Mencari Alamat Hasan: Ke Mana…, Ke Mana….

Peta Kabupaten Banyumas.

Pada sebuah liburan, saya bersama lima orang teman pergi ke luar kota. Dari Yogyakarta kami berboncengan naik sepeda motor ke daerah Sumpiuh, Banyumas. Setelah sampai di tempat tujuan dan mengunjungi seorang teman, tiba-tiba salah satu dari teman kami teringat seorang teman kami yang lain, yang dahulu sama-sama mondok di sebuah pesantren di Jombang, namanya Hasan.

Berbekal informasi bahwa “katanya” Hasan sekarang tinggal di sebuah pesantren di daerah Sumpiuh, kami pun mencarinya. Ternyata, di daerah ini ada beberapa pesantren. Pesantren ke satu dan ke dua kami datangi dan hasilnya nihil. Tibalah kami selanjutnya di pesantren ke tiga.

Setelah bertanya dengan salah seorang santri, ternyata ada di pesantren tersebut yang namanya Hasan. Kami memastikan apakah Hasan itu dahulu pernah mondok di Jombang? Santri tersebut mengiyakan diiringi dengan anggukan sangat hormat. Kami pun dipersilakan masuk ke rumah kiainya.

Di rumah sang kiai kami disambut dengan ramah. Disuguhi minum dan makanan segala. Ditunggu-tunggu Hasan tak kunjung datang. Akhirnya, kami memberanikan diri bertanya tentang Hasan. Sang Kiai menjawab, “Ya saya ini bernama Hasan, dahulu saya pernah mondok di Jombang.”

Gleg! Betapa kaget dan malu kami, ternyata kami salah orang. Namanya sama, tetapi beda orang. Tak berlama-lama, kami pun mohon maaf dan berpamitan. Pantas saja tadi santrinya mengangguk hormat sekali kepada kami, barangkali kami dikira temannya sang kiai. Dan, hingga kini pun kami belum bertemu dengan teman kami yang bernama Hasan.

Oh, Hasan, di mana alamatmu kini, ke mana…, ke mana….

32 Komentar

Filed under Perjalanan

32 responses to “Mencari Alamat Hasan: Ke Mana…, Ke Mana….

  1. Ami

    dari Jogja ka Banyumas naik motor… wah… saya terkesan dengan banyak tulisan yang sudah dibukukan Pak

    • Iya, di samping bersepeda hampir pada setiap hari Minggu pagi bersama teman2 Lereng Merapi Onthel Community, bila sampai luar kota saya memang suka naik motor. Mengenai menulis dan buku, ini masih terus belajar dan belajar kok Mbak Ami. Makasih banyak ya atas kunjungannya kemari.

  2. wah jauhnya jogja-banymas…naek motor pula

    semoga sekarang mas Hasan ketemu ya Pak 🙂

    • Iya Mbak Mila, kita memang senang naik sepeda motor, hehe….
      hmmm… hingga saat ini Mas Hasan belum juga ketemu; semoga dengan ditulisnya ini nanti ada temannya Mas Hasan, atau Mas Hasan langsung membacanya, sehingga bisa ketemu. Makasih ya, Mbak.

  3. Touring seperti itu memang menyenangkan pak, dulu waktu jaman masih senang main serig juga sih berombongan sepeda motoran ke luar kota.

  4. hanya ingin mengikuti postingan agan .
    postingan yang menarik
    nice gan .

    sempatkan mampir ke website kami
    http://www.the-netwerk.com

  5. waduh lagunya “ayu ting ting” lagi neih nadanya..:) waduh semoga cepet menemukan alamat kawannya yah.. kalo berjodoh pasti insyallah bertemu lagi..

  6. Walaaahhh…2 orang dg identitas yg hampir sama hiihhihi

  7. Sayyidah 'Ali

    indahnya ya pak ,,bisa merasakan dunia pesantrin..

    mudahan bisa bertemu dengan Hasan..

  8. semoga cepat ketemu degan rekannya ya Pak… 🙂

    -Salam Hangat-

  9. Wah blom ketemu ya, Pak Ustadz? Padahal di akhir postingan saya mengharapkan happy ending, lho… Mudah-udahan Pak Hasannya bisa merasakan kalo lagi diomongin dan dicariin dan segera menghubungi Pak Ustadz.

    • iya benar, belum ketemu, dan inilah sesungguhnya salah satu tujuan saya berbagi pengalaman ini di blog, siapa tahu ada temannya Hasan atau bahkan Hasan sendiri membacanya. makasih banyak ya….

  10. Semoga aja Pak Hasan membaca postingan di Blog ini dan bisa menghubungi Bapak… Amin
    Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini… dunia ini kecil 🙂

  11. hahahaha…. salah alamat yo Kang….

  12. *nahan ketawa*

    masyaalloh………..

  13. hihihih,,,
    kesasarnya jadi membawa rezeki tapi kan pak ustadz,, malah disambut seperti tamu agung jadinya… 😀 😀

    • hehehe…. disangka para santri sebagai teman kiainya…; bayangin, apa para santri itu tidak “pucet” dan langsung hormat ketika kami datang naik motor, setelah parkir di halaman pesantren, langsung bertanya, “Apa di sini ada yang namanya Hasan?” [tanpa tambahan sebutan Pak atau Kiai]

  14. numpang ketawa aja.. 😀
    ngebayangin hohooho

  15. Assalamualaikum Wr. Wbr.
    Semoga cepat ketemu dengan kawan lamanya

  16. Agung

    Maaf mo nimbrung, itu Hasan di pesantren Sumpiuh maksudnya di pondok apa dusun / dukuh pesantren. Atau bukan Sumpiuh, tp Tambak pesantren. Itu harus diperjelas lagi.

Tinggalkan Komentar

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s