Mendapatkan Balasan Istimewa

Rasulullah Saw. bersabda:

“Setiap amal anak Adam dilipatgandakan kebaikan sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus lipat kecuali puasa karena ia untuk-Ku dan Aku mengganjarnya; ia tinggalkan syahwatnya dan makanannya karena-Ku. Bagi orang puasa ada dua kegembiraan: kegembiraan pada waktu berbuka dan kegembiraan pada waktu bertemu dengan Rabbnya. Sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah daripada kasturi.” (HR. Jamaah)

“Puasa adalah perisai. Karena itu, hendaknya ia tidak berkata kotor dan tidak bertindak bodoh. Apabila ada seseorang yang memerangi atau mencacinya, hendaknya ia berkata, ‘Sesungguhnya aku sedang berpuasa’ sebanyak dua kali. Demi Dzat yang jiwaku yang berada di tangan-Nya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah lebih harum daripada minyak misik. (Firman-Nya): ‘Dia meningalkan makanannya, minumannya, dan syahwatnya karena Aku. Puasa itu untuk-Ku dan Aku akan membalasnya sendiri. Kebaikan itu akan dibalas dengan sepuluh kali lipatnya.” (HR. Bukhari)

Berpuasa di bulan Ramadhan adalah ibadah yang istimewa, maka balasan yang diberikan oleh Allah Swt. kepada orang yang mengerjakannya pun istimewa pula. Bahkan, saking istimewanya, Allah Swt. tidak menyebut sebagaimana balasan yang diberikan kepada orang yang melakukan ibadah lainnya yang diberikan kebaikan sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat.

Secara lahiriah, berpuasa memang sulit untuk dipamerkan (riya’) kepada orang lain. Bahkan, apabila ibadah itu difoto, misalnya, dan foto itu bisa ditunjukkan kepada orang lain bahwa orang tersebut telah melakukan ibadah tertentu, maka hal ini bisa dilakukan pada shalat, membayar zakat, sedekah, atau haji. Namun, orang yang berpuasa atau tidak, di dalam foto tidak bisa dibedakan. Ini hanyalah analogi sederhana bahwa berpuasa memang berbeda. Demikian pula dengan orang yang munafik, ia bisa berpura-pura menjalankan shalat bersama kaum Mukmin, misalnya, namun mereka akan merasa berat apabila berpura-pura mengerjakan puasa sebulan penuh dalam bulan Ramadhan.

Al-Faqir ila Rahmatillah,
Akhmad Muhaimin Azzet

19 Komentar

Filed under Ibadah

19 responses to “Mendapatkan Balasan Istimewa

  1. Mbah Jiwo

    Allahu akbar… semangat terus sampai akhir bulan, beribadah secara maksimal…

  2. puasa memang bener-bener ibadah antara kita dengan Allah.. sayang sekali kalau dilewatkan begitu saja tanpa diisi dengan kegiatan2 yang mendatangkan pahal..

    • Benar sekali, Mbak Dhenok, semoga kita dapat berpuasa dengan baik di bulan Ramadhan ini sekaligus menambah-nambah amalan yang baik dalam rangka untuk meraih ridha Allah Swt.

      Makasih banyak ya… telah singgah kemari.

  3. kumpulan puisi

    Astaghfirullah,. semoga kita tak termasuk orang yang munafik,.
    berpuasa memang salah satu cara untuk memperbaiki diri. ketulusan dan keikhlasan dalam menjalankannya hanya Allah yang akan mengetahuinya. Semoga puasa kita kali ini akan menjadi cerminan kita ke depan. Amiin,.

  4. benar sekali pak ustadz,, puasa memang ibadah paling istimewa, sehingga pahalanya pun tidak diberi tahu secara langsung. dan puasa adalah ibadah yang diminta oleh Allah…
    semoga lancar sampai nanti akhir ramadhan, dan kita semua berhasil menjadi orang2 yang bertaqa, aamiin…

  5. sudah setengah perjalanan berpuasa di bulan ramadhan, mari lebih semangat lagi 🙂

  6. yang tahu puasa dan tidak SAYA dan ALLAH… #benar-benar kudu jujur

  7. Abi Sabila

    Semoga kita bisa memanfaatkan bulan Ramadhan ini untuk memaksimalkan ibdah dan tetap menjaga semangatnya di sebelas bulan berikutnya. Amin.

  8. kumpulan puisi

    Semoga amal ibadah puasa kita kali ini akan diterima oleh Allah,, Amiin,.

  9. semoga kita bisa lulus ujian sampai hari raya nanti dan benar2 fitri……………

    salam persahabatan selalu dr MENONE

  10. Iya siih, jadi inget ceramah di masjid beberapa hari yang lalu..
    intisarinya mirip dengan tulisan mas Azzet yang ini..
    Betapa sungguh istimewa orang yang berpuasa itu..
    Ah, Semoga ibadah kita diterima Allah, 😀

    • Hmmm, begitu ya, ini terjadi karena sumbernya sama, yakni ajaran Rasulullah Saw. Iya, benar sekali, Mbak, semoga kita mendapatkan balasan yang istimewa dari Allah Swt. Oleh karena itu, mari kita perbaiki puasa dan ibadah hanyak karena Allah semata.

Tinggalkan Komentar