Dzikir pada saat pagi dibaca ketika bangun dari tidur menjelang shalat Shubuh. Bacaan dzikirnya adalah sebagai berikut:
بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيئٌ فِي الأَرْضِ وَ لاَ فِي السَّماَءِ وَ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Bismillâhil ladzî lâ yadhurru ma’as-mihi syai-un fil ardhi walâ fis sama-i wahuwas samî’ul ‘alîm.
Artinya:
“Dengan menyebut nama Allah yang tidaklah memberikan bahaya beserta asma-Nya segala sesuatu, baik yang ada di bumi, lelangit, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (HR. Tirmidzi).
* * *
لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَ لَهُ الْحَمْدُ وَ هُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ
Lâ ilâha illallâhu wahdahû lâ syarîkalah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alâ kuli syai-in qadîr.
Artinya:
“Tidak ada Tuhan melainkan Allah sendiri-Nya, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya-lah segala kerajaan dan bagi-Nya-lah segala puji-pujian. Dan Dia berkuasa atas segala sesuatu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
* * *
سُبْحاَنَ اللهِ وَ الْحَمْدُ لِلّهِ وَ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَ اَللهُ اَكْبَرُ
Subhanallâh, walhamdulillâh, wa lâ ilâha illallâh, wallâhu akbar.
Artinya:
“Maha Suci Allah, dan segala puji kepunyaan Allah, tidak ada Tuhan melainkan Allah, Allah Maha Besar.”
Saya jadi inget Bapak saya pak Ustadz yang selalu ngingetin dzikir-dzikir yang sama persis yang njenengan sampaikan. Maturnuwun pak. 🙂
Inggih, Mas Dani, dzikir inilah memang yang diajarkan oleh orangtua dan guru-guru kita, guru-guru kita dari guru-gurunya, terus nyambung hingga ke Rasulullah Saw.
Maaf pak ustadz, tulisan arabnya bisa diperjelas. Bagi yang sudah terbiasa tentu bisa membacanya tapi bagi yang masih belajar akan kesulitan membacanya.
Mas Edi Padmono, itu tulisan Arab dari hasil ketikan. Bisa diperbesar sehingga lebih mudah dibaca kok, Mas, misalnya silakan dikopi lalu ukuran fontnya diperbesar.
Assalaamu’alaikum wr.wb, mas Amazzet…
Ibu bapa harus mengajar anak-anak dengan zikir seperti di atas supaya mereka terpelihara dari perkara mungkar dan terhindar dari musibah. Di mana-mana pun kita berada dalam apa juga waktunya, doa dan zikir hendaklah menjadi amalan.
Terima kasih sudah mengingatkan pesan dan nasihat di atas. semoga diganjari Allah SWT dnegan kebaikan. Aamiin.
Salam hormat takzim dari Sarikei, Sarawak. 🙂
Wa’alaikumusalam wr.wb.
Iya, Mbak Fatimah, di samping mengajari ilmu pengetahuan dan akhlak, orangtua harus juga mengajari anaknya kebiasaan berdzikir. Sungguh, inilah yang dilakukan oleh orang-orang yang shalih dalam kesehariannya agar mendapatkan rahmat dan ridha Allah Swt.
Terima kasih juga atas kunjungannya ya, Mbak.
Salam dari Jogja 🙂
Terima kasih banyak untuk ilmunya, Mas 🙂
Sama-sama ya, Mbak Myra Anastasia, terima kasih juga atas kunjungannya ke blog sederhana ini 🙂
mama saya juga selalu membaca ini setiap hari pak ustadz, saya nih yang belum rutin, makasih sharingnya pak ustadz. bikin saya terpacu untuk mulai rutin membaca dzikir ini setiap hari 🙂
Iya, Mbak, mari kita selalu memacu diri untuk senantiasa senang dalam berdzikir kepada Allah Swt., termasuk ketika pagi, siang, dan malam hari 🙂
Assalamu’alaikum wr wbr
Ustadz yang saya cintai, terimakasih sudah menuliskan berbagai hikmah kehidupan…..
Wa’alaikumusalam wr.wb.
Terima kasih juga kepada Kangmas Santri yang telah berkenan singgah ke blog sederhana ini 🙂
baru tau pak ustad ternyata berbeda2..biasanya saya ngucapin yang paling akhir aja (Subhanallah…)
Iya, Pak, semoga kita bisa mengamalkan. Subhanallah walhamdulillah…