Cover Buku yang Dijual di Kereta Api

Akhmad Muhaimin Azzet, cover buku Doa-Doa PilihanKala mendatangi acara Peluncuran Buku “Trilogi Kebangkitan” karya Pakde Cholik di Surabaya, sengaja saya naik kereta api ekonomi. Di samping transportasi ini memang favorit saya (karena harga tiket lebih murah tentunya), sekarang kelas ekonomi sudah tertata dengan rapi. Tidak ada penumpang berdiri; semua duduk di nomor kursinya masing-masing.

Satu lagi yang saya senang kala naik kereta api kelas ekonomi, yakni banyak pedagang atau asongan yang ikut menjajakan dagangannya kala kereta berjalan. Saya tidak perlu repot kala haus karena tinggal beli “yang dengin-dengin…, pokari, mijon, es degan…” atau tinggal beli nasi pecel bungkus bila lapar. Meskipun kini pihak manajemen PJKA melarang para asongan ini, di beberapa jalan antar-stasiun masih ada juga pedagang yang naik dan berjualan di dalam kereta api.

Selain makanan dan minuman, ada juga pedagang buku yang menawarkan buku-buku murah kepada penumpang. Biasanya pedagang buku ini menaruh begitu saja empat atau lima judul buku di setiap kursi penumpang untuk dilihat-lihat. Setelah ia menaruh di semua kursi, tidak lama pedagang buku ini pun kembali untuk mengambil bukunya dan siapa tahu ada yang membeli.

Di saat buku ditaruh oleh pedagang di depan saya, tiba-tiba saya tertarik dengan salah satu cover buku. “Lho, itu kok ada fotoku di salah satu sampulnya?” Lalu saya tanya kepada pedagang buku tersebut ada berapa eksemplar yang ada foto saya itu, ternyata tinggal satu itu, lalu saya beli.

Setelah pedagang buku pergi, saya amat-amati buku yang berjudul “Doa-doa Pilihan; Dzikir dan Wirid” yang disusun oleh KH. Ilyas Aminuddin (namun di halaman IV tertulis penulisnya Dra. An-Nissa N.V.) dan diterbitkan “Al-Hikmah” Solo itu.

Saya mengamati sampul buku tersebut sambil bertanya dalam hati, “Ambil foto saya dari mana ya penerbit buku ini?” Di laju kereta api yang berguncang, saya langsung mendapat jawaban dugaan, “Ooo, sepertinya ambil dari blog di internet.”

Ini sampul buku yang saya beli di kereta api itu:

Akhmad Muhaimin Azzet, cover buku Doa-doa Pilihan, dzikir & wirid

Sampul buku Doa-doa Pilihan; Dzikir & Wirid

Ternyata benar, foto di cover buku itu diambil dari blog sederhana ini. Foto itu sengaja saya buat untuk ilustrasi ketika saya memosting tulisan Waktu Mustajab untuk Berdoa. Berikut foto asli saya:

Akhmad Muhaimin Azzet

Foto saya ketika di Mushola Al-Madzkur Jombang.

Hehehe…., saya tersenyum saja kala mendapati ini. Meskipun, sebagai penulis dan orang yang tidak asing dengan dunia penerbitan, saya tahu betul bila mengutip tulisan orang, setidaknya ada link atau pemberitahuan. Demikian pula bila mengambil foto orang lain untuk ilustrasi.

Apakah penerbit buku tersebut tidak memberitahukan sebelumnya kepada saya mengenai hal ini. Blasss…, istilah Jawanya, alias tidak sama sekali. Tapi, sekali lagi, saya hanya tersenyum saja. Dalam hati saya malah berdoa semoga bermanfaat. Dan, postingan ini saya tulis juga bukan untuk protes atau semacamnya, tapi sungguh hanya berbagi cerita atau pengalaman saja dengan para pembaca tercinta.

Demikian dan semoga bermanfaat bagi kita bersama.

Salam hangat penuh persahabatan dari Jogja,
Akhmad Muhaimin Azzet

33 Komentar

Filed under Cerita Ringan, Info Buku

33 responses to “Cover Buku yang Dijual di Kereta Api

  1. ya Allah..ada2 aja ya pak,foto lagi..kok ya kebangetan

  2. Hehehe…. Mau nuntut ngga enak ya, Pak Ustadz. Sepertinya urusan sepele, tapi mereka harus diberi pelajaran supaya mengerti sopan santun dan mau meminta izin secara baik-baik. 🙂
    Tapi kalau Pak Ustadz menuntut mereka, ntar malah dikira mau minta kompensasi. Serba salah, ya?

    • Kalau mau nuntut, tidaklah Mas, hehehe…. Tapi, kalo setelah ini ada jalinan silaturahim dengan penerbit, tentu lebih baik. Sungguh saya malah senang karena bertambah saudara. Bukankah begitu, Mas Nando? Kita jawab bareng-bareng, “Begituuu…” 🙂

  3. Haduh2, susahnya pak Azzet kalo jd artis #eh

    ya, mungkin penerbitnya pikir akan biasa aja kalo ngambil foto dr google, ngga taunya jd begini…

    • Hah, artis? Bisa aja Mbak Jiah al Jafara, hehe….
      Tidak masalah kok, Mbak, tapi bila saya mengutip atau mengambil foto yang ada linknya, apalagi untuk komesial, tentunya saya akan membangun komunikasi 🙂

  4. MUngkin biar laris, Anda kan sudah dikenal sebagai penulis handal! Sukses selalu untuk Anda!

  5. Judulnya “Doa-doa Pilihan”
    Namun prosesnya …
    hhmmmm agak jauh dari ajaran Islam nih …
    Pertama nama pengarang yang sebenarnya siapa ya ?
    Yang mesti bertanggung jawab saya rasa adalah penerbitnya …

    Dan biasanya kalau nanti ketangkep … mereka pasti jawab … “Kami kan hanya orang kecil … ini demi syiar agama … dst dst dst ”

    Semoga tidak kejadian lagi ya Uztadh

    • Dari sini kita belajar untuk berhati-hati dan bisa mempertanggungjawabkan setiap apa yang kita lakukan ya, Om. Apalagi terkait erat dengan cara kita bekerja dan mendapatkan rezeki. Makasih banyak yaaa…

  6. Ummu El Nurien

    hehe.. ada-ada aja.. mungkin juga mereka ambil langsung images google tanpa memperhatikan asal link nya.. dan ini pun sering saya lakukan..
    mudahan tidak ada unsur kesengajaan, tapi yang penting bermanfaat ya Pak..
    ah .. dari sini, lagi-lagi saya belajar keikhlasan..terimakasih pak

  7. Itu kayaknya google dengan keyword gambar orang berdoa. Kok gak modal ya motret sendiri

  8. yuyu

    kenapa bisa begitu ya? harusnya meminta ijin dulu. membuat postingan d’majalah juga penerbit tujuannya mencari berita aja, dan mendapatkan uang. siapa yg untung dan d’rugikan?

    • Dari sisi saya sesungguhnya tidak masalah kok, Mbak Yuyu. Hal ini saya angkat agar kita semua mempunyai kesadaran agar bila suatu saat mengutip atau meminjam gambar orang lain, setidaknya ada komunikasi sebelumnya; bisa lewat email, fb, twitter, atau komentar di blog. Sungguh ini tidak sulit kok.

  9. Ada baiknya penerbitnya ditegur, Mas Azet.. Dengan demikian, mereka tidak selamanya mendapat rezeki yang tidak berkah.. 🙂

  10. kapan-kapan aku juga pingin gitu ah. rizki Alloh, terkenal tanpa berusaha.

  11. LOh kok sama dengan saya ya Mas.
    Saya juga gandrung banget dengan kereta api.
    Selamat ya fotonya dimuat di cover buku.
    Jadi terkenal dong ya. Hehehehe…

  12. Ustadz kecolongan nih ceritanya 🙂 mudah2an dng foto cover buku tersebut jadi barokah buat Ustadz 🙂

  13. gemes ya rasanya ama orang2 yang gak menghargai hasil karya orang lain ya… padahal coba kalo katakanlah buku ini diperbanyak tanpa ijin trus dijual.. apa iya si penulis buku itu gak kesel? kadang orang suka terlalu ignorant gak mau mikirin orang lain ya… yah moga2 tambah lama orang2 semakin teredukasi dan semakin bisa tau etika ya…

    yang kita bisa lakukan emang cuma mendoakan dan kalo bisa ya membantu mengedukasi… 🙂

    • Iya Mas Arman. Setidaknya yang saya harapkan adalah ada tegur sapa atau komunikasi terlebih dahulu, bisa lewat komentar di blog ini atau email. Bukan uang tujuan saya, tapi bila ada komunikasi kan silaturahim dapat terjalin dengan baik. Dari silaturahim yang baiklah sesungguhnya saya mengharapkan rahmat-Nya. Terima kasih banyak ya, Mas, telah singgah dan urun rembuknya 🙂

  14. Assalaamu’alaikum wr.wb, mas Amazzet…..

    Alhamdulillah, sekurang-kurangnya foto mas Amazzet dikira memberi keuntungan dalam berdagang buku. Semoga bermanfaat dan tentunya membuat mas Amazzet tersenyum tatkala mengenangkan hal tersebut.

    Menurut saya, apappun yang mungkin menghasilkan buah yang baik selagi tidak membuat nama kita buruk, hargailah kerana itukan semuanya kehendak dari Allah sehingga kita yang dipilih. Salut lho, fotonya dijadikan cover buku.

    Pernah seorang teman novelis saya yang bukunya menjadi best seller telah dijadikan filem tanpa pengetahuan dia. Saya nasihatkan dia mengambil tindakan undang-undang. Tetapi dia redha dan tidak menyaman penerbit filem tersebut kerana baginya, mereka sudah menyumbang sesuatu buat novel tulisannya melalui filem.

    Masya Allah, Sungguh mulia hatinya dan saya yakin tidak semua orang bisa membuat demikian kerana keuntungan yang besar telah diperolehi dari filem tersebut hasil ciplak dari novelnya yang hebat itu.

    Semoga selalu sukses dalam penulisan buku untuk berbagi sesama manusia manfaat ilmunya. Aamiin.

    Salam hormat dari Sarikei, Sarawak. 😀

    • Wa’alaikumusalam wr.wb.

      Benar sekali, Mbak Fatimah. Saya setuju dengan yang panjenengan tulis dalam komentar ini. Dan, cerita ini saya tulis dalam blog ini tak lebih dari sekadar berbagi cerita kepada para sahabat blogger tercinta. Di samping itu, bila ada komunikasi dari penerbit buku tentu itu lebih baik karena tujuan saya hanyalah ingin menjalin silaturahim.

      Terima kasih banyak ya, Mbak, telah berkunjung dan berbagi hal yang sangat bermanfaat ini.

      Salam bahagia dari Daeerah Istimewa Yogyakarta 🙂

  15. Sebenarnya berapa mas kira-kira harganya ya kalau foto karya kita mau dijadikan cover buku?

  16. andri

    asslamau’alaikum pak akhmad, saya diminta oleh ust saya untuk dibuatkan cover bukunya, setelah saya googling2, ketemu lah blog ini, yg menurut saya foto bpk sedang berdoa cukup bagus, untuk itu saya mau mimnta izin agar foto bapak di jadikan cover buku, buku ini tidak masuk ke penerbit, covernya hanya di print color, kemudian isinya di print dan fotocopy.kira2 sebanyak 50 eks copy. jika bpk keberatan tentang hal ini, maka saya tidak akan memakai foto bpk.terima kasih

    • wa’alaikumusalam wr.wb.
      Alhamdulillaah…, tentu saya senang bila ada komunikasi seperti ini. Boleh, Mas Andri. Silakan dipakai untuk cover buku yang dimaksud. Bila tidak keberatan, saya mohon dikasih satu bukunya untuk kenang-kenangan dan tambahan ilmu tentunya (buku dapat dikirim ke alamat yang nanti kita komunikasikan via email saya: muhaiminazzet@gmail.com). Namun, bila tidak dikasih ya ga papa, dan silakan dipakai foto tersebut untuk cover. Demikian dan semoga bermanfaat.

  17. Ping-balik: ini bukan soal waktu..! – Vizon's Blog

Tinggalkan Komentar

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s