Kala mendatangi acara Peluncuran Buku “Trilogi Kebangkitan” karya Pakde Cholik di Surabaya, sengaja saya naik kereta api ekonomi. Di samping transportasi ini memang favorit saya (karena harga tiket lebih murah tentunya), sekarang kelas ekonomi sudah tertata dengan rapi. Tidak ada penumpang berdiri; semua duduk di nomor kursinya masing-masing.
Satu lagi yang saya senang kala naik kereta api kelas ekonomi, yakni banyak pedagang atau asongan yang ikut menjajakan dagangannya kala kereta berjalan. Saya tidak perlu repot kala haus karena tinggal beli “yang dengin-dengin…, pokari, mijon, es degan…” atau tinggal beli nasi pecel bungkus bila lapar. Meskipun kini pihak manajemen PJKA melarang para asongan ini, di beberapa jalan antar-stasiun masih ada juga pedagang yang naik dan berjualan di dalam kereta api. Baca lebih lanjut