Keyakinan yang Bersandar kepada Allah Swt.

Akhmad Muhaimin Azzet, mengisi pengajian, rumah Pak Erik Hadi Saputra, amazzetDalam hidup dibutuhkan keyakinan, apalagi keyakinan yang bersandar kepada Allah Swt. Sungguh, keyakinan yang bersandar kepada-Nya ini penting sekali bagi kita yang ingin sukses di kehidupan dunia, sekaligus sukses dan selamat di kehidupan akhirat kelak.

Seseorang yang menyandarkan keyakinannya kepada Allah, akan mempunyai semangat dan kekuatan yang luar biasa di dalam berusaha untuk mencapai keberhasilan. Ia tak mengenal kata putus asa bila di tengah jalan mengalami halangan atau menghadapi cobaan. Itu semua dikarenakan ia menyandarkan keyakinannya kepada Allah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dalam hal ini, marilah kita memperhatikan firman Allah Swt. berikut:

“Katakanlah: ‘Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?’ Maka mereka akan menjawab: ‘Allah.’ Maka katakanlah: ‘Mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya?” (QS. Yunus [10]: 31).

Seseorang yang menyandarkan keyakinannya kepada Allah, apabila ia mengalami kesuksesan, maka akan ada kesadaran untuk bersyukur kepada-Nya. Ia menyadari bahwa kesuksesannya karena ada peran Allah Swt. yang memberikan bantuan atau pertolongan kepadanya. Sebagai manusia, ia memang berkewajiban untuk berusaha atau berikhtiar dalam meraih keinginannya. Namun, keberhasilan seseorang sangatlah ditentukan oleh pertolongan Allah Swt. Inilah keyakinan seseorang yang bersandar kepada Allah Swt., sehingga bersyukur kepada-Nya adalah sebuah keharusan. Dengan bersyukur, kesuksesan yang diperolehnya membuatnya semakin berbahagia.

Orang yang menyandarkan keyakinannya kepada Allah, apabila mengalami kesuksesan juga tidak membuatnya sombong. Bagaimana bisa sombong jika di dalam hatinya ia merasa bahwa semua keberhasilannya adalah anugerah dari Allah Swt. Bila sudah demikian, biasanya ia juga memiliki sifat mudah berbagi dengan orang lain. Dalam memiliki sesuatu ia tidak pelit. Mengapa? Karena ia merasa apa yang dimilikinya adalah anugerah dari Allah maka ia tidak keberatan untuk berbagi dengan sesama makhluk Allah Swt.

Sebaliknya, orang yang tidak menyandarkan keyakinannya kepada Allah Swt., apabila mengalami kesuksesan ia sulit untuk bisa bersyukur kepada-Nya. Karena, ia merasa bahwa kesuksesannya adalah berkat dari usahanya sendiri. Ia sukses karena memang ia telah berusaha keras. Ia berhasil karena memang ia mempunyai strategi yang baik. Ia memperoleh keuntungan yang besar karena memang mempunyai kecerdasan dan berbakat dalam bidang yang digelutinya. Dan sebagainya. Ya, ia memang mempunyai keyakinan, tapi keyakinan yang kuat pada kemampuannya sendiri. Maka, wajar apabila ia sulit untuk bersyukur kepada Tuhan. Tapi, percayalah duhai pembaca tercinta, kebahagiaan yang ia rasakan karena keberhasilannya tidak bisa sebesar orang yang bersyukur kepada-Nya.

Orang yang demikian, di samping sulit untuk bersyukur, biasanya akan diiringi rasa percaya diri yang berlebihan, sehingga ia pun mempunyai sifat sombong, tinggi hati, atau besar kepala. Hal ini bisa terjadi karena ia merasa bahwa semua kesuksesan yang ia peroleh adalah disebabkan murni karena kemampuannya. Dan, biasanya, ia akan mempunyai dua sifat kesombongan sekaligus, yakni sombong kepada Allah Swt. dan sombong kepada sesama manusia. Lalu, sifat yang biasanya akan mengikutinya adalah kikir. Mengapa? Karena ia merasa bahwa tidak mudah untuk memperoleh semua keberhasilannya. Ia berusaha sendiri dengan tak kenal putus asa, siang dan malam. Maka, segala keberhasilannya akan dinikmatinya sendiri.

Bagaimana Jika Gagal?

Bagaimana jika usaha yang dilakukan seseorang tidak mengalami keberhasilan alias gagal?

Orang yang menyandarkan keyakinan kepada Allah, bila mengalami kegagalan, maka ia akan mempunyai kesabaran. Ia masih tetap yakin bahwa Allah Swt. akan menganugerahinya keberhasilan. Ia tidak mudah putus asa karena ia bersandar kepada Allah Yang Maha Kuasa. Pada saat gagal, ia akan membangun anggapan positif kepada-Nya, barangkali memang untuk saat ini yang terbaik menurut-Nya adalah demikian. Allah Maha Mengetahui kapan waktu yang tepat untuk berhasil. Maka, ia akan terus berusaha sambil memperbaiki diri dan berdoa.

Sebaliknya, orang yang tidak menyandarkan keyakinan kepada Allah Swt. akan mudah putus asa bila mengalami kegagalan. Ia akan mudah menyalahkan diri sendiri, atau bahkan orang lain. Jika ia termasuk orang yang mempunyai ambisi besar maka ia akan bangkit lagi, meskipun tidak jarang dibarengi dengan emosi. Tapi, jika ia bukan termasuk orang yang mempunyai ambisi besar, ia akan mudah sekali merasa kehilangan harapan. Ia merasa semua usaha sudah ia kerahkan, dan kini ia mengalami jalan buntu yang akhirnya ia merasa sudah tidak mampu lagi berbuat apa-apa.

Sungguh, banyak keburukan yang akan terjadi bila seseorang tidak menyandarkan keyakinannya kepada Allah Swt. Namun, apabila seseorang menyandarkan keyakinannya kepada Allah Swt. maka akan banyak kebaikan yang diperolehnya.

Oleh karena itu, kesimpulannya, apabila kita ingin berhasil dalam kehidupan ini, maka kita mesti membangun keyakinan yang kuat. Dengan keyakinan yang kuat bersandar kepada-Nya, maka kita akan lebih mudah memperoleh keberhasilan.

Dengan demikian, semoga hidup kita di dunia ini semakin bahagia, lebih-lebih di kehidupan akhirat kelak, semoga semakin lebih bahagia dalam ridha-Nya. Allahumma aamiin.

Al-Faqir ila Rahmatillah,
Akhmad Muhamin Azzet

20 Komentar

Filed under Hikmah

20 responses to “Keyakinan yang Bersandar kepada Allah Swt.

  1. Kita harus yakin bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik kepada kita.. Makasih ya pak ustadz …

  2. Assalaamu’alaikum wr.wb, mas Amazzet….

    Apabila iman semakin kuat, keyakinan juga semakin mantap. Tidak ada sesiapa yang dapat menghalani hati dan jiwa yang sudah seratus peratus mencintai Allah SWT. Sifat putus asa dan kurang ilmu menjadikan kepercayaan kepada Allah menjadi longgar dan selalu menyalahi takdir yan berlaku atasnya tanpa mahu memahami kenapa Allah mendatangkan ujian terhadapnya.

    Tanpa keyakinan yang jitu kepada Allah, hidup kita terumbang ambing tanpa haluan. Sedangkan Allah Maha Pengasih Lai Maha Penyayang, selalu memperkenankan permintaan hamba-NYA apabila berdoa. Mudahan kita selalu bersandarkan kepada Allah dalam berbuat sesuatu dan yakin setiap apa yang dihadirkan Allah dalam hidup kita berupa nikmat atau musibah adalah untuk mendekatkan kita kepada-NYA.

    Pesanan dan nasihat yang baik untuki menyemarakkan keyakinan kepada Allah SWT setiap masa. Semoga mas Amazzet beroleh ganjaran di sisi Allah SWT. Aamiin.

    Salam hormat takzim dari Sarikei, Sarawak. 🙂

    • Wa’alaikumusalam wr.wb.

      Alhamdulillaah…, makasih banyak ya, Mbak Fatimah, atas kunjungan sekaligus tambahan pemahaman atau ilmunya mengenai keyakinan dan keimanan kepada Allah Swt. Semoga kita bersama keluarga dan para sahabat termasuk orang yang mempunyai keimanan yang kukuh, sehingga apa pun masalah yang kita hadapi tetaplah kepada Allah Swt. diri ini bersandar dan memohon pertolongan.

      Sekali lagi, makasih banyak ya, Mbak, salam hangat dari Jogja 🙂

  3. terima kasih sudah diingatkan kembali melalui postingan ini Pak Ustadz 🙂

  4. ALLAH adalah sebaik2 penolong hambanha. Makasih sharenya ustad

  5. Bersyukur saat diberikan kegembiraan. Bersabar saat ditimpakan kesedihan. Mekaten nggih menawi mboten lepat kesimpulanipun? 🙂

  6. Terima kasih atas penjelasannya ustadz. Jadi mengingatkan kita untuk mendekatkan diri pada Allah SWT.

  7. Evi

    Berhasil ataupun gagal, sepanjang keyakinan kita tebal atas turut campur Allah, Insya Allah bisa membuat kita lebih wise ya Pak

  8. Assalaamu’alaikum wr.wb, mas Amazzet…

    Hadir menyapa untuk memaklumkan ada hadiah award (1) BLOG WALKING AWARD buat mas Amazzet di laman saya.

    CT255. MERAIKAN AWARD (2)

    Semoga sudi menerimanya sebagai tanda penghargaan dan persahabatan di dunia maya.

    Salam sejahtera dari Sarikei, Sarawak. 🙂
    SITI FATIMAH AHMAD

    • Wa’alaikumusalam wr.wb.

      Alhamdulillaah…, makasih banyak ya, Mbak Fatimah, atas award yang luar biasa ini. Sungguh, ini adalah tanda atau semacam pengikat sebuah persahabatan yang baik. Habis ini insya Allah langsung meluncur ke lokasi neh. Sekali lagi, terima kasih banyak.

      Salam hormat dari Jogja.

  9. Sandaran paling kuat yaa cuma bersandar sama Allah Swt ya pak ustad, bertawakal dan berpasrah hanya pada-Nya..
    Terimakasih tulisannya pak ustad, penuh perenungan buat saya pribadi :))

  10. betul pak ustad adakalanya orang sudah lelah berusaha, pada akhirnya harus bersabdar kepada allah swt.

Tinggalkan Balasan ke Gusti 'ajo' Ramli Batalkan balasan