Diakui atau tidak, orang yang melakukan perbuatan salah, di dalam hati nuraninya akan terasa ada beban, yakni beban perasaan telah melakukan perbuatan salah. Beban batin ini bila terus-menerus ditanggung, akan membuat seseorang tidak bisa sepenuhnya merasakan sebuah kebahagiaan.
Hal ini juga semacam energi negatif yang bisa menghambat seseorang dalam merasakan sebuah anugerah. Dengan memohon ampun kepada Allah Swt. maka ia akan terlepas dari beban itu. Hari demi hari dapat ia jalani dengan lebih ringan tanpa beban di hati. Inilah awal dari sebuah kehidupan yang membahagiakan.
Ya, kebahagiaan. Bukankah kebahagiaan adalah tujuan hidup bagi setiap orang. Untuk apa rezeki melimpah, harta banyak, rumah bagus, dan kendaraan model terbaru bila secara hakiki kita tidak dapat menikmati.
Harapan kita adalah rezeki bertambah dan kita pun bisa menikmati dengan baik. Bertambah luas rumah yang kita bangun, bukan malah membuat sempit hati kita, atau bahkan malah membuat hati setiap penghuni rumah semakin berjarak.
Bertambahnya rezeki yang kita miliki, semestinya semakin membuat bahagia di hati dan kita semakin sadar bahwa itu semua adalah karunia Ilahi. Bila sudah demikian, kita semakin bersyukur dan kian mendekat kepada-Nya.
Maka, marilah kita senantiasa memohon ampunan kepada Allah Swt. dan menempuh jalan taubat agar rahmat Allah semakin dekat dengan kita. Dalam hal ini, marilah kita perhatikan sabda Rasulullah Saw. berikut:
“Barang siapa memperbanyak mohon ampunan (beristighfar) maka Allah akan membebaskannya dari kedukaan, memberinya jalan keluar bagi kesempitannya, dan memberinya rezeki dari arah yang tidak diduga-duganya.” (HR. Abu Dawud).
Sekarang, semakin jelas bagi kita bahwa memohon ampunan kepada Allah akan bermanfaat secara positif bagi kehidupan kita. Dengan memohon ampun kepada-Nya, kita akan dibebaskan dari berbagai kedukaan. Dengan memohon ampun kepada-Nya, kita akan dilapangkan dari berbagai kesempitan hidup. Dan, dengan memohon ampun kepada-Nya, kita akan diberi rezeki dari arah yang sama sekali kita tidak menyangka sebelumnya dari mana arah atau jalan datangnya.
Saudaraku tercinta, yang paling penting di dalam memohon ampunan di sini adalah sebuah kesadaran yang berangkat dari hati yang sesungguhnya. Memohon ampunan semestinya berangkat dari hati yang tulus, bukan ungkapan manis bibir semata, yang diwujudkan dengan ucapan beristighfar kepada-Nya.
Jadi, tidak berguna ucapan istighfar yang keluar dari lisan kita, “Astaghfirullahal ‘azhim…, astaghfirullahal ‘azhim…, astaghfirullahal ‘azhim…” bila tidak berangkat dari kesungguhan hati kita untuk memohon ampun kepada Allah Swt.
Bila kita telah memohon ampun kepada Allah Swt. atas dosa yang telah kita lakukan, hendaknya kita bertaubat kepada-Nya. Bertaubat di sini setidaknya mengandung tiga hal, yakni (1) benar-benar menyesal atas perbuatan dosa yang telah dilakukan; (2) meninggalkan perbuatan dosa itu jauh-jauh; (3) ada keinginan yang sangat kuat atau berjanji tidak akan mengulangi perbuatan dosa itu lagi.
Allah Swt. berfirman:
“Dan mohonlah ampun kepada Tuhanmu kemudian bertaubatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Penyayang lagi Maha Pengasih.” (QS. Hud [11]: 90).
Jadi, sekali lagi, yang paling penting dalam hal memohon ampunan dan bertaubat kepada-Nya adalah kesungguhan hati kita. Maka, marilah kita memohon ampunan kepada Allah Swt. dengan hati yang bersungguh-sungguh, kemudian kita bertaubat kepada-Nya. Marilah kita songsong rahmat Allah dengan jalan memperbanyak mohon ampunan dan bertaubat. Dengan demikian, hidup kita akan semakin bahagia.
Al-Faqir ila Rahmatillah, Akhmad Muhaimin Azzet
Postingan yang merupakan sentilan buat saya. Syukron ustadz
Sama-sama ya, Sob, makasih juga atas kunjungan dan telah berkenan membaca. Sesungguhnya ini juga sentilan buat saya selaku penulisnya.
Betul sekali bang,,memohon ampun dg beristighfar pada Allah membuat hati lebih tentram,,dn makin tentram lagi ketika berani meminta maaf ketika brbuat salah dg sesama mnusia,,
Iya, Mbak Tita Bunda Aisykha, bila salah itu sangkutannya dengan sesama manusia, tentunya akan lebih tenteram di hati bila telah minta maaf kepadanya. Dan, kepada Allah Swt., mari kita selalu memohon ampunan dan bertaubat. Agar bahagia hidup ini. Di dunia dan akhirat.
betul pak, apalagi kalau masih ada rasa dendam , iri yang bisa menjadi kerak hati. Mohon ampunan setiap sujud untuk bisa melegakan hati
Iya, Bu Hastira, dendam, iri dengki, sungguh sumber kegelisahan di hati. Maka, membersihkannya adalah keniscayaan bila berharap hidup bahagia. Dan, memohon ampunan kepada-Nya adalah syarat mutlaknya.
Assalaamu’alaikum wr.wb, mas Amazzet…
Alhamdulillah, demikianlah Maha Pengampun dan Penyayangnya Allah kepada para hamba-NYA sehingga dapat melepaskan kita dari segala kesusahan dan kedukaan dengan ucapan Istighfar. Jangan malu untuk meminta maaf kepada manusia walau perit ia tetap dilakukan untuk melepas rasa berat di hati. Mudahan hidup kita bisa jadi senang dan bahagia.
Posting yang menarik dan mencerahkan. Saya mendapat banyak manfaat dengan membacanya. Semoga mas Amazzet di redhai Allah atas kongsian yang baik ini.
Salam hormat takzim dari Sarikei, Sarawak. 🙂
Wa’alaikumusalam wr.wb.
Alhamdulillaah…, terima kasih banyak ya, Mbak Fatimah, atas kunjungan dan tambahan yang bermanfaat dalam komentar ini. Kita saling mengingatkan dan mendoakan ya, Mbak, agar bisa istiqamah untuk meraih ridha-Nya dalam kehidupan ini.
Salam hormat juga dari Jogja 🙂
harus banyak bertaubat neh, supaya hati jadi tentram. terimakasih sudah diingatkan
Iya, benar sekali, Mbak Dina. Tidak ada alasan sama sekali bagi kita untuk tidak banyak bertaubat dan memohon ampunan kepada-Nya.
Sama-sama, Mbak, makasih juga telah singgah kemari.
Terimakasih pak ustad sudah saling mengingatkan..banyak contoh kehidupan, orang kaya harta tak bahagia krn dari hasil yg tidak berkah 😉
Sama-sama, Mas Sukmana. Makasih juga telah singgah kemari yaaa.
Semoga bermanfaat bagi kita bersama.
terima kasih untuk selalu diingatkan, ustadz Muhaimin
Masama, Mas Mawardi. Makasih juga telah berkenan singgah kemari ya, Mas.
sekali mohon ampun dan bertobat sebaiknya jangan pernah sampai mengulangi kesalahan yang sama ya pak biar tobat kita diterima Allah SWT
Hendaknya memang demikian, Mas Rachmat Amienullah.
Terima kasih banyak atas kunjungannya yaaa.
Posting ini mengingatkan kita semua, ya, ustadz Muhaimin. Terima kasih sudah memberikan sentilan untuk selalu memohon ampunan kepada-NYA.
Salam
Iya, Mas Alris, tentu saja juga mengingatkan penulisnya sendiri. Makasih banyak atas kunjungannya ya, Mas. Semoga bermanfaat bagi kita bersama.