Allah Swt. berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barang siapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.” (QS. an-Nisâ [4]: 136)
Orang yang beriman itu adalah yang meyakini enam hal; sebagaimana jawaban Rasulullah Saw. ketika ditanya oleh seseorang (Malaikat Jibril) di hadapan para sahabat tentang iman. Rasulullah Saw. menjawab, “Hendaklah engkau beriman kepada Allah, beriman kepada para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para utusan-Nya, hari akhir, dan hendaklah engkau beriman kepada takdir yang baik dan yang buruk.” Hadis ini diriwayatkan oleh Muslim.
Pendek saja postingan saya kali ini, Sob. Semoga bisa menjadi renungan bagi kita bersama tentang keimanan kita.
Al-Faqîr ilâ Rahmatillâh,
Akhmad Muhaimin Azzet
Rukun Iman, dihafal sejak kecil, tapi akan dibawa sampai setelah mati….
Semoga iman kita menjadikan hidup kita bahagia di dunia dan akhirat ya, Mas. aamiin…
Aaaamin…..
Apakah urutan2 itu ada maknanya ya, Pak?
Soale sempat terlintas di hati, mengapa iman kepada utusan Allah berada di nomer 4 setelah iman kepada malaikat dan kitab2 Allah…
Tentunya demikian. Sebab, dari Allah melalui malaikat, dan apa yang disampaikan Allah itu tertuang dalam kitab-Nya, baru diaplikasikan dalam kehidupan para rasul-Nya yang kemudian untuk manusia pada umumnya. Wallahu A’lam.
tentan rukun iman perlu penekanan sejak dini. Karena ini berkaitan dengan keyakinan…
salam ustad..
Benar sekali, Mas Yusron. Oleh karena itu peran orangtua dan guru-guru di Madrasah Ibtidaiyah sangat penting sekali.
Salam juga ya, Mas.
semoga iman kita sellu terjaga yah pak
Iya, semoga demikian. Allaahumma aamiin…
bagus nih
Terima kasih….
Ping-balik: Kontes Akbar Tinggal Empat Hari Lagi! « Langkah Catatanku
Kalau dalam Al Qur’an, Allah menyeru dengan seruan “Hai orang-orang yang beriman” tentu yang terpanggil adalah mereka yang sudah meyakini enam hal tersebut di atas, tanpa mengesampingkan yang rukun Islam.
Demikianlah panggilan itu, Mas. Semoga kita termasuk orang yang dipanggil itu ya, Mas, yakni orang-orang yang “telah” beriman.
Assalaamu’alaikum wr.wb, mas Amazzet…
Singkat tapi padat untuk didalami makna mengimani rukun ini secara keseluruhannya. Nikmat yang paling besar bagi manusia adalah nikmat Iman dan nikmat Islam.
Jika sekadar berbangga dengan diri muslim tetapi tidak beramal dengan ajaran Islam sedangkan keimanan kepada perintah dan larangan Allah tidak diperteguhkan, pasti kehidupan kita akan hancur musnah seperti mana umat terdahulu.
Semoga kita setelah beriman hendaklah berbuat dan beramal juga menghayati agam Islam yang suci ini. Aamii. Allahumma ammin.
Terima kasih mengingati tentang ini melalui firman Allah yang suci. Allah berfirman, tidaklah kamu disebut orang beriman sedangkan kamu belum diuji sebagaimana mereka yang terdahulu. Allahu Akbar.
Salam mesra dari Sarikei, Sarawak. 😀
Wa’alaikumusalam wr.wb.
Alhamdulillah…, terima kasih banyak ya, Mbak Fatimah, atas tambahannya di artikel yang sederhana ini. Semoga kita termasuk orang-orang yang beriman dan berhasil menghadapi segala cobaan keimanan. Allaahumma aamiin….
Salam kompak selalu dari Jogja 🙂
pengen masuk ke golongan ibadurrahman..
semoga terkabulkan
Allaahumma aamiin…