Nabi kita Muhammad Saw. telah memberitahukan kepada kita perihal waktu-waktu yang mudah dikabulkan (mustajab) untuk berdoa. Di anatarnya sebagai berikut:
Ketika Sedang dalam Perjalanan
Ketika kita sedang dalam perjalanan—sudah barang tentu bukan dalam rangka bermaksiat—jangan sampai lupa untuk menggunakan kesempatan ini untuk berdoa kepada Allah Swt. Inilah salah satu waktu yang mustajab untuk berdoa.
Rasulullah Saw. bersabda:
“Tiga macam doa dikabulkan tanpa diragukan lagi, yaitu doa orang yang dizhalimi, doa kedua orang tua, dan doa seorang musafir (yang bepergian untuk maksud dan tujuan baik).” (HR. Ahmad dan Abu Daud).
Hari Jum’at adalah hari yang mulia bagi orang Islam. Pada hari ini ada waktu sesaat saja, kita tidak mengetahui apakah siang atau malam, pagi atau sore, maka hendaknya kita memperbanyak untuk berdoa kepada Allah Swt. pada waktu-waktu menjalani hari Jum’at. Semoga di antara doa yang kita panjatkan itu ada satu doa yang bertepatan dengan waktu yang mustajab.
Abu Hurairah Ra. menceritakan bahwa Abul Qasim (Nabi) Saw. bersabda:
“Sesungguhnya pada hari Jum’at ada satu saat yang tidak bertepatan seorang hamba Muslim shalat dan memohon sesuatu kebaikan kepada Allah melainkan akan diberikan padanya.” Beliau berisyarat dengan tangannya akan sedikitnya waktu tersebut. (HR. Bukhari dan Muslim).
Ketika sedang turun hujan, lebih-lebih ketika kita sedang kehujanan, hendaknya segera memanjatkan doa kepada Allah Swt. Sungguh, inilah waktu yang mustajab untuk berdoa.
Rasulullah Saw. telah bersabda:
“Dua doa yang tidak pernah ditolak, doa ketika waktu adzan dan doa ketika waktu hujan.” (HR. Hakim).
Berkaitan dengan hadits tersebut, Imam Nawawi menyampaikan bahwa penyebab doa pada waktu hujan tidak ditolak atau jarang ditolak ialah karena pada saat itu sedang turun rahmat; khususnya curahan hujan pertama di awal musim.
Pada saat kita sedang berpuasa, baik itu puasa wajib di bulan Ramadhan maupun sedang mengerjakan puasa sunnah, hendaknya kita memperbanyak doa kepada Allah Swt. Keadaan seperti ini adalah saat yang mustajab bagi sebuah doa yang disampaikan kepada-Nya.
Rasulullah Saw. bersabda:
“Tiga bentuk doa yang dimustajabkan Allah, doa ibu bapak terhadap anak, doa orang yang berpuasa, dan doa orang yang sedang dalam perjalanan.” (HR. Baihaqi).
Demikian dan semoga bermanfaat bagi kita bersama.
Al-Faqir ila Rahmatillah,
Akhmad Muhaimin Azzet
Akhmad Muhaimin Azzet, lahir di Jombang, Jawa Timur, dan kini tinggal di Jogja. 
Jendela Pendidikan 
mantap ustadz
Terima kasih banyak, Mas Iman.
Sedini mungkin, sebagai orangtua kita sudah harus mendo’akan anak2 kita ya mas Azzet, isnya Allah diijabah Allah.
Saya penasaran sama ini:
“Sesungguhnya pada hari Jum’at ada satu saat yang tidak bertepatan seorang hamba Muslim shalat dan memohon sesuatu kebaikan kepada Allah melainkan akan diberikan padanya.” Beliau berisyarat dengan tangannya akan sedikitnya waktu tersebut. (HR. Bukhari dan Muslim).
Kapan ya waktu yang sedikit itu? Apa ini maksudnya, kita berdo’a sebanyak2nya sepanjang hari Jum’at?
Benar sekali, Mbak Mugniar, doa orangtua untuk anak-anaknya penting sekali, sedini mungkin, bahkan setiap waktu.
Mengenai waktu yang sedikit di hari Jum’at itu Nabi Saw. tidak menunjukkan secara jelas. Namun, di antara para ulama ada yang berpendapat, yakni pada saat imam shalat naik mimbar sampai selesai shalat, ada yang berpendapat di antara dua khutbah Jum’at, dan ada yang berpendapat selepas shalat ashar. Maka, ketiga pendapat ini bisa kita manfaatkan atau banyak berdoa deh di hari Jum’at.
Saya pernah mendengar juga waktu diantara dua khutbah Pak, enggeh nopo mboten ? 🙂
Di antara ulama berpendapat begitu, Mas.
terimakasih banyak pak… 🙂
Sama-sama, Mbak Hana Nuraini, makasih juga telah singgah kemari.
pak, katanya sesaat di antara adzan dan iqamah salat jama’ah juga termasuk waktu mustajab untuk berdoa. benarkah?
Iya, Mbak Ruri Alifia R., benar sekali. Rasulullah Saw. bersabda, “Doa di antara adzan dan iqamah tidak tertolak” (HR. Tirmidzi, hadits nomor 212)
waktu azan apa sehabis azan pak (antara azan & iqomah)???
Di saat adzan di samping kita menjawab bacaan adzan, juga bisa berdoa. Juga setelah adzan menuju iqamah.
oh gitu, makasih pak 🙂
Baru tau, kalau sedang turun hujan pun termasuk mustajab.
Terima Kasih sharenya, Pak. 🙂
Iya, Mbak Idah Ceris. Makasih banyak ya, telah singgah kemari.
Dengan mengetahui waktu-waktu mustajab untuk berdoa, kita tinggal menata hati kita saja ya Pak untuk melepas doa tersebut agar bisa mengoncangkan Arsy’ Nya. Terimakasih atas nasehat ini.
Salam wisata
Demikianlah, Kangmas EjawantahTour, semoga doa-doa kita dikabulkan-Nya. Makasih juga telah singgah yaaa.
Subhanallah…
Mari kita tingkatkan lagi berdo’anya dihari jum’at 🙂
Terimakasih ilmunya pak ustad 🙂
Subhanallah walhamdulillah…
Yuk, mari…. 🙂
Sama-sama, makasih juga telah singgah nggih.
Banyak berdo’a dalam suka dan duka..supaya tidak jadi orang sombong dan takabur 🙂
Nah, saya setuju banget itu, Mas Budi Nurhikmat. Makasih banyak ya…
Baru tau kalau dalam perjalanan termasuk waktu afdhol. Terimakasih sharingnya pak 🙂
Demikian menurut Kang Nabi Saw., Mbak. Terima kasih juga telah singgah ke blog sederhana ini ya, Mbak Ika.
Assalaamu’alaikum wr.wb, mas Amazzet…
Didoakan sihat dan semakin sukses dalam kehidupan seharian bersama keluarga di penghunjung pekan ini. Aamiin.
Alhamdulillah, doa adalah senjata bagi mukminin. Maka berdoalah di mana-mana sahaja berada terutama di waktu yang mustajab berdoa. Lagi bersyukur jika kita dapat berdoa di tempat yang sangat mustajab berdoa iaitu di Tanah Suci Makkah dan Madinah.
Percayalah, Allah itu sangat dekat dan selalu memakbulkan doa hamba yang meminta padanya. Kita pula hendaklah bersabar, jika apa yang diminta belum dikabulkan. Jangan berburuk sangka dengan Allah dan jangan memaksa dalam berdoa.
Salam mesra dari Sarikei, Sarawak. 😀
Wa’alaikumusalam wr.wb.
Alhamdulillah, makasih banyak ya, Mbak Fatimah, telah didoakan. Semoga demikian dengan Mbak sekeluarga di Sarikei, Sarawak. Aamiin… ya Kariim.
Benar sekali, Mbak, selain pada waktu mustajab, di tempat yang mustajab jangan sampai kita lewatkan untuk berdoa kepada Allah Swt. Selain menunjukkan rasa butuh kita, betapa kuasa-Nya, berdoa sendiri merupakan ibadah. Maka, mari kita selalu berdoa.
Salam hangat selalu dari Jogja Istimewa.
tambahan ilmu buat saya. terimakasih pak.
Sama-sama, Mas Ilham, makasih juga telah singgah kemari yaaa.
tambah lagi pak ya? di pertiga malam terakhir
Benar sekali, Mas. Di pertiga malam terakhir telah dibahas pada tulisan sebelumnya di blog ini juga:
https://amazzet.wordpress.com/2012/12/13/waktu-mustajab-untuk-berdoa/
Makasih banyak ya, Mas.
Saya ingin menambahkan waktu yang mustajab untuk berdo’a adalah: >>>sepertiga malam yang akhir,
>>>waktu habis sholat fardhu,
>>>ketika ada ayam berkokok di malam hari,
>>>ketika mendapatkan musibah dan
>>>ketika didholimi oleh orang lain.
Kalau aku kok baru tahu kalau ada hujan itu termasuk waktu yang mustajab ya…hadistnya shohih apa nggak pak?
Terima kasih banyak, Mas Amin, atas tambahannya. Mengenai pada saat turunnya hujan dalam riwayat Hakim disebutkan demikian. Hal ini juga diterangkan oleh Imam Nawawi. Nuwun…
terima kasih untuk tulisannya, Pak.. ^_^
insya Allah saya akan mencoba mengamalkannya.. ^_^
Sama-sama, Mbak Lyliana Thia
makasih juga telah singgah kemari ya
semoga bermanfaat bagi kita bersama.
ass_q mau tanya pak ustad_klu kita mimpi mantan kerumah kita terus kita di ajak krumah d rumah itu ada seorang bapak2 dan bapak2 itu duduk d kursi sedangkan q sm mantan q duduk d bawah sambil berbincang2,
q mimpi stelah shalat istikharoh -ap mimpi arti tersebut
Wa’alaikumusalam wr.wb.
Saya mohon maaf bila tidak bisa mengartikan mimpi panjenengan. Bila istikharah, saya lebih memakai kemantapan hati. Maksudnya begini, setelah shalat istikharah, biasanya saya membaca istighfar, shalawat Nabi, lalu berdoa memohon petunjuk atas masalah yang sedang kita hadapi, lalu tidur. Esok pagi di dalam hati sudah ada petunjuk atau kemantapan belum, bila belum saya mengulang shalat itu esok lagi dan lagi.