Cover Buku yang Dijual di Kereta Api

Kala mendatangi acara Peluncuran Buku “Trilogi Kebangkitan” karya Pakde Cholik di Surabaya, sengaja saya naik kereta api ekonomi. Di samping transportasi ini memang favorit saya (karena harga tiket lebih murah tentunya), sekarang kelas ekonomi sudah tertata dengan rapi. Tidak ada penumpang berdiri; semua duduk di nomor kursinya masing-masing.

Satu lagi yang saya senang kala naik kereta api kelas ekonomi, yakni banyak pedagang atau asongan yang ikut menjajakan dagangannya kala kereta berjalan. Saya tidak perlu repot kala haus karena tinggal beli “yang dengin-dengin…, pokari, mijon, es degan…” atau tinggal beli nasi pecel bungkus bila lapar. Meskipun kini pihak manajemen PJKA melarang para asongan ini, di beberapa jalan antar-stasiun masih ada juga pedagang yang naik dan berjualan di dalam kereta api.

Memohon Curahan Rezeki dengan Bersedekah

Inilah resep yang benar-benar luar biasa. Jika Anda ingin menjadi orang yang kaya, dikaruniai limpahan rezeki oleh Allah Swt., dan hidup bahagia, maka jangan pernah menjadi orang yang pelit. Datangkanlah banyak keuntungan dalam hidup Anda dengan memberikan sedekah. Berikanlah maka akan menerima; semakin Anda banyak memberi maka semakin banyak Anda akan menerima. Inilah sebuah amalan yang sering membuat para pelakunya tercengang karena mendapatkan imbalan yang berlipat dari apa yang disedekahkannya.

Bagaimana ini bisa terjadi? Bukankah harta kalau dikurangi untuk disedekahkan sudah pasti akan berkurang? Bagaimana mungkin malah bisa bertambah?

Blog Baru, Syukuran Buku

Alhamdulillah…, saya senang sekali mendapatkan hadiah blog dari Pakde Cholik, Sang Komandan BlogCamp Group. Oleh karena itu, sebagai rasa syukur, saya langsung mengadakan giveaway di postingan pertama saya di blog tersebut. Ada 20 eks buku bagi pemenang, semoga hal ini bisa bertambah.

Maka, bagi para sahabat, silakan berkunjung ke blog baru saya DI SINI yaaa… Lebih asyik lagi bila ikut GA-nya.

Oh ya, meski punya blog baru, bukan berarti blog yang ini ditinggal lho, Sob. Insya Allah blog ini akan tetap saya kelola dengan baik.

Demikian, dan semoga bermanfaat.

Salam bahagia selalu,
Akhmad Muhaimin Azzet

Ngeblog Memang Asyik

Buku kiriman dari Pakde Cholik

Dulu ketika awal-awal ngeblog (saya mulai ngeblog pada Juli 2010), saya hanya memosting tulisan begitu saja. Pengunjung blog pun sepi. Tulisan juga jarang dikomentari pembaca. Tapi, seiring dengan berjalannya waktu, sedikit demi sedikit saya mendapatkan pelajaran dari beberapa sahabat blogger yang dengan senang hati membagi ilmunya tentang ngeblog.

Menulis di Koran dan Majalah, lalu Menulis Buku

Beberapa buku yang alhamdulillah sudah terbit.

Entah tepatnya mulai kapan saya sangat menyukai sebuah aktivitas yang bernama menulis. Dahulu semenjak duduk di bangku Tsanawiyah (SLTP) di Jombang, Jawa Timur, hampir setiap akan tidur saya menyempatkan diri menulis di buku diari. Biasanya kegiatan dari bangun tidur sampai malam itu saya tulis. Termasuk harapan, keinginan, atau komentar saya tentang sesuatu yang terjadi.

Kesukaan saya dengan menulis selanjutnya tidak hanya untuk buku diari. Secara otodidak saya belajar juga menulis untuk koran dan majalah. Betapa senangnya, waktu itu saya masih kelas dua Tsanawiyah, puisi yang saya kirimkan ke majalah MPA (Mimbar Pembangunan Agama) dimuat. Majalah tersebut diterbitkan Departemen Agama Kanwil Jawa Timur. Lebih senang lagi, ternyata, ada honornya.

Pengumuman: Pemenang Giveaway Azzet (Betapa Senangnya Ngeblog)

Alhamdulillah…, sekarang tibalah saya harus mengumumkan 10 (sepuluh) pemenang dari Giveaway Azzet: Betapa Senangnya Ngeblog. Sungguh, tidak mudah mengadakan penilaian dari 50 (lima puluh) peserta yang tulisannya bagus-bagus. Dilihat lagi, dibaca lagi, dipertimbangkan lagi, diperbandingkan lagi, dan akhirnya….

Inilah 10 (sepuluh) pemenangnya:

Buku “Nikah Sekarang? Siapa Takut!” Terbit di Malaysia

Diterbitkan Diva Press, Yogyakarta.

Alhamdulillah…, buku saya yang berjudul Nikah Sekarang? Siapa Takut! dan diterbitkan oleh Diva Press, Yogyakarta, kini sudah diterbitkan oleh Al-Hidayah Publisher, Malaysia. Semoga buku tersebut bermanfaat bagi penulis dan pembaca tercinta, baik yang terbit di Indonesia maupun yang di Malaysia. Dan, semoga berpahala bagi orangtua dan guru-guru penulis.

Berikut saya posting data berikut backcover dari buku yang sudah diterjemakan ke dalam bahasa Melayu dan terbit di Malaysia tersebut.

Alhamdulillah…, Terbit di Malaysia

Buku saya yang berjudul 7 Cara Agar Rezeki Semakin Bertambah dan Barakah; Berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits Nabi Saw. yang diterbitkan Diva Press, Yogyakarta, kini telah terbit pula di Malaysia. Sungguh, saya sangat bersyukur kepada Allah Swt. Semoga buku yang saya tulis menjadi pahala bagi kedua orangtua saya, guru-guru saya, dan bermanfaat bagi penulis, keluarga, serta pembaca tercinta.

Berikut saya kutipkan identitas buku dan back cover dari buku yang terbit di Malaysia tersebut.

Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Judul Buku: Bimbingan dan Konseling di Sekolah | Penulis: Akhmad Muhaimin Azzet | Penerbit: Ar-Ruzz Media, Yogyakarta | Tebal: 98 hlm. | Harga: Rp.20.000,- | ISBN: 978-979-25-4847-1

“Seorang konsultan memecahkan masalah orang lain. Saya tidak pernah bisa melakukan hal itu. Saya ingin membantu orang lain memecahkan masalah mereka sendiri.” (Charles Handy, penulis dan pakar Inggris)

Bimbingan dan konseling pendidikan merupakan proses membantu siswa untuk mendapatkan arahan dan pemahaman diri yang dibutuhkan agar bisa membuat pilihan dan bertindak menuju cita-cita yang diharapkan. Fokus bimbingan ini adalah membantu pengembangan diri masing-masing siswa melalui serangkaian layanan yang dirancang untuk memaksimalkan belajar di sekolah, merangsang pengembangan karier, dan menanggapi masalah pribadi dan sosial yang menghambat pertumbuhan kepribadian siswa di sekolah.

Pendidikan yang Membebaskan

Judul Buku: Pendidikan yang Membebaskan | Penulis: Akhmad Muhaimin Azzet | Penerbit: Ar-Ruzz Media, Yogyakarta | Tebal: 100 hlm. | Harga: Rp.20.000,- | ISBN: 978-979-25-4833-4.

Pendidikan adalah proses bagi seorang anak manusia untuk menemukan hal yang paling penting dalam kehidupan, yakni terbebas dari segala hal yang mengekang kemanusiaannya. Oleh karena itu, pendidikan semestinya membebaskan peserta didik dari segala macam penindasan; apa pun bentuknya.

Pendidikan yang membebaskan bukanlah guru yang selalu saja menjadi subjek, sedangkan murid menjadi objeknya. Bukanlah pendidikan yang suka atau tidak suka, murid harus menerima dan menjalani proses pendidikan yang diberikan oleh sang pendidik atau lembaga pendidikan yang diikutinya. Bila demikian, pendidikan tak ubah seperti penjara.

Pendidikan yang membebaskan juga bukan serupa mesin industri bagi kapitalisme modern. Atau, sebagaimana yang belakangan banyak terjadi, hanya mencerdaskan sisi intelektualnya saja, akan tetapi anak didik tidak dibebaskan menjadi manusia seutuhhnya. Lalu, bagaimanakah sebenarnya pendidikan yang membebaskan itu? Simak selengkapnya dalam buku inspiratif ini.***

—————–

Catatan:
Buku tersebut sudah beredar di Toko Buku Gramedia seluruh Indonesia dan beberapa toko buku lainnya. Namun, apabila kesulitan mendapatkannya, silakan memesannya di semacam warung buku.  Nuwun…