala. Berdzikir yang baik tentu bukan gerak bibir semata, melainkan hatinya pun ikut berdzikir. Sebab, berdzikir bukan saja amalan lahir, tetapi juga amalan batin. Atau, bila dipahami secara hakikat, berdzikir itu sesungguhnya amalan batin yang diiringi dengan amalan lahir.
Bagi orang yang beriman, berdzikir adalah amalan yang tidak boleh ditinggalkan, karena hal ini merupakan perintah dari Allah Swt. sebagaimana dalam firman-Nya sebagai berikut:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا (41) وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
“Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.” (QS. al-Ahzab [33]: 41-42).
Berdzikir kepada Allah Swt. hendaknya dilakukan kapan saja. Bagus sekali bila dilakukan seusai shalat, baik shalat fardhu maupun sunnah. Berdzikir juga dapat dilakukan pada waktu pagi dan petang, sebagaimana disebutkan dalam ayat tersebut di atas, atau silakan dilakukan pada waktu siang atau malam. Bahkan, dalam berdzikir ini kita diperintahkan untuk melakukan dengan sebanyak-banyaknya.
Berkenaan dengan perintah untuk berdzikir dengan sebanyak-banyaknya ini, marilah kita renungkan firman Allah Swt. sebagai berikut:
وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“…dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.” (QS. al-Anfaal [8]: 45).
Berdzikir kepada Allah Ta’ala dengan penyebutan yang banyak menjadikan pelakunya mendapatkan keberuntungan dari Allah Swt. Sungguh, anugerah inilah yang didamba oleh setiap pribadi yang beriman, yakni beruntung di dunia dan akhirat.
Berdasarkan dalil tersebut, jelas sudah bagi kita bahwa betapa penting berdzikir kepada Allah Swt. Bahkan, berdzikir ini erat kaitannya dengan iman. Sebagaimana Rasulullah Saw. telah bersabda:
“Barang siapa tidak banyak menyebut Allah (berdzikir), maka dia sungguh terlepas dari iman.” (HR. Thabrani).
Orang yang tidak banyak menyebut Allah, dalam hadits tersebut dikatakan telah terlepas dari iman. Menurut beberapa ulama, orang yang tidak banyak berdzikir dikatakan sebagai orang yang lemah imannya.
Al-Faqir ila Rahmatillah,
Akhmad Muhaimin Azzet
subhanalloh….
walhamdulillah…
Berzikir yang baik itu perlu mengambil waktu khusus atau boleh dilakukan kapan saja Pak Zet? Contohnya bolehkan berzikir (tentu dalam diam) saat rehat sejenak dari pekerjaan?
Sebaiknya keduanya, Mbak Evi. Pertama, hendaknya kita mempunyai waktu khusus untuk berdzikir, misalnya setiap selesai shalat, sepertiga malam, dsb. Pada waktu khusus ini sebaiknya berdzikir secara lisan dan hati. Kedua, hendaknya tidak lepas dari dzikir pula saat berjalan, duduk, berbaring, atau sambil rehat kerja, meski yang berdzikir adalah hatinya.
Terima kasih Pak Zet 🙂
membaca al-Qur’an, maupun doa-doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Sallallahu ‘alaihi wa sallam… ini penting, penting banget. karna skarang banyak bermunculan doa dan dzikir yang ternyata jika ditelusuri tidak diajarkan oleh rasulullah..
wallahu ‘alam
Benar sekali, Mas Amirullah. Terima kasih banyak ya atas masukannya yang penting ini.
postingannya menyejukkan pak
Makasih banyak ya, Mbak Ely Meyer.
Pak, kalo misalnya dzikir di kamar mandi (sambil nyuci) boleh ga? ya kan daripada nyuci sambil ngelamun ato apa gitu, kan mending sambil dzikir… 🙂
Berdzikir memang sebaiknya dilakukan di tempat yang baik (bersih dan suci), terutama ini dzikir secara lisan dan hati. Namun, bila di kamar mandi sambil nyuci, hendaknya dzikir yang dilakukan dalam hati saja.
terimakasih banyak pak… 🙂
Kita semua harus berdzikir, bagi umat islam
Yup, betul sekali, Sob, makasih banyak ya….
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah-rahimahullah- berkata, ”perandaian dzikir bagi hati adalah seperti air bagi ikan. Apa jadinya keadaan ikan tanpa air ?? ”
Sebuat perandaian yang tepat dan bagus sekali. Maka, mari kita senantiasa berdzikir. Makasih banyak ya…
jadi inget dulu, saat si dede kecil sakit shingga harus dirawat di RS, alhamdulillah RS tersebut adalah RS swasta yang cukup bagus dan dikelola oleh yayasan Islam…
hati saya dan istri saat itu sangat galau, namun dikala kegalauwan tersebut terdengar lantunan dzikir pagi di pengeras suara rumah sakit, subhanallah, hati kami jadi tersentuh sekali, sedih ingat dosa2, tapi terobati karena doa dan dzikirnya… sampai tidak terasa bercucuran air mata kami berdua, hingga bangkit kembali semangat dlm hati kami, tertanam keyakinan, bahwa tumpuan pengharapan kesembuhan bagi putra kami hanyalah ALLOH tiada yang lain.
Dzikir adalah juga penyembuh bagi hati orang2 yang sedang dalam kesulitan…
Benar sekali, Mas, mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala melalui dzikir memang pengaruhnya luar biasa. Semoga kita tetap istiqamah dan semakin menyenangi berdzikir kepada-Nya.
Selalu bersyukur…
Iya, Sob, selalu bersyukur….
Semoga, dengan zikir yang ikhlas karena Allah membuat hati kita menjadi lembut dan selalu bersyukur kepada allah, terimakasih pak, wassalam
Ya, Bu, semoga demikian, Allaahumma aamiin….
Matur nuwun nggih, Bu, telah singgah kemari.
Mari berdikir kang..
Yuk…, mariiii…..
assalamu’alaikum pak,,
zikir adalah zakat raga kita kepada Allah swt, begitu yak pak … trimakasih sudah mengingatkan,,
salam sukses .. 🙂
Wa’alaikumusalam wr.wb.
Yup. Begitu Mbak. Makasih banyak ya… telah singgah kemari. Dan semoga sukses selalu 🙂
saya sedang berusaha untuk kontinyu melakukan zikir pagi dan petang pak ustad. mohon doanya ya 🙂
Alhamdulillah…, semoga Allah Ta’ala memberikan kemudahan dan bimbingan ya, Mbak Dalila. Allaahumma aamiin…
”Maka, bertanyalah kalian kepada ahli dzikir, jika kamu sekalian tak mengetahui.”
Inilah keistimewaan orang yang mengamalkan dzikir. Yang lebih penting dzikir yang sesuai dengan sunah nabi dan berijazah.
Syukron, tad.
Roni Yusron
Yup. Benar sekali, Mas Roni Yusron. Makasih banyak ya…
Ohya, ini blog baru ya, Mas. Langsung meluncur ke TKP…..
Dzikir pada prinsipnya mengingat Allah, tentu bisa dilakukan dengan berbagai macam cara. Bisa dengan lisan, perbuatan maupun dengan hati. Kalau dapat kita lakukan setiap waktu, maka insya Allah akan menjadi suatu amalan tanpa kita sadari.
Iya, Mas, hendaknya kita bisa berdzikir di setiap waktu. Makasih banyak ya atas tambahannya yang penting ini.
InsyaAlloh
Inggih, insyaAlloh.
Subhanaullah , terimakasih atas artikel yang sangat bermanfaat ini.
Subhanallah walhamdulillah…, terima kasih juga telah singgah kemari ya, Sob.