Pada postingan yang berjudul Menjaga Cinta, saya meninggalkan pertanyaan berikut. Yakni, ada pertanyaan mendasar yang mesti diajukan kepada setiap kita, pemuda dan pemudi muslim yang sedang jatuh cinta, “Bagaimanakah sikap kita?” Apakah kita memperturutkan begitu saja segala keinginan untuk memenuhi kepuasan cinta. Misalnya, segera menemui orang yang kita cintai saat rindu melanda, menatap wajahnya, menggandeng tangannya, atau bahkan mencium dengan lembut keningnya? Padahal, kita belum menikah. Apalagi, di antara kita tidak sedikit yang sering terjebak dengan atas nama cinta, tetapi malah melakukan perbuatan zina.
Sudah barang tentu, sebagai pemuda dan pemudi muslim, segala perilaku atas nama cinta, namun malah berbuat nista sebagaimana tersebut tidaklah sesuai dengan ajaran Islam kita. Sebab, sudah barang tentu pula, orang yang sedang kita cintai adalah bukan mahram kita. Atau, kita memilih sikap yang terbaik pada saat cinta melanda, misalnya dengan sekuat tenaga dan dengan segala upaya menjaga kesucian cinta kita, senantiasa menjaga dan bahkan meningkatkan kualitas keimanan kita? Tapi, bagaimanakah caranya?
Menghadapi pertanyaan tersebut, tiba-tiba saya sangat terpesona oleh keagungan firman Allah Swt. berikut ini:
“Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).” (QS. an-Naazi’aat [79]: 40-41).
Ternyata, orang-orang yang takut kepada Allah Ta’ala dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya akan mendapatkan sebuah tempat tinggal yang bernama surga. Siapakah yang tidak menginginkan surga? Padahal, di akhirat kelak hanya ada dua tempat, kalau tidak di surga, ya di neraka. Sudah barang tentu, kita semua menginginkan tempat kembali yang penuh dengan kenikmatan, yakni surga-Nya. Sebab, kehidupan akhirat adalah kehidupan yang benar-benar abadi. Sedangkan kehidupan di dunia, sudah barang tentu hanyalah bersifat sementara.
Firman Allah tersebut, sangatlah baik untuk direnungkan bagi pemuda dan pemudi muslim yang sedang jatuh cinta. Agar tidak kebablasan cintanya; agar mempunyai rem dan rambu-rambu cintanya.
Salam cinta bahagia,
Akhmad Muhaimin Azzet
subhanalloh….
smoga dpt d pahami oleh para pemuda pemudi islam…..agar terjaga kehormatanya…
subhanallah walhamdulillah….
makasih banyak ya, Mas,
Allaahumma aamiin…
bismillahirrahmanirrahim…
kuat ya Allah….
bismillahirrahmanirrahim…
iya, semoga kuat ya, Mbak….
Jatuh cinta adalah lumrah, namun tuk menemukan cinta yg suci perlu diyakini dl lwt hubungan vertikal ke Allah dan ridho dari orgtua… Jk merasa blm mampu menikah dan blm mdpt ridho dr ortu, lwt bpuasa bs menahan nafsu itu..dan tundukkan pandangan.. bisa membantu… Wallahualam bissawab..
Alhamdulillah…, apa yang ditulis Mbak Eva ini penting sekali untuk dipahami. Makasih banyak ya, Mbak.
semoga pemuda pemudi generasi muda mendapatkan pencerahan dari tulisan ini ya Pak.
makasih banyak ya mbak, semoga tulisan sederhana ini bermanfaat bagi kita bersama….
subhanallah…terimakasih ilmunya pak..
Subhanallah walhamdulillah…
Sama-sama, Mbak Isil, makasih juga ya telah singgah kemari.
wah sepakat bang. . . . kalo ndak salah ada juga hadits yang menyarankan agar mengungkapkan cinta kita ya bang. . ..
Terima kasih ya. Soal hadits mengungkapkan cinta, selengkapnya sebagai berikut:
Dari Anas ibn Malik berkata bahwa ada seseorang berada di sisi Rasulullah Saw., lalu salah seorang sahabat berlalu di depannya. Orang yang berada di samping Rasulullah Saw. tersebut mengatakan, “Aku mencintai dia, ya Rasulullah,” lalu Nabi Saw. bersabda, “Apakah kamu sudah memberitahukan kepadanya?” Orang itu menjawab, “Belum.” Kemudian Rasulullah Saw. menjawab, “Beritahukan kepadanya.” Lalu orang tersebut memberitahukannya dan berkata, “Sesungguhnya aku mencintaimu karena Allah.” Lalu orang yang dicintai itu menjawab, “Semoga Allah mencintaimu karena engkau mencintaiku karena-Nya.” (HR. Abu Daud)
Subhanallah. Pesan yang indah…
Subhanallah walhamdulillah….
Makasih banyak ya, dan semoga bermanfaat.
CINTA=Cerita INdah Tentang kehidupAn
Jadi, bila kehidupan ini didasari dengan cinta, tentu akan berjalan dengan indah ya, Mas Abed Saragih. Makasih banyak ya mas.
Islam itu indah..!
cinta pun di atur sedemikian
sucinya…!
nice post..!
__salam hangat mas Azzet___
Iya, Bang Erwin, betapa Islam memang mengatur kehidupan ini agar semuanya dapat berjalan dengan indah, baik di dunia maupun akhirat.
Makasih banyak ya, Bang.
Salam hangat persaudaraan juga.
s7,,mas….
kehidupan itu mesti selaras…
betapa indahnya bila cinta itu
berjalan beriringan ..baik secara vertical dan horizontal……ahhhhh…
semoga saya pribadi bisa meraihnya…!
__salam persaudaraan_____
kadang atas nama cinta, semuanya jadi buta.. semoga yg sedang jatuh cinta (baca : blm ada ikatan pernikahan) bisa terhindar dr “kebutaan” itu ya
benar sekali sahabat ke2nai
makasih banyak ya….
kebanyakan sekarang salah tafsir tentang cinta, ustadz.
tapi bagaimanapun, ketertarikan terhadap lawan jenis adalah satu hal yg wajar. hanya saja perlu penyaluran yang benar dan halal.
🙂
Begitu ya, Mas, sehingga cinta menjadi tapai. Maka, memperbaiki niat adalah hal yang penting. Makasih banyak ya, Mas Rahmat Firdaus; baru saja saya meluncur ke link tersebut…
cinta dengan lawan jenis memang harus lebih banyak menggunakan rambu-rambu merah pak ustadz?
sangat suka dengan artikel tentang cinta ini. . . 😉
Semua itu agar cinta yang sesungguhnya indah akan tetap dalam keindahan ya, Mbak Idah Ceris. Makasih banyak ya…
Kalau jatuh cinta dan sudah siap menikah, ya lamar saja, hehehe..
Iya, Mbak Millati, bila sudah siap menikah, ya lamar saja. Sepakat!!!
Rasa cinta diciptakan Allah agar kita selalu merindukanNya.
Tapi kita manusia malah merindukan yang lain….. 😦
Benar sekali, Mas Nando, itulah kenapa di dalam diajari jika menikah pun sesungguhnya niatnya adalah beribadah dan hanya karena Allah. Terima kasih banyak ya, Mas…. 🙂
Jatuh cinta berjuta rasanya. 🙂
Jatuh cinta berjuta indahnya….. 🙂
Makasih banyak ya, Mas Rahman Wahyu.
Cinta mengalahkan segalanya ….Mungkin juga karena cinta sehingga Adam dan Hawa yang sedang berada di Surga di lempar ke Bumi.Cinta sekarang ini disamakan dengan nafsu syahwat, sehingga rambu-rambu agama dan budaya kita dilanggar. Saya suka dengan posting Pak Akhmad
Terima kasih banyak, Mas Nurdin Sele. Semoga kita bisa menjaga cinta dengan baik ya, Mas.
masukan yang bagus buat saya yang masih labil ini pak ustadz.
makasih ya 🙂
Sama-sama ya, Mas, sesungguhnya mengingatkan juga penulisnya….
Semoga pergaulan pemuda-pemudi lebih terjaga dan dapat menahan godaan di era informasi yang semakin mudah didapat saat ini 🙂
Iya, Mas, semoga demikian; Allaahumma aamiin….
Alhamdulillah…bertambah lagi kekuatan untuk terhindar dari cinta semu.:)
Alhamdulillaah…., semoga senantiasa bisa menjaga diri dan selalu berada dalam kebaikan ya, Mbak Mayang.