Berdzikir dengan Kalimah Thayyibah

Akhmad Muhaimin Azzet, berdzikir dengan kalimat thayyibahBerdzikir kepada Allah Swt. dapat dilakukan dengan mengucapkan kalimah thayyibah (kalimah yang baik). Di antara kalimah thayyibah yang dapat dibaca sebagai dzikir adalah sebagai berikut:

a. Basmalah

Bacaan basmalah diucapkan pada setiap kita akan mengawali perbuatan atau pekerjaan yang baik. Dengan membaca basmalah dimaksudkan agar pekerjaan yang akan kita lakukan dapat terlaksana dengan baik dan mendapatkan keberkahan dari Allah Swt.

Rasulullah Saw. bersabda, “Tiap-tiap urusan penting menjadi putus berkahnya jika tidak dimulai dengan ucapan Bismillâhir-rahmânir-rahîm.” (HR. ar-Rahawy).

Bunyi dari bacaan basmalah adalah sebagai berikut:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

Bismillâhir-rahmânir-rahîm.

Artinya:
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”

b. Hamdalah / Tahmid

Bacaan hamdalah atau tahmid diucapkan setiap mengakhiri pekerjaan atau setiap mendapatkan anugerah dari Allah Swt. Bacaan hamdalah ini dimaksudkan sebagai rasa syukur kepada Allah Swt. Sungguh, penting bagi kita untuk bersyukur kepada Allah Swt. agar semakin ditambah nikmat yang diberikan kepada kita.

Allah Swt. berfirman, “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim [14]: 7).

Bacaan hamdalah adalah sebagai berikut:

اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعاَلَمِينَ
Alhamdu lillâhi rabbil ‘âlamîn.

Artinya:
“Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.”

c. Hauqalah

Abu Musa al-Asy’ari berkata, “Pada suatu ketika Nabi menaiki suatu pendakian. Ketika seorang lelaki sampai ke puncaknya, berserulah lelaki itu dengan ucapan yang keras, ‘La ilaha illallah wallahu akbar.’ Mendengar itu, Nabi Saw. bersabda kepada Abu Musa, ‘Kamu sebenarnya tiada menyeru orang yang jauh darimu.’ Sesudah itu, Nabi bersabda, ‘Apakah tidak lebih baik aku tunjukkan kepadamu suatu kalimah dari perbendaraan surga?’ Abu Musa menjawab, ‘Baik ya Rasulullah.’ Maka Nabi Saw. bersabda, ‘Kalimah itu adalah:

لاَ حَوْلَ وَ لاَ قُوَّةَ إِلاَّ باِللهِ
Lâ haula walâ quwwata illâ billâh.

Artinya:
“Tiada daya dan kekuatan melainkan dengan Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

d. Hasbalah

Bacaan hasbalah ini diucapkan sebagai pengakuan bahwa tempat berpegang dan bergantung seorang hanba hanya Allah saja, dan Allah memang sebaik-baik penjaga.

Menurut Ibnu Abbas Ra., bacaan hasbalah inilah yang diucapkan oleh Nabi Ibrahim As. ketika dicampakkan ke dalam api oleh Raja Namrud. Bacaan ini pula yang dibaca oleh Nabi Muhammad Saw. ketika menghadapi musuh dengan perlengkapan yang hebat dan menakutkan.

Bacaan hasbalah adalah sebagai berikut:

حَسْبِيَ اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ
Hasbiyallâhu wa ni’mal wakîl.

Artinya:
“Cukup bagiku Allah, Dialah sebaik-baik penjaga.”

e. Istighfar

Bacaan istighfar ini dimaksudkan sebagai ungkapan memohon ampun kepada Allah Swt. Sungguh, setiap dari kita tidak ada yang terlepas dari dosa sama sekali, baik dosa besar maupun kecil. Oleh karena itu, hendaknya kita sering berdzikir kepada Allah Swt. dengan bacaan istighfar.

Bacaan istighfar adalah sebagai berikut:

أَسْتَغْفِرُاللهَ الْعَظِيْمِ

Astaghfirullâhal ‘azhîm.

Artinya:
“Saya memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung.”

f. Tasbih

Bacaan tasbih dimaksudkan untuk mengakui kesucian Allah Swt. dari segala hal yang tidak layak bagi-Nya. Bacaan tasbih ini juga untuk mengakui bahwa Allah Swt. suci dari segala kekurangan.

Bacaan tasbih adalah sebagai berikut:

سُبْحاَنَ اللهِ
Subhânallâh.

Artinya:
“Maha Suci Allah.”

g. Taqdis

Maksud dari bacaan taqdis tidak begitu berbeda dengan bacaan tasbih. Bacaan taqdis ini dimaksudkan sebagai ungkapan menyucikan Allah Swt. dari segala keburukan sebagaimana yang dikatakan oleh orang-orang musyrik maupun kafir.

Bacaan taqdis adalah sebagai berikut:

سُبُّوْحٌ قُدُّوسٌ رَبُّنَا رَبُّ الْمَلاَئِكَةِ وَ الرُّوْحِ

Subbûhun quddûs, rabbunâ rabbul malâ-ikati war-rûh.

Artinya:
“Maha Suci Allah, Maha Besar Allah, dari segala kekurangan, Dialah Tuhan kami, Tuhan segala malaikat dan Tuhan segala jiwa.”

h. Tahlil

Bacaan tahlil ini dimaksudkan untuk mengakui keesaan Allah Swt. Sungguh, Allah Ta’ala itu adalah Dzat yang sama sekali tidak membutuhkan siapa pun. Dia Maha Kuasa. Tiada Tuhan selain Allah Ta’ala.

Rasulullah Saw. bersabda:

“Seutama-utama dzikir ialah lâ ilâha illâllâh, dan seutama-utama doa adalah alhamdulillâh.” (HR. Ibnu Majah).

Sedangkan bacaan tahlil adalah sebagai berikut:

لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ

Lâ ilâha illâllâh.

Artinya:
“Tiada Tuhan selain Allah.”

Demikian beberapa kalimah thayyibah yang dapat saya sampaikan di blog sederhana. Semoga di postingan mendatang dapat mengulas kalimah thayyibah yang lainnya.

Al-Faqir ila Rahmatillah,
Akhmad Muhaimin Azzet

31 Komentar

Filed under Ibadah

31 responses to “Berdzikir dengan Kalimah Thayyibah

  1. Disetiap kegiatan ada kalimah baik yang sebaiknya diucapkan .
    Terima kasih ilmunya Pak.

  2. Evi

    Banyak sekali puji syukur yang bisa kita ucapkan ya Pak. Terima kasih. Jadi tercerahkan saya 🙂

  3. Bermanfaat, barookalloh. 🙂

  4. Setiap masuk ke blog ini, gw selalu bersyukur karena membaca sharing ttg agama jadi makin di ingatkan supaya tetep berjalan di garis yg bener hehehe

  5. alhamdulillah, terimakasih pak..sudah mengingatkan diri ini akan kalimat2 thayibbah……jazaakallihu khairan..
    keep happy blogging always…salam dari Makassar 🙂

  6. Assalaamu’alaikum wr.wb, mas Amazzet….

    Alhamdulillah, tulisan di atas menjadi pesan untuk selalu menyebut kalimah-kalimah yang baik sebagi zikir harian dalam hati dan di lidah. Pengucapannya menjadikan hati tenang dan damai dari segala rasa resah dan musibah yang melanda.

    Dengan mendekatkan diri kepada Allah SWY baik sambil berdiri. duduk, berjalan, berlari, berenang, mendaki dan apa sahaja aktiviti manusia, semestinya menjadi amalan kita untuk selalu mengingati-NYA di mana sahaja kita berada.

    Semoga beroleh manfaat dari kongsian dan pesanan hebat ini.
    Salam hormat takzim dari Sarikei, Sarawak. 😀

    • Wa’alaikumusalam wr.wb.

      Alhamdulillah, dengan sering mengucapkan kalimah thayyibah semoga kita senantiasa terbangun kesadaran untuk selalu dalam dalam kebaikan dan dekat dengan Allah Ta’ala.

      Benar sekali, Mbak Fatimah, dalam berdiri, duduk, berbaring, hendaknya kita senantiasa ingat Allah Swt.

      Salam hormat dari Jogja ya, Mbak. Sungguh makasih banyak atas kunjungannya 🙂

      • Assalaamu’alaikum wr.wb, mas Amazzet….

        Lama sekali menunggu posting barunya muncul. Mudahan bisa membaca banyak lagi kongsian hikmah bermanfaat untuk menjadi hidangan rohani yang tentu akan menyegarkan hati. Mudahan waktu offline tidak menjadi halangan untuk menulis dengan lebih giat di sini.

        Semoga diberkati Allah dan dimurahkan rezeki melalui ilmu yang dimanfaatkan. Aamiin..

        Salam hormat dari Sarikei, Sarawak. 😀

      • Wa’alaikumusalam wr.wb.
        Terima kasih banyak ya, Mbak, telah telah diingatkan. Semoga tidak lama lagi segera ada postingan yang baru.
        Salam hangat dari Jogja, Nusantara.

  7. Harapannya biar kita berusaha selalu mengucapkan yg baik2 aja ya ustad..

  8. mysukmana

    semoga kita selalu di jaga hati kita dan mulut kita ya ustad 🙂

  9. Subhanallah, walhamdulillah, walailahailallah, wallahu akbar.
    Damai hati ini. Makasih usatadz 🙂

  10. Hafidh

    wah postingan begini nih, sangat bermanfaat pak, terima kasih.

  11. Alhamdulillah semoga pencerahan ini menuntun kita masuk menuju surganya Allah. Amiiin…Nuwun Pa Ustad…

  12. tenyata masih banyak yg saya tidak tahu, makasi ilmu nya ya Pak…

  13. Bian

    Terima kasih atas segalanya…..

  14. Abdul Wahab

    Terima kasih atas penyampaian ilmunya

Tinggalkan Komentar

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s