Waktu Mustajab untuk Berdoa

berdoa, mas azzet di al-madzkur jombangRasulullah Saw. telah memberitahukan kepada kita perihal waktu-waktu yang mustajab untuk berdoa, sebagai berikut:

Pada Waktu Sepertiga Malam yang Terakhir
Ketika orang lain terlelap dalam tidur di sepertiga malam yang terakhir, maka beruntunglah orang yang bangun dari tidurnya dan berdoa kepada Allah Swt. Sungguh, waktu sepertiga malam yang terakhir adalah waktu yang mustajab untuk berdoa. Apalagi, sebelum berdoa kepada-Nya didahului dengan shalat Tahajjud dan berdzikir kepada-Nya.

Rasulullah Saw. telah bersabda:

“Apabila tersisa sepertiga dari malam hari Allah ‘Azza wa Jalla turun ke langit bumi dan berfirman, ‘Adakah orang yang berdoa kepada-Ku akan Kukabulkan? Adakah orang yang beristighfar kepada-Ku akan Kuampuni dosa-dosanya? Adakah orang yang mohon rezeki kepada-Ku akan Kuberinya rezeki? Adakah orang yang mohon dibebaskan dari kesulitan yang dialaminya akan Kuatasi kesulitan-kesulitannya?’ Yang demikian (berlaku) sampai tiba waktu fajar (Shubuh).” (HR. Ahmad)

Ketika Bersujud kepada Allah Swt.
Ketika bersujud adalah waktu yang paling dekat antara seorang hamba dengan Tuhannya. Oleh karena itu, pada saat yang istimewa seperti ini sangat perlu untuk menyampaikan doa kepada-Nya.

Rasulullah Saw. bersabda:

“Saat yang paling dekat seorang hamba kepada Tuhannya ialah ketika bersujud, maka perbanyaklah berdoa.” (HR. Muslim)

Antara Adzan dan Iqamah
Setelah muadzin menyerukan adzan untuk shalat fardhu, hendaknya kita memanfaatkan waktu ini untuk berdoa kepada Allah Swt. Sungguh, sebelum iqamah diserukan untuk segera mengerjakan shalat, ini adalah waktu yang mustajab.

Rasulullah Saw. bersabda:

“Doa yang diucapkan antara adzan dan iqamah tidak ditolak (oleh Allah).” (HR. Ahmad)

Masih ada beberapa waktu lain yang mustajab untuk berdoa. Semoga di lain waktu dapat dilanjutkan ditulis dalam blog sederhana ini.

53 Komentar

Filed under Ibadah

53 responses to “Waktu Mustajab untuk Berdoa

  1. maturnuwun Pak Amazzet. Saya baru tahu ketika bersujud Pak. 🙂

    • Sama-sama, Mas Dani. Untuk sujud ini, biasanya saya memilih di sujud pada rakaat terakhir, terutama di shalat sunnah. Dan, untuk menghindari menambah bacaan di dalam shalat, biasanya saya berdoa dengan membatin saja. Baru setelah shalat, dilafalkan kembali dengan jelas.

      • Salam pak. Saya baru akan bertanya tentang ∂őά ketika sujud apakah boleh karena khawatir menambah bacaan dalam sholat, ∂άn pak azet telah katakan δεηƍαη membatin. Maksud membatin ini apakah berdoa di dalam hati tanpa menggerakkan bibir atau bahkan hanya sekilas di hati tanpa ada kalimat jelasnya pak? Terimakasih

      • Mbak Haya Nufus, membatin tentu tanpa menggerakkan bibir. Ya hanya diucapkan poin intinya saja dalam hati kepada-Nya. Memang ada yang berpendapat tidak masalah menggerakkan bibir, tapi saya memilih dengan membatin saja dalam rangka berhati-hati agar tidak termasuk dalam menambah bacaan shalat sebagaimana yang sudah diajarkan Nabi Saw. yang mulia.

      • makanya sering kita temukan atau dapat imam kadang pada sujud terakhir agak sedikit jeda untuk bangun tahayatul akhir, ini pertanda ada doa-doa dihaturkan kepada Rabb, saya juga ingat seperti yang pernah Rasulullah pesankan jika tidak salah, “shalatlah seperti kamu shalat untuk terakhir kali” 🙂

      • Bila berjamaah, tentu kita mesti ikut setiap gerakan shalat imam ya, Mas.
        Subhanallah, betapa kalau kita memahami bahwa shalat itu adalah shalat terakhir, tentu shalat yang seperti inilah yang diharapkan.

  2. assalamu’alaikum
    izin copas ustad….

  3. maaf ni pak..tanya dung.
    sepertiga malam itu klo pke jam kira2 jam berapa ?

  4. tapi pak ust azzet kalau ndak ada jam ukuran bulannya untuk sepertiga malam g mna kita bisa tahu ndak tuh pak ust

  5. mungkin….
    1 jam sebelum datang azan subuh …..
    paling tidak kita solat qiyamulail…1 jam-an….

    wallahu’alam bisowab…

  6. Mustajab artinya apa, ustadz?

  7. Berarti kita harus optimalkan di saat-saat itu ya Pak 🙂

  8. masih bingung pak… ‘sepertiga malam yang terakhir’ itu dari pukul berapa sampai pukul berapa ya? :O

  9. Hemm memang terasa beda yah pak kalo berdoa setelah selesai sholat fardhu sma berdoa slesai sholat tahajud,.. lebih mustajab

  10. memang beda…ustad…
    tp kok sy susah utk menangis ya???

  11. Evi

    Sesungguhnya Allah itu begitu dekat ya Pak Azzet, hanya dengan menundu kan kepala kita sdh bisa berkomunikasi dengan-Nya

  12. Terima kasih banyak sudah diingatkan kembali pak ustadz..

  13. alhamdulillah, nambah ilmu lagi kang ustad, terima kasih

  14. Idah Ceris

    sepertiga malam itu pas shalat tahajud ya, pak Ustadz?
    diantara adzan dan iqamah tuh sering lupa. 🙂

    terimakasih sudah berbagi. .

  15. Kapan doa disampaikan ketika sujud ? Apakah setelah bacaan inti sujud atau setelahnya.?
    Mohon pencerahannya pak ustadz
    Terima kasih
    Salam hangat dari Surabaya

    • Setelah bacaan inti sujud, Pakde. Jadi, masih dalam posisi bersujud. Mengenai apakah pakai bahasa Arab (doa yang ada dalam al-Qur’an atau yang diajarkan Nabi) atau pakai bahasa selainnya (Jawa atau Indonesia misalnya), apakah diucapkan dengan lisan atau hanya dibatin dalam hati, di antara ulama terjadi perbedaan pendapat. Lebih selamatnya, saya memilih yang dibatin saja, Pakde, singkat dan intinya. Nah, nanti setelah dzikir usai shalat, dimantapkan lagi dengan lisan sambil mengangkat kedua tangan.

  16. Kalau saat yang tepat untuk komen di blog apa saja ya?

  17. Ely Meyer

    saya juga baru tahu pak saat bersujud itu, makasih banyak

  18. Ditunggu lanjutannya, Pak. Mari terus berbagi ilmu 🙂

  19. Kita teh sudah tahu, tapi kadang hanya sekedar tahu bahwa waktu2 tsb adalah waktu terbaik untuk berdo’a. Do’akan semuanya supaya jadi ahli ibadah ustad, bukan sekedar tahu. amiin

  20. putra

    Assalamualaikum pakde. Mau tanya,, kalo waktu mustajab untuk berdoa antara adzan smpe iqomah itu lebih utama digunakan untuk berdoa apa solawatan ya?? Dan hukumnya sholawatan itu apa?? Krna setahu saya rosulullah tdk prnah mngajarkan solawatan.. mohon masukan nya. Trmksh. 🙂

    • Wa’alaikumusalam wr.wb.
      Waktu tersebut bisa kita gunakan untuk berdoa dengan khusyuk. Bila dalam berdoa diawali atau diakhiri dengan bacaan shalawat Nabi, tentu ini lebih utama. Dan, mengenai membaca shalawat, Allah Swt. telah memerintahkan kepada kita sebagaimana dalam firman-Nya, “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. al-Ahzab: 56). Nabi juga banyak mengajarkan, misalnya: مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً وَاحِدَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ عَشْرًا “Barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah bershalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim no. 408), dan masih banyak lagi yang lain. Demikian, semoga bermanfaat.

  21. diwaktu sholat jumat juga menjadi waktu yang mustajab. tapi waktu yang seperti bagaimana ya pak? apakah seisi sholat jumat atau pada waktu diantara dua khotbah? mohon pencerahan

    • “Sesungguhnya pada hari Jum’at ada satu saat yang tidak bertepatan seorang hamba Muslim shalat dan memohon sesuatu kebaikan kepada Allah melainkan akan diberikan padanya.” Beliau berisyarat dengan tangannya akan sedikitnya waktu tersebut. (HR Bukhari dan Muslim)

      Satu saat di hari Jum’at tidak ditemukan dalil yang shahih kapan tepatnya. Ada yang mengatakan di antara dua khutbah. Oleh karena itu, mari kita memperbanyak doa ketika hari Jum’at, baik pagi, siang, atau malam.

  22. Ping-balik: Cover Buku yang Dijual di Kereta Api | Akhmad Muhaimin Azzet

Tinggalkan Komentar