Anak memberontak pasti ada sebabnya. Nah, untuk mengatasinya tentu kita harus mengetahui apa penyebab anak memberontak. Di antara penyebab dan cara mengatasinya adalah sebagai berikut:
Orangtua Menuntut Secara Berlebihan
Orangtua kadang menginginkan agar anaknya melakukan sesuatu atau bersikap sesuai dengan yang dinginkannya; atau orangtua memerintahkan kepada anaknya untuk melakukan sesuatu dengan cara mendesak. Namun, bila hal ini yang dilakukan oleh orangtua, biasanya orangtua tidak akan mendapatkan hasil yang diinginkannya. Anak cenderung memberontak atau tidak mau melaksanakan apa yang dituntutkan kepadanya bila dilakukan secara berlebihan atau diperintah secara mendesak. Di saat seperti ini, orangtua semestinya memahami kondisi sang anak. Cara yang paling efektif untuk mengatasi anak yang memberontak akibat dari βtekananβ dari orangtua seperti ini adalah mengurangi ketegangan dengan cara orangtua memberikan kesempatan kepada anaknya untuk melakukan sesuatu atau bersikap sesuai dengan keinginan, kondisi, dan kebutuhannya.
Orangtua Bersikap Kaku
Sebelum membahas masalah ini, ada pertanyaan penting yang perlu kita jawab, yakni bagaimana perasaan kita apabila menghadapi orang yang bersikap kaku, hanya pendapatnya yang dianggap benar, dan tidak mau kompromi dengan orang lain? Sudah tentu kita akan merasa tidak nyaman, kurang suka, dan rasanya tidak ingin menjalin komunikasi lebih lanjut. Demikian pula dengan anak kita. Apabila kita sebagai orangtua bersikap kaku atau bahkan keras terhadap anak-anak justru akan membuat mereka tidak nyaman, kurang atau bahkan tidak suka, dan akhirnya menjadi pemberontak. Sungguh, sikap mau kompromi dan lunak dari orangtua sangat dibutuhkan untuk mengatasi anak yang sudah telanjur menjadi pemberontak oleh karena sikap kaku orangtua.
Demikian postingan pendek ini dan semoga bermanfaat bagi kita bersama.
Salam keluarga bahagia,
Akhmad Muhaimin Azzet
saya harus belajar banyak Pak
karena baru punya anak usia 13 bulan π
Sama-sama, Kang. Saya tentu juga harus belajar banyak dalam hal ini π
duh,,ingat kejadian siang tadi π¦
Kejadian siang ya, Mi π
Semoga kini oke deh, hehe…
kenapa siang tadi mi? memarahi Radial yaaa? hihi
sangat bermanfaat pak, terutama saya sebagai orang tua.. Terimakasih banyak pak..
Sama-sama, Mbak, makasih juga telah singgah kemari ya….
postingan yang sangat bermanfaat nih mas, mengingatkan saya selaku umi untuk selalu berusaha bijak dalam mengarahkan ananda saya…. thanks yaaa
Terima kasih banyak ya, Mbak Al. Semoga bermanfaat bagi penulis dan juga pembacanya π
Dialog memang harus menjadi budaya dalam keluarga. Namun demikian orangtua harus bijak dalam menyikapi rengekan anak-anak. Kalau memanjakan terus akan bisa berakibat tak baik bagi semuanya.
Terima kasih pencerahannya
Salam hangat dari Surabaya
Benar sekali, Pakde, dialog itu penting sekali. Dituruti terus juga tidak baik, apalagi dipaksa. Makasih banyak atas tambahannya nggih, Pakde.
Salam hangat dari Jogjakarta.
Jangan terlalu kaku dan jangan menuntut berlebihan…. lebih baik luwes namun tidak menyimpang….. agar anak tidak memberontak… π
Ya, setuju saya, luwes, namun tidak menyimpang. Dalam filosofi Jawa ada istilah, dilepas, tapi masih dipegang dari belakang atau diawasi.
Iya Pak Azzet
Ada sodara yang terlalu menuntut anaknya ini dan itu, harus jadi juara itu dan ini, buntutnya malah si anak sulit diatur
Kasian keduanya, baik anak dan ortunya
Apa yg terbaik menurut ortu belum tentu baik menurut anak.
Bila sudah begini, malah jadi gagal semuanya. Keinginan orangtua tidak tercapai, apa yang diharapkan anak pun jadi berantakan.
blue harus belajar dan belajar kayaknya
Sama. Saya juga sedang belajar dan belajar…
saya menyukai kesabaran dan produktivitas mas Azzet
Terima kasih banyak ya, Mas Chairil ZM. Mari kita saling menyemangati untuk senantiasa sabar dan produktif.
sama-sama mas. sy harus belajar dari panjenengan
andai yisha bisa……….
Semoga bisa ya… aamiin…
Saya juga perlu belajar banyak nih dalam hal ini. Belajar dari pengalaman keluarga dan juga pengalaman orang lain sehingga bisa mengambil hasil yang positif.
Benar sekali, Mas. Saya juga belajar yang seperti itu. Makasih banyak ya….
saya simpen dulu sampe nanti punya anak hehee
Silakan, Mas Eko Wardoyo, monggo….
assalamu alaikum wr. wb..
syukran ilmunya pak,
mmhh… bisa dijadikan sebgai bahan persiapan tuk menjadi orangtua yang lebih baik lagi π
wa’alaikumusalam wr.wb.
Alhamdulillah…, sama-sama, saya juga mengucapkan banyak berterima kasih ya, Mbak, telah singgah ke blog sederhana ini.
gampang2 susah ya pak, terlalu ketat jadi berontak, terlalu lemah jadi bebas. mungkin harus didalami lagi bagaimana sifat anak, dan mendidik dengan cara yang baik. karena pastinya anak itu kan amanah utnuk di rawat dan di didik.
Benar sekali. Mengenal anak dengan baik adalah salah satu syarat agar kita dapat mendidiknya dengan baik pula. Makasih banyak ya, telah singgah kemari.
Ping-balik: Anak Anda Memberontak? | Akhmad Muhaimin Azzet