Menjadi Orangtua yang Bisa Membantu Anak yang Sedang Bermasalah

Penulis sewaktu mengisi acara di RRI Jogja.

Ada tiga prasyarat yang harus dipenuhi oleh setiap orangtua agar bisa membantu anaknya yang sedang bermasalah, yakni:

1. Bersikap Tenang

Orangtua yang panik atau malah kebingungan tidak akan bisa menyelesaikan masalah yang terjadi pada anaknya dengan baik. Kepanikan ini biasanya terjadi ketika sang orangtua tiba-tiba melihat sebuah kenyataan bahwa anaknya ternyata bermasalah. Sungguh, sang orangtua tidak menyangka sebelumnya akan ada kejadian yang tidak diinginkan menimpa anaknya. Di sinilah dibutuhkan ketenangan agar dapat mengurai masalah dengan baik dan mencari jalan keluarnya.

2. Berbuat Sepenuh Kasih dan Sayang

Hal yang paling penting di dalam mengatasi anak yang bermasalah adalah berbuat sepenuh kasih dan sayang. Rasa kasih dan sayang ini hendaknya mendasari setiap langkah yang ditempuh oleh orangtua dalam mengatasi anaknya yang bermasalah. Jadi, bukan karena rasa malu, demi kehormatan keluarga, apalagi didorong oleh kemarahan tertentu.

3. Memahami Anak Sebagai Pribadi yang Berkembang

Memahami anak sebagai pribadi yang berkembang yang dimaksudkan di sini adalah setiap anak mempunyai tahapan demi tahapan dalam berkembang. Sudah tentu, tahapan perkembangan anak sangat berbeda dengan cara berpikir dan memahami segala sesuatu yang dimiliki orangtuanya. Dalam hal ini, orangtua tidak bisa memaksakan kehendak terhadap anaknya agar mengikuti cara berpikir dan memahami sesuatu sebagaimana orangtuanya. Jika memang orangtuanya menghendaki sang anak melakukan apa yang menjadi harapannya hendaknya disesuaikan dengan tahapan perkembangan sang anak.

Semoga pembahasan ini bermanfaat bagi segenap orangtua agar anak-anaknya dapat tumbuh dan berkembang secara menyenangkan dan sesuai dengan harapan orangtua dan keluarga. []

10 Komentar

Filed under Keluarga

10 responses to “Menjadi Orangtua yang Bisa Membantu Anak yang Sedang Bermasalah

  1. Mas Azzet, apa kabar?
    Mengatasi anak yang bermasalah memang perlu “seni” tersendiri Mas. Karena setiap anak adalah pribadi yang unik, pendekatan dari 1 anak dengan anak yang lain mesti berbeda. Saya alami sendiri dari 3 anak saya tak ada yang sama kepribadiannya. Itulah sesuai poin 3 yang Mas sampaikan diatas.
    Wah, Mas sekarang sudah menyuarakan dakwah nya tidak hanya di blog, tapi juga bertambah dengan siaran di RRI Yogya. Salut Mas.

    Semoga Mas dan keluarga sehat selalu.

    Salam dari saya di Sukabumi.

    • Alhamdulillaah…, kabar baik, Pak, rasanya lama ya kita tidak berjumpa. Semoga sehat dan baik selalu ya. Semoga wabah corona ini juga segera berakhir.

      Salam dari saya juga di Jogja.

      • Iya Mas sudah lama sekali kita tak berjumpa sejak di Ngayogjazz itu.
        Moga keadaan lekas kembali normal ya Mas. Saya ingin banget kembali menghadiri Ngayogjazz dan berjumpa dengan Mas.

        Salam,

  2. semoga orang tua sekarang jauh lebih memahami anak-anaknya dalam pola didik. soalnya saya masih suka ketemu orang tua yang diktator gitu.

  3. Point ketiga itu yang kayaknya tidak semua orang tua mampu.
    Saya sangat senang, jadi ikut tercerahkan.

  4. apa kabar pak, lama tak berkunjung ke sini

Tinggalkan Komentar