Tiba-tiba saja saya rindu sekali dengan seorang sahabat sekaligus guru saya. Meski belum pernah ketemu secara langsung, namun hati ini sudah merasa “sreg” atau cocok dengannya. Dialah Mas Andi Bombang, penulis novel “Kun Fayakun”, “Saat Cinta Berhijrah”, dan “Dan, Dia-lah Dia”, yang telah meninggal dunia pada 17 Desember 2011.
Sebelum catatan rindu mengalir lebih jauh, izinkan saya dengan tulus berdoa kepada Allah Ta’ala untuk Almarhum Mas Andi Bombang:
أَللهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَ ارْحَمْهُ وَ عَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَ أَكْرِمْ نُزُلَهُ وَ وَسِّعْ مَدْخَلَهُ وَ اغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَ الثَّلْجِ وَ الْبَرَدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوبُ اْلأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ وَ أَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَ أَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوجِهِ وَ قِهِ فِتْنَةَ الْقَبْرِ و عَذَابَ النَّارِ
Allaahumma aamiin….
Ohya, untuk para sahabat yang belum kenal Mas Andi Bombang, silakan berkunjung ke blog beliau. Dan, berikut adalah tiga novel karya beliau:
Tiga novel karya karya Mas Andi Bombang tersebut sangat asyik sekaligus penting untuk dibaca. Silakan para sahabat mencarinya di toko buku terdekat. Ohya, novel yang berjudul “Kun Fayakun”, bila sudah tidak menemukan yang edisi lama, sekarang telah beredar edisi baru dengan judul “Dzikir Ilalang. Covernya sebagaimana berikut:
Dan, sebagai pengobat rindu, izinkan saya mengopas tulisan Mas Andi Bombang tentang saya yang pernah beliau tulis di blognya sebagai berikut:
Sang Penyair Merdeka
Di antara sekian sahabat baik saya, ada satu yang barusan saya tahu aslinya orang Jombang. Namanya melekat kuat dalam benak, walau sampai sekarang kami belum sempat bertatap muka. Siapa lagi kalau bukan Akhmad Muhaimin Azzet, penyair merdeka dari Bumidamai Yogyakarta.
Ada persoalan apa antara saya dengannya? Oo, ‘persoalan besar’, hehe… Kenapa? Karena setahu saya, beliau satu2nya orang yang berani ‘mengacak2’ ketiga corat-coretnya si abang. Bayangin, sudah susah2 bapaknya Deyna praktek mengetik sistem sebelas jari sehelai demi sehelai sampai berkunang2, eh.. sama Mas Azzet ‘dimutilasi’ sambil mesem gaya pembunuh berdarah dingin.
🙂Ya, betul sekali; dialah editor alias algojonya “Hardi Kobra” (Kun Fayakun), “Sekuntum Bunga Cahaya” (Saat Cinta Berhijrah), serta “Dan, Dia-lah Dia”. Hanya yang ketiga yang nggak diutak-atik judulnya. Takut mungkin sama Yang Punya, hehe.
Dua tahunan lalu, terakhir kami ngobrol lewat telepon. Masih berbekas dalam ingatan saya tutur bahasanya yang lembut ‘blethak-blethuk’ menawan, sebagaimana gaya priyayi Jawa. Kala itu Mas Azzet berkata bahwa dirinya ‘ingin merdeka’; Dan, Dia-lah Dia adalah novel terakhir yang dia editing di publisher yang menerbitkannya. Sedihlah saya, karena sudah merasa tjotjok dengannya di dunia tulis-menulis.
“Bagaimana kalau kita bikin usaha penerbitan sendiri, Mas?” saya sempat mencetus. Saya yang menulis, Mas Azzet yang mengurus lanjutannya. Begitulah maksudnya. Perkara modal mah ‘gampang’. Kan ada bapaknya Iis? Hehe.
Namun Mas Azzet menggeleng. “Saya ingin merdeka,” begitu desahnya mantap. Yaah, getun-lah saya; tapi tidak bisa lagi berbuat apa2 lagi. Maka selanjutnya Mas Azzet bergerak mengiring ‘kemerdekaannya’, sementara saya berangkat menuju ‘medan perang’ Duri Field.
Sudah… Tidak ada sama sekali komunikasi diantara kami setelah itu, sampai kemarin. Ujug2 nongol sms darinya menanyakan kabar perjuangan. Bahagianya saya, ‘masih ada’ ternyata editorku tersayang. Sehat sejahtera, bahkan kabarnya keponakan saya di Yogyakarta insya Allah akan segera nambah. Wuih, muanstabb.
Sebagai pelipur rindu, saya ‘bajak’ salah satu puisi indahnya; sekalian untuk berbagi dengan teman2…
Inikah Tamansari
lihatlah makna teramat dalam, sayangku
bahkan bekas lumat cinta tergaris sempurna
di bibir sejarah yang sungguh bergairah
kita begitu agung dalam gurat legendanamun lagi-lagi jangan menangis, sayangku
bila percintaan pongah pada dingin malam
di sepanjang trotoar menyuruk hingga kota
kita memang kadang lupa menjadi manusiaBumidamai, Yogyakarta.
Demikianlah.
Mas Andi Bombang, engkau telah kembali lebih dahulu kepada-Nya. Semoga diri ini dapat menata langkah agar bisa istiqamah menapaki jalan-Nya dan kelak pun dapat kembali dengan khusnul khatimah. Allaahumma aamiin….
Ane punya tiga buku itu Pak Ustadz… .cuma,,,,Ane taruh dimana ya ? lupa…maklum faktor U… .
Tiga buku tersebut memang tidak rugi untuk dibaca ya, Mas Johar Manik, meski novel, namun banyak pelajaran dapat kita petik. Semoga menjadi amal yang pahalanya mengalir bagi penulisnya.
Aamiin… .
Aamiin, sebuah persahabatan, tanpa jarak dan batas, walau tidak pernah ketemu, semga beliau ditempatkan disisi allah pada tempat yg sebaik2 nya, Aamiin.
Iya, Bu Afnizar Hasan, persahabatan ini begitu terasa hingga ke hati, meski belum pernah bertemu. Terima kasih banyak atas doanya ya. Allaahumma aamiin….
Semoga mendiang dilapangkan kuburnya. Amal baiknya selama hidup menjadi amal jariyah….. Aamiin.
Terima kasih banyak ya, Mbak. Allaahumma aamiin….
jd bersemangat bikin buku…
salam ukhuwah..
Iya, Mas Edi Purnama, mari kita semangat bersama….
Makasih banyak ya….
Semoga Allah menerima semua amal dan ibadahnya..
dan mengampuni semua dosanya
Aamiin
Terima kasih banyak ya, Mbak.
Allaahumma aamiin….
nice post…:)
Terima kasih…..
Terimakasih mas Azzet sudah menulis catatan rindu buat ABang
kebetulan tulisan ini bertepatan dengan ulang tahun pernikahan kami tanggal 3 bulan Mei, biasanya ABang selalu mengirimkan puisi cintanya tepat jam 12 malam, ackhh…. kangen rasanya
Alhamdulillah Allah telah menitipkan padaku suami sederhana dan ayah teladan buat Kakapia dan Deyna.
4 bulan 18 hari……. tangis dan doaku untukmu setiap hari mas
Ya Allah, maafkalah jika aku mengeluh atas cobaan ini
Karena aku hanya bersikap sebagai manusia yang lemah
Sesungguhnya Engkau Maha Kuat dan Maha Pengasih
Maka buatlah diriku kuat menerima cobaan ini
Terima kasih juga kepada teman teman yang dengan tulus ikhlas mengirimkan doanya untuk ABang
ailapyumas
aimisyumas
Iismoe
Sama-sama , Mbak Iis Bombang, dan berdesiran di dada ini ketika mengetahui bahwa saya menuliskannya bertepatan dengan tangal 3 Mei, yakni pas ulang tahun pernikahan Bang Andi dan Mbak Iis. Sungguh, Allah telah mengaturnya. Semoga Allah Ta’ala senantiasa mencurahkan rahmat-Nya untuk Mbak Iis dan keluarga. Allaahumma aamiin….
Assalamu’alaikum mas Akhmad, beliau dipanggil pulang oleh Sang maha Pengasih di RS Eka Pekanbaru, saya baru saja mengenal beliau sebagai rekanan kerja di daerah Duri Riau. Diskusi masalah Sang maha sejati langsung masuk dengan beliau, dan beliau sangat paham dan mengalaminya, sedangkan saya baru ditingkat manggut2 saja. Beliau pergi terlalu cepat , semoga almarhum ditempatkan disisiNYA yang paling dekat…amiiin.
Wasssalam,
Edy Sanusi
Wa’alaikumusalam wr.wb.
Terima kasih banyak ya, Pak Edy Sanusi, atas informasinya. Ya, benar sekali, rasanya beliau pergi terlalu cepat. Tapi, demikianlah Allah Yang Maha Pengasih telah berkendak. Semoga Almarhum semakin bahagia di sisi-Nya. Allaahumma aamiin….
semoga banyak yang memetik hikmah atas karya2 beliau, menjadi amal ibadah yang tak putus2nya, amin
Allaahumma aamiin…
Mbak Mila, karya beliau bagus sekali…
aamiin, ikut mengaminkan doa pak azzet.. waah rupanya mas andi penulis juga, dan beliau sudah meninggalkan 3 buah karya manis.. jadi makin semangat untuk makin tekun menulis.. kapan2 jadi editor dhe ya pak, hehe 😀
Semoga doa kita dikbalukan oleh Allah Ta’ala ya, Mbak Dhe.
Iya, Mbak, karya Mas Andi Bombang bagus sekali isinya.
Siiip…., semakin tekun menulis ya, Mbak.
Sekiranya teman teman tidak sempat mendapatkan novel KUN FAYAKUN cetakan tahun 2007 (cover warna merah) penerbit DIVA Press telah mencetak ulang dengan judul baru DZIKIR ILALANG, monggo kepada teman teman yang berminat buku sudah beredar di gramedia dan toko buku lainnya.
Aku jauh………….
Dia jauh…………..
Aku dekat………..
Dia dekat…………
Benar sekali, bila para sahabat tidak menemukan novel “Kun Fayakun” edisi lama, silakan mendapatkannya yang edisi baru “Dzikir Ilalang” yang covernya sebagaimana saya tambahkan dalam postingan di atas.
assalamualaikum pak,innalillahi wainna ilahi rojihun…saya baru tau kabar meninggalnya andi bombang,maaf ni pak…almarhum sakit atau meninggal karena apa pak……salam ukuwah,salam sukses dunia dan akherat.
Wa’alaikumusalam wr.wb. Almarhum meninggal dunia di rumah sakit Eka Hospital, Pekanbaru, Riau, setelah sebelumnya mengalami kecelakaan. Ohya, salam ukhuwah dan salam sukses dunia – akhirat.
Assalamu Alaikum teh Iis…sy menyukai ketiga Novel karya abang andi bombang, berulang kali sy baca dan tdk prnah bosan…dari ketiga novel yg sy koleksi, salah satunya hilang setelah dpinjam orang lain…kira2 dimana lagi sy bisa menemukan dan membeli novel “Dan Dialah dia”???? Jika ada mohon infonya teh.
boleh ana share di Fb.syukran
Ohya, silakan…., makasih banyak ya, Mbak…
kisah kun fayakun yang dibuat almarhum,luar biasa pak ya….sebelum diedit,berarti lebih sangat tebal lagi pak ya…. untuk dzikir ilalang sama persis kun fayakun atau beda pak ya,kalau edisi tanpa edit ada nggk ya….
Iya, Mas Andi, novel “Kun Fayakun” memang bagus banget isinya. Sebelum diedit naskah tersebut setebal seribu halaman lebih sedikit. Oleh permintaan penerbit dengan pertimbangan supaya harganya tidak mahal bagi pembaca nantinya, saya diminta berjibaku untuk mengedit sekaligus mengurangi bagian2 tertentu hingga jadilah sekarang yang terbit. Kalau edisi tanpa edit saya tidak punya, Mas. Ohya, Dzikir Ilalang kalau menurut perkiraan saya harusnya sama dengan Kun Fayakun. Versi baru ini saya belum membacanya.
selama 2 tahun saya mencari cari kelanjutan dari novel kun fayakun dan alhamdulillah …. penerbit mengabulkan permintaan saya, untk mencetak ulang novel tersebut,ALLAH AKBAR
Alhamdulillah…., semoga bermanfaat bagi pembaca tercinta ya….
Allaagumma aamiin….
Makasih info nya mas Azzet doaku tuk mas Andi tinggal cari buku Dan dia lah Dia jam 2 tadi malam baru ku katam kan Dzikir ilalang (kun fayakun karya mas Andi)
Sama-sama, Mas K. Adi Nugroho, semoga Bang Andi semakin bahagia di sisi-Nya. Ohya, makasih banyak ya telah berkunjung kemari.
assalammuallaikum Pak, mohon ijin utk menyampaikan isi hati, selain buku buku Beliau, artikel yang terdapat dalam blog beliau juga sangat luar biasa. Tak pernah terbayangkan sebelumnya saya yang bodoh ini bisa belajar sedemikian banyak dari Beliau.
saya usul, Bapak (mungkin dengan seijin keluarga Beliau) , membukukan artikel artikel tersebut, sehingga bisa menjadi bahan bakar pelita hati lebih banyak orang.
saya sempat membeli banyak buku ‘dan Dia lah Dia’ membagikannya kepada teman teman (dengan catatan kalo sudah selesai baca, harus diteruskan kepada teman lain), semuanya merasa sangat bersyukur dan merindukan bimbingan selanjutnya.
kami hanya punya kerinduan, semoga Bapak insyaAllah dapat menjadi jalan.
teriring rindu dan doa untuk Beliau dan Keluarga Beliau, dan syukur tak terhingga kepada Allah SWT
aamiin.
Wa’alaikumusalam wr.wb.
Benar sekali, saya juga sering singgah ke blog beliau. Tulisan-tulisannya sangat bermanfaat. Pernah kepikir juga betapa lebih bermanfaat kalau tulisan2 beliau dibukukan. Terima kasih banyak nggih atas usul dan sarannya, semoga hal ini bisa ditindaklanjuti bersama keluarga beliau.
Assww…. Alhamdulillaah sy punya ketiga novelnya, kun fa ya kun telah merubah mindset sy, yg tadinya smua kejadian yg gak masuk akal sy anggap tahayul menjadi percaya bahwa itu semua krn kehendak sang maha Pencipta yaitu ALLAH SWT…. Pertengahan th 2011 dari pontianak kalbar sy mencari sosok ABANG/ Hardi Cobra / P’Giri menyelusuri kota karawang dan mengikuti petunjuk yg ada dlm kisah “ketika cinta berhijrah” (menurut suami sy sdh terhanyut dlm sebuah fiksi yg se olah2 nyata) dan sampailah sy di kaki sanggabuana, tapi ternyata sy tdk dpt menemukannya dan setiap sy tanya ke warga setenpat mreka tdk ada yg tahu,dan akhirnya sy fikir belum ‘jodohnya’ tuk ketemu sang Mursyid… Tiba2 bbrp hari ini sy teringat kembali dan sy buka google tuk mencari sosok ABAnG,sampailah hari ini sy dapat blog nya dan betapa terkejutnya sy ketika mendapatkan beliau sudah tiada… Hanya doa dan alfatihah yg bs kukirim tuk seorg ABANG,Insyaallaah sgala amal baiknya ditrima oleh ALLAH dan di ampuni sgala dosanya.. Trima kasih p’M Azzet… Apakah ada perkumpulan spt yg ditulis oleh beliau? Kemana hrs sy cari? Wassalaamu’alaikum…syukron
Wa’alaikumusalam wr.wb.
Apa yang ditulis ABang tentu berangkat dari kenyataan, meski beberapa detail cerita adalah fiksi karena buku tersebut adalah novel. Saya sendiri belum pernah bertemu secara langsung dengan ABang. Cuma beberapa kali via telepon diskusi soal editing naskah atau yang lain. Saya ikut berdoa, suatu saat, dalam takdir-Nya, semoga Mbak Yetty Anwar bertemu dengan mursyid dalam perjalanan ini. Allaahumma aamiin….
…assalamualikum….untuk mbak yg di rahmati ALLOH….jika memng ini adalah sudah menjadi jalan nya mbak… saya adalah adik seperguruan nya ABANG….mbak boleh menghubungi saya…. terimakasih
Wa’alaikumusalam wr.wb.
Terima kasih banyak ya, Mas Budi Hermawan. Semoga ini menjadi jalan yang sungguh indah dalam rahmat-Nya.
perkumpulannya ada. mungkin belum takdirnya mba utk dipertemukan dengan sang mursyid
bahkan banget rindunya saya :’)
Benar sekal, Mas, sedemikian saya 🙂
dimanakah saya bisa dapatkan buku dan dialah Dia? di toko2 buku sudah pada kosong… saya suka bukunya alm. Andi Bombang, dan ingin membaca 2 buku lainnya.. tks
Coba saya bantu cari informasi ihwal ini ya… Bila habis, semoga segera bisa cetak lagi.
Mas Andi Bombang, alias Andi Ali Imron
Sahabat lama di Batalion dulu, Belum pernah jumpa setelah diwisuda dulu
Terimakasih sudah membuat buku dzikir ilalang…
Begitu mengharukan dan membuat pikiranku kalut, ingin berjumpa dengan si Dia….
Selamat jalan sahabatku….
Kangdedie her, ekek 24
Iya, Kang Dedi, saya pun haru dan ingin berjumpa dengan si Dia setelah membaca tulisan Mas Andi Bombang. Semoga ia bahagia di sisi-Nya.
untuk para pembaca novel dan dialah dia… just info… itu adalah biografi dari sang guru…. bang andi adalah kakak seperguruan ku’……. bila ada yg masih ada yg menjadi pertanyaan dalam novel tersebut bisa di sampaikan…..terima kasih abang… semoga kau bahagia di sisi NYA….
Alhamdulillah…., makasih banyak ya, Mas Budi Hermawan.
mas azzet, linknya andibombang.com sudah tidak bisa dibuka ya? padahal saya pengen membaca catatan2 alm Andi Bombang, setelah sy membaca 3 karya bukunya.. adakah yang menyimpan/save tulisan2 Alm Andi Bombang di http://www.andibombang.com ?
Ohya? Barusan saya klik juga nggak bisa. Dan, sayang sekali saya tidak mempunyai kumpulan tulisan beliau yang di blog tersebut. Adakah para sahabat yang lain yang menimpannya?
iya, pagi ini saya pengen baca-baca blognya beliau untuk mendapat pencerahan, tapi sudah tidak ada lagi blognya… adakah yg menyimpan?
Kebetulan saya juga tidak menyimpan. Menyesal rasanya. Ayo para sahabat lainnya yang menyimpan mohon dishare… Makasih.
Alhamdulillah .. saya sudah baca bukunya ..:)
Alhamdulillah, saya juga sudah ketiganya.
Assalamualaikum…..Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun…merinding sy mendengar dari pak Akmad kalau beliau sdh meninggal…saya punya ketiga bukunya,sya punya masing2 2 juga punya edisi lain dari dandialah dia kalau gak salah hati yang bergetar…hiks itu knp setiap saya ke gramedia selalu tidak ada lagi buku beliau disana….dan penjaga gramedia gak ada yg info kalau beliau sdh tdk ada….tp memang, kekasih Allah selalu sunyi…jauh dari keramaian dan hiruk pikuk dunia…ya Allah selalu sayangi beliau,spt yg sdh beliau berikan ke kami lewat tulisan2 sufinya….
Wa’alaikumusalam wr.wb.
Iya, Mas Arif, saat mendapatkan berita tentang kembalinya Bang Andi, saya juga kaget. Betapa silaturahim ini belum terjalin lama. Ohya, tentunya tidak setiap pegawai Gramedia mengetahui kalo penulis buku yang dijualnya sudah meninggal atau belum. Semoga almarhum semakin bahagia di sisi-Nya ya, Mas, aamiin… lahul faatihah…
Inna lillah wa inna ilaihi raji’un… Salam buat sahabat2 Pak Andi disini semua..
Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un….
Terima kasih banyak ya, Mas Dedy MC.
saya termasuk yang sering berkomunikasi dengan abang via email dan chat tetapi tidak pernah sekalipun bertatap muka. dan beliau keburu dipanggil pulang oleh-Nya.
sayangnya, blog beliau hilang ditelan jagad internet. tak berbekas. padahal, tulisannya banyak disukai orang. dan tidak ada arsipnya satu pun. meskipun begitu, semoga tulisannya menjadi salah satu pencerahan buat kita semua. amin…
Iya, dulu saya juga sempat komunikasi via telepon. Membaca tulisan beliau di blog juga termasuk obat rindu bagi saya. Tapi, blog itu telah tak ada. Semoga apa yang pernah Abang tulis, baik di blog, maupun dalam novel-novelnya, menjadi pencerahan bagi pembacanya dan ini semoga menjadi jariah bagi Abang di kehidupan abadi. Allaahumma aamiin…
Inalillahiwa’inailahirojoun
kedukaan yg amat dalam
sy br tau klu abng udh meninggal pdhal sy mnunggu novel agang slanjutnya
krn jujur smjk bc buku karya2 abang selain pengetahuan bertambah k imanan pun ikut bertambah
Smag beliau d trima d sisi Allah SWT
aamiin
Iya, ABang telah kembali ke pangkuan kasih-Nya mendahului kita. Mari kita doanya ya.. lahul faatihah…
Saya pembaca baru pak Andi Bombang. Amat. Terkesan. Apalagi, bukunya beredar di Manado. Sayang mencari 3 buku itu sulit luar biasa. Kira2 boleh dpt atau belinya dimana pak ? Mhn informasinya…
Saya juga sangat terkesan ketika menyunting buku-buku beliau. Isinya sangat bagus dan bermakna. Mengenai buku-buku beliau apakah masih atau tidak, saya kurang begitu mengetahuinya. Lebih tepatnya, silakan menghubungi penerbitnya di alamat ini:
http://www.divapress-online.com/
saya sangat menyukai hasil karya beliau…sangat menginspirasi dan menggugah hati…saya masih tak percaya perkataan teman teman sy…yang mengatakan beliau telah meninggal…tapi setelah membuka wordpress ini.,,,saya cuma bisa berkata,,,semoga beliau berada disisi-Nya…Amin…
Sama, Mas Ichal, saya juga terkesan dengan karya beliau, keramahan beliau ketika ngobrol di telepon (karena saya memang belum pernah bertemu secara langsung). Maka mari kita doakan beliau semoga bahagia di sisi-Nya. Aamiin…
apakah mas andi bombang ini usia masih sangat muda?? saya masih awam banget dengan andi bombang ini hehe..
Iya, Mas Muhammad Khoirudin, usianya masih muda, yakni di atas saya tidak terlalu jauh.
Assalamu’alaykum mas Azzet, sudah lama sekali sy tidak datang kesini.. maaf lahir bathin ya, Ramadhan segera berlalu, Idul Fitri segera datang, insyaaAllah masih diberi umur utk menyambut hari yg Fitri itu..smoga kita dapat kembali ke Jiwa yang Fitri ..aamiinn
Oh ya, Novel Zikir Ilalang karaya mas Andi Bombang sering sy baca berulang ulang..banyak kata yang bermakna untuk telusuri jalan pulang.. Beliau sudah duluan dijemput sang Khaliq,,semoga sedang bercengkrama dng Sang maha Berkehendak …aamiinn
Sama-sama ya, Kangmas Edy Sanusi, mohon maaf lahir batin maupun lahir. Taqabbalallahu minna wa minkum…
Tentu kita sama berdoa ya, Kangmas, semoga Bang Andi Bombang semakin bahagia di sisi-Nya, lahul faatihah….
Assalammualikum, belum lama saya mendapat novel karya Pak Andi Bombang yang judulnya “Hati yang selalu bergetar” Dan Dia lah Dia. Subhanallah, suatu novel yang sangat bagus dan tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata “sebelum tahu rasanya .. hehe”. Itu kalimat yang saya sangat suka dalam novel tersebut. Dan ternyata penulisnya sudah dipanggil kembali kepada penciptanya.. sedih rasanya. Tapi sungguh, karyanya senantiasa akan selalu dirindukan.
Semoga amal ibadah Beliau di terima di sisi-Nya.
Aamiin allahumma aamiin..
Wa’alaikumusalam wr.wb.
Iya, tulisan ABang memang benar-benar bermanfaat bagi kita selaku pembaca. Menggetarkan hati. Mari kita doakan agar ABang bahagia di sisi-Nya. Lahul Faatihah….
Seseorang yang entah mengapa sudah saya anggap guruku, meski belum pernah bersua, Rindu dan haru masih selalu muncul setiap mencari nama beliau di google.Hanya membaca bukunya ntupun hanya minjem di perpus. Saya ada simpa zbeberapa catatan blognya….., saya simpen karena sempat berfikir ne blog kan hilang. Sayang ane waktu tu kurang cepet jadi hanya dapet sebagian….
Dan kini, dalam kehidupan di dunia ini, mari kita lakukan pesan-pesan kebaikan yang telah ABang tulis dan sampaikan di buku-buku maupun blognya. Semoga menjadi amal shalih ABang yang terus mengalir pahalanya untuk ABang di sana. Lahul Faatihah….
السلام عليكم ……
Saya sangat inginkan buku Dan Dialah Dia. Ada yang bisa bantu….?
Wa’alaikumusalam wr.wb.
Silakan di antara para sahabat pembaca yang mempunyai informasi tentang buku Dan Dialah Dia bisa berbagi informasi di sini.
Selamat jalan sahabatku, saudara ku “ANDI BOMBANG”, banyak kisah dan cerita lucu yang pernah kita alami bersama, kami selalu merindukanmu. Ya Rabb semoga amal ibadahnya sahabat ku tercinta diterima dan dijadikan ahli Syurga ….Aamiin.
(kurnia sumarga)
Allaahumma aamiin…