Tag Archives: cita-cita

Mengiringi Doa dengan Shalawat Nabi

Akhmad Muhaimin Azzet berdoa bersama santri TPA Al-Muhtadin

Berdoa bersama santri TPA Al-Muhtadin

Agar doa yang kita ucapkan dapat sampai kepada Allah Swt., jangan lupa untuk senantiasa menyertai doa yang kita panjatkan itu dengan bershalawat kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw. Menyertai doa yang penulis maksudkan di sini adalah mengawali doa kita dengan membaca shalawat Nabi Saw., demikian pula ketika kita mengakhiri doa, hendaknya kita juga membaca shalawat Nabi.

Doa yang tidak disertai dengan shalawat Nabi akan terhenti di antara langit dan bumi. Mengenai hal ini, marilah kita perhatikan sabda Nabi Muhammad Saw. sebagai berikut:

“Sesungguhnya doa itu terhenti antara langit dan bumi, tiada naik barang sedikit pun darinya, sehingga engkau bershalawat kepada nabimu.” (HR. Tirmidzi) Baca lebih lanjut

49 Komentar

Filed under Ibadah

Pendidikan yang Membebaskan di Sekolah Miskin; Belajar dari Bu Muslimah dan Pak Julian

Kita tidak bisa menutup mata terhadap kenyataan di negeri ini bahwa masih banyak sekolah di daerah yang boleh dikatakan sebagai sekolah miskin. Betapa tidak, ada sekolah yang dindingnya terbuat dari papan kayu yang sudah jebol di sana-sini, eternitnya sudah banyak yang ambrol, lantai yang terbuat dari semen pun pecah-pecah dan berlubang, meja dan kursi pun tampak penuh dengan paku agar tak semakin reyot. Bila ditanyakan kepada kepala sekolah mengapa keadaan sekolah memprihatinkan seperti itu? Jawaban yang dipastikan muncul adalah tiadanya biaya untuk memperbaiki. Baca lebih lanjut

19 Komentar

Filed under Pendidikan

Menyongsong Masa Depan yang Lebih Membahagiakan

Hal yang paling mendasar dari ajaran untuk memohon ampunan dan bertaubat kepada-Nya adalah membersihkan seseorang dari dosa yang telah diperbuatnya. Dengan demikian, ia akan dekat dengan rahmat Allah. Ini yang paling penting, sekali lagi, dekat dengan rahmat Allah Swt.

Seseorang yang kehidupannya dekat dengan rahmat Allah Swt., sudah barang tentu kebahagiaan akan mengiringinya. Bila menghadapi kesulitan hidup, misalnya, dia akan mampu menghadapinya dengan baik dan akan semakin meningkatkan ketakwaannya. Atau, dengan rahmat Allah Swt. ia terhindarkan dari kesulitan hidup itu. Sungguh, bersama rahmat Allah Swt. menjalani hidup terasa lebih mudah dan membahagiakan. Baca lebih lanjut

34 Komentar

Filed under Menuju Cahaya

Hikmah Utama Hidup Mulia

Judul Buku    : Hikmah Utama Hidup Mulia; Mutiara Nasihat & Motivasi Dosis Tinggi
Penulis        : Abu Zuhrotul Aziza
Penerbit    : Darul Hikmah, Yogyakarta
Tebal        : 166 hlm.
Harga        : Rp.22.500,-
ISBN        : 978-979-25-4799-3

Setiap orang yang ingin maju dan berhasil meraih cita-cita pasti membutuhkan motivasi dalam hidupnya. Motivasi dibutuhkan tidak hanya ketika seseorang jatuh, lemah, atau sedang dirundung masalah yang pelik. Motivasi juga tetap dibutuhkan bagi seseorang yang merasa hidupnya lancar-lancar saja serasa tak pernah menemui masalah. Hal ini penting agar kehidupan tetap dalam semangat melakukan banyak kebaikan yang membahagiakan. Dengan demikian, seseorang akan lebih mudah dalam meraih kesuksesan. Baca lebih lanjut

20 Komentar

Filed under Info Buku

Shalat Hajat

Shalat hajat adalah shalat sunnah yang dikerjakan karena mempunyai hajat agar dikabulkan oleh Allah Swt. Permohonan dengan shalat ini penting agar Allah Swt. memberikan kemudahan dalam meraih apa yang dihajatkannya, agar Allah menghilangkan kesulitan yang sedang dihadapi, sehingga apa yang menjadi hajatnya dikabulkan oleh Allah Swt.

Rasulullah Saw. bersabda:

مَنْ تَوَضَّأَ فَأَسْبَغَ الْوُضُوءَ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ يَتِمُّهُمَا أَعْطَاهُ اللهُ مَ سَأَلَ مُعَجَّلاً أَوْ مُؤَخَّرًا

“Barangsiapa yang berwudhu lalu menyempurnakan wudhunya kemudian dia shalat dua rakaat dengan sempurna maka apa yang dimintanya akan diberi oleh Allah, baik secara cepat maupun lambat.” (HR Ahmad)

Shalat hajat ini dikerjakan dengan dua rakaat pada saat seseorang sedang mempunyai hajat agar dikabulkan oleh Allah Swt. Menurut sebagian ulama, shalat hajat ini boleh dikerjakan sampai dengan dua belas rakaat dengan setiap dua rakaat melakukan salam. Sedangkan waktunya tidak ditentukan apakah siang atau malam. Akan tetapi, apabila dilakukan pada waktu malam, atau di sepertiga malam yang terakhir, hal ini lebih mudah seseorang untuk khusyuk di dalam shalatnya dan lebih berkesan dalam menghadap-Nya.

Allah Swt. berfirman:

إِنَّ نَاشِئَةَ اللَّيْلِ هِيَ أَشَدُّ وَطْئًا وَأَقْوَمُ قِيلًا

“Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. (QS al-Muzzammil [73]: 6)

Setelah mengerjakan shalat hajat hendaknya tetap duduk dengan tenang menghadap ke kiblat. Sebelum mengangkat kedua tangan untuk berdoa atau mengungkapkan hajat kepada Allah hendaknya mengawali dahulu dengan membaca tahmid, tasbih, takbir, dan shalawat atas Nabi Saw.; atau mendahului dengan memperbanyak membaca istighfar dan shalawat atas Nabi Muhammad Saw. Setelah itu, baru berdoa kepada Allah Swt. dengan doa sebagai berikut:

لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ الْحَلِيْمُ الْكَرِيْمُ, سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ, اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ أَسْأَلُكَ مُوجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَ عَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَ الْغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَ السَّلاَمَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ, لاَ تَدَعْ لِي ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ , وَ لاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَجْتَهُ وَ لاَ حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضَاءً إِلاَّ قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Lâ ilâha illallâhul halîmul karîm, subhânallâhi rabbil ‘arsyil ‘azhîm, alhamdulillâhi rabbil ‘âlamîn, as-aluka mûjibâti rahmatik, wa ‘azzâ-ima maghfiratik, wal ghanîmata min kulli birr, was salâmata min kulli itsm, lâ tada’ lî dzamban illâ ghafartah, wa lâ hamman illâ farrajtah, wa lâ hâjatan hiya laka ridhan illâ qadhaitahâ yâ arhamar râhimîn.

Artinya:
“Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah Yang Maha Penyantun lagi Maha Pemurah. Mahasuci Allah, Tuhan (pemelihara) ‘Arsy Yang Mahaagung, segala nikmat karunia hanyalah milik Allah, Penguasa alam semesta. Aku memohon kepada-Mu untuk mendapatkan kepastian rahmat-Mu, kepastian ampunan-Mu, keberhasilan untuk mendapatkan setiap kebaikan, dan keselamatan dari setiap dosa. Janganlah Engkau biarkan satu dosa pun pada diriku, melainkan Engkau mengampunkannya. Janganlah Engkau biarkan satu pun kesulitan, melainkan Engkau beri jalan keluar, dan tidak pula sesuatu hajat yang mendapatkan ridha-Mu melainkan Engkau kabulkan, ya Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang.” (HR Tirmidzi)

Setelah berdoa dengan bacaan sebagaimana di atas, lantas mengungkapkan apa yang menjadi hajatnya kepada Allah Swt. dengan hati yang bersungguh-sungguh. Dalam mengungkapkan hajat bisa dilakukan dengan tetap mengangkat tangan berdoa kepada-Nya atau bisa pula dilakukan dengan bersujud. Dengan demikian, semoga Allah Swt. mengabulkan hajat yang disampaikan kepada-Nya. []

15 Komentar

Filed under Semakin Mendekat